Nadya tiba di lokasi yang dia dapatkan melalui ponselnya. Nadya memarkirkan motornya dan berjalan menghampiri Zweitson yang terduduk merenung.
"Zweitson. "
"Mau apa lagi? "
"Gua butuh penjelasan dari lo. " ucap Nadya
"Semuanya kan udah jelas, gua juga gak akan lagi deketin lo. " ucap Zweitson membelakangi Nadya
"Tapi kenapa tiba tiba gini. " ucap Nadya
"Bukannya lo senang ya, gua udah gak akan deketin lo lagi. " ucap Zweitson
"Sebenarnya lo kenapa sih? " ucap Nadya
"Gak penting. "
"Gua bela belain samperin lo kesini buat menanyakan semuanya, tapi lo malah gak peduli. " ucap Nadya
"Gak ada yang minta lo samperin gua." ucap Zweitson
"Lo marah sama gua? Apa gua ada salah sama lo, tolong jawab Son. " ucap Nadya
"Lo gak salah, gua yang salah. Gua salah karna telah mencintai lo. " ucap Zweitson
"Tatap wajah gua Son. "
"Lo pergi aja. "
Nadya menarik tubuh Zweitson dan membalikan tubuh Zweitson kearahnya. Nadya memegang pundak Zweitson dan berusaha untuk menatap mata Zweitson.
"Liat wajah gua Son, tatap mata gua." ucap Nadya
"Gua bilang pergi!!"
"Gak gini caranya Son, lo tiba tiba bersikap kayak gini. Lo bikin gua bingung. " ucap Nadya
"Udah mau hujan, lebih baik lo pulang. " ucap Zweitson melepaskan tangan Nadya lalu pergi meninggalkan Nadya
"Gua gak tau lo kenapa, tapi menurut gua ini gak adil. Gua butuh kejelasan dari lo." ucap Nadya
"Gua udah bilang pergi!!! Perkenalan kita cukup sampai disini aja. Gua gak akan deketin lo lagi. " bentak Zweitson
"Oke kalau itu mau lo." ucap Nadya berlari pergi meninggalkan Zweitson
Nadya menaiki motornya dan menjalankan motornya meninggalkan tempatnya saat ini. Nadya mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Petir menyambar bersamaan dengan turunnya hujan yang begitu lebat.
Nadya menghentikan motornya dan duduk disebuah danau. Air matanya perlahan turun, hatinya begitu sakit dibentak oleh Zweitson.
"Lo ngapain sih Nad nangisin cowok itu. Lo harusnya senang kalau dia gak akan deketin lo lagi. "
"Tapi kenapa rasanya begitu sakit ya..."
Zweitson melihat motor Nadya yang terparkir, dirinya membuka sedikit kaca mobilnya dan melihat Nadya yang duduk menatap kearah danau.
"Maaf Nad semuanya harus terjadi seperti ini." ucap Zweitson menutup kaca mobilnya lalu pergi
*****
Lagi dan lagi Fenly memutuskan hubungannya dengan seorang cewek. Fenly pergi begitu saja meninggalkan cewek tersebut menangis.
"Kok ditinggal Fen? "
"Biarin aja lah. "
"Kenapa dia nangis? "
"Baru gua putusin. " ucap Fenly
"Fen, mau sampai kapan lo kayak gini. Lo gak mikirin hati mereka yang sakit dan terluka. "
"Itu kan kemauan mereka, gua cuma mewujudkan keinginan mereka aja. " ucap Fenly
"Tapi gak seperti ini Fen, lo juga harus bisa ngertiin perasaan cewek. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Teen FictionNadya, cewek jutek dan dingin harus bertemu dengan Zweitson cowok tengil dengan banyak tingkahnya. Zweitson selalu mengejar ngejar Nadya membuat Nadya menjadi risih, disatu sisi Shandy yang merupakan abang dari Zweitson diam diam menyukai Nadya. Sia...