"Duh baju gua segala basah, mana gak ada tisu. " ucap Shandy mengusap kemejanya yang basah
Tanpa sengaja Shandy menabrak seseorang saat sedang fokus mengeringkan kemejanya.
"Lo tuh ngapain sih? Nabrak nabrak segala. "
"Harus ya marah marah? " tanya Shandy
"Jangan mentang mentang lo alumni sini lo bisa seenaknya keluar masuk."
"Apaan sih lo Son, gak jelas banget marah marah gitu. " ucap Shandy
"Lo ngapain ada disini? Kan lo bukan lagi murid disini. " ucap Zweitson
"Emangnya gak boleh ya? Gua kan salah satu penerus sekolah ini. " ucap Shandy
"Oh, jadi karna lo salah satu penerus sekolah ini lo jadi bisa seenaknya. " ucap Zweitson
"Gua lagi gak mau ribut ya Son. " ucap Shandy
"Kenapa? Lo capek ribut sama gua? " tanya Zweitson
"Kenapa sih? Kita ini kan saudara. Kenapa harus ribut terus sih. " jawab Shandy
"Gua gak akan pernah mau anggap lo abang gua. Lo dengar itu. " ucap Zweitson lalu pergi meninggalkan Shandy
Shandy memegang dadanya yang terasa sakit. Rasanya begitu sakit hingga Shandy jatuh terduduk.
"Ya ampun kak Shandy kenapa? "
Seseorang menemukan Shandy dan memopongnya ke UKS. Tubuh Shandy dibaringkan, Shandy masih merasa kesakitan.
"Kak Shandy kenapa? "
"Dada gua sakit banget. " jawab Shandy
"Duh gua bingung, sebentar ya kak gua cari bantuan buat bawa kakak ke rumah sakit. "
"Cha, jangan pergi. " ucap Shandy menahan tangan Acha
"Kak, gua cuma mau panggil satpam aja sebentar. Kakak tunggu disini sebentar ya. " ucap Acha berlari keluar dari UKS
Acha menghampiri post satpam dan meminta pertolongan kepada beberapa satpam yang ada disana. Setibanya kembali di UKS beberapa satpam tersebut memopong tubuh Shandy dan membawanya ke mobil Acha.
Dengan cepat Acha membawa Shandy ke rumah sakit. Acha menunggu Shandy dengan cemas. Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang pemeriksaan.
"Bagaimana dokter kondisi teman saya? " tanya Acha
"Teman kamu memiliki riwayat penyakit jantung dan tadi sempat kambuh. Beruntung cepat dibawa ke rumah sakit. "
"Jadi teman saya mengidap penyakit jantung dok? "
"Iya, sebaiknya pasien jangan terlalu stress dan jangan dibikin shock. "
"Baik dokter terimakasih untuk informasinya. " ucap Acha
"Saya permisi ya. "
Acha masuk kedalam ruangan dan melihat Shandy yang terbaring diranjang rumah sakit. Acha sangat tak menyangka jika Shandy memiliki riwayat penyakit jantung.
"Kenapa lo gak pernah cerita? Kenapa Shan? Lo anggap gua apa sih. " ucap Acha memegang tangan Shandy dan menangis
"Loh kok malah nangis. " ucap Shandy mengusap wajah Acha
"Lo jahat! Kenapa gak pernah jujur? " ucap Acha
"Gua baik baik aja kok, mungkin emang gua lagi kecapean aja. " ucap Shandy
"Kak, penyakit jantung itu bukanlah suatu penyakit ringan. Itu penyakit berat kak, sewaktu waktu kakak bisa pergi meninggalkan kita semua. " ucap Acha
"Kalau takdirnya gua memang harus pergi bagaimana lagi. Intinya lo dan semuanya harus bisa relain gua jika gua pergi nanti. " ucap Shandy
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
Teen FictionNadya, cewek jutek dan dingin harus bertemu dengan Zweitson cowok tengil dengan banyak tingkahnya. Zweitson selalu mengejar ngejar Nadya membuat Nadya menjadi risih, disatu sisi Shandy yang merupakan abang dari Zweitson diam diam menyukai Nadya. Sia...