46. Epilog

160 29 4
                                    

"Liv jalan yuk. " ajak Shandy

"Kemana? "

"Udah ayo ikut aja. "

Shandy mengajak Oliv berlibur di Puncak. Oliv sangat senang karena dapat melihat kebun teh yang terhampar luas.

"Gimana? Suka gak sama tempatnya?"

"Suka banget. "

Shandy tiba tiba merangkul Oliv lalu memotret dirinya dan Oliv menggunakan kamera polaroid yang dibawanya.

"Shandy aku kan belum siap. "

"Tapi kamu tetap cantik kok. "

"Apaan sih kamu Shandy, dasar gombal. "

"Loh pacarku ini kan memang cantik."

"Kamu emang paling bisa bikin aku terbang ya. "

"Jelas dong, aku itu kan pacar impianmu. "

"Iya deh. Foto foto lagi yuk. "

Shandy dan Oliv menghabiskan waktu bersama dengan berkeliling kebun teh.

Setelah seharian berkeliling kebun teh, Shandy dan Oliv bersiap untuk pulang. Sebelum pulang keduanya menyempatkan diri untuk makan malam terlebih dahulu.

"Makanannya enak ya. "

"Iya Shan enak banget." ucap Oliv memegang hidungnya

Oliv melihat tangannya yang sudah dipenuhi oleh darah. Dirinya bergegas pergi ke toilet. Didalam toilet Oliv terbatuk dan mengeluarkan darah begitu banyak.

Shandy yang melihat langsung pergi begitu saja langsung menyusuli Oliv ke toilet.

"Liv, kamu baik baik aja? "

"Shandy gak boleh tau kondisi aku. "

"Aku baik baik aja Shan."

"Serius? "

"Iya Shan. "

Oliv bergegas membersihkan semua noda darah lalu kembali keluar dari toilet.

"Pulang sekarang yuk Shan. Takut kemaleman nanti. "

"Ya udah yuk. "

Ditengah perjalanan petir menyambar dengan keras disertai turunnya hujat yang begitu lebat. Oliv merasa kedinginan, Shandy langsung memberikan jaket miliknya untuk dipakai Oliv.

Tiba tiba Oliv kembali terbatuk dan mengeluarkan darah. Kepala Oliv merasakan sakit yang begitu hebat. Shandy yang menyadari hal itu menjadi panik.

"Sayang kamu kenapa? "

"Aku baik baik aja, lebih baik kamu fokus nyetir ya. " ucap Oliv memuntahkan darah

"Aku gak bisa tenang, kita harus ke rumah sakit terdekat. "

"Shan pelan pelan aja."

"Kamu harus segera ditangani, sebentar aku ambilin tisu buat kamu."

Shandy yang merasa panik malah menjatuhkan kotak tisu. Shandy berusaha untuk mengambil kotak tisu yang terjatuh karena keadaan Oliv sudah semakin lemah.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang