43. Foto Lama

142 30 2
                                    

Fiki nampak bergegas memasukan beberapa pakaian kedalam tas lalu keluar dari kamar kostnya.

"Fik mau kemana? Kok buru buru gitu? " tanya Nadya

"Gua mau pulang dulu Nad ke Palembang, tiba tiba kangen sama orang tua. Sekalian minta duit. " jawab Fiki

"Emangnya lo ada ongkosnya? "

"Ada dong, cuma buat ongkos ke bandara gua pinjem duit lo dulu ya. "

"Ya udah nih, jangan lupa diganti ya."

"Siap itu mah Nad. "

"Lo kenapa dadakan pulang kampung? Lo bukan mau dinikahin kan? "

"Emangnya kalau gua nikah kenapa? Lo cemburu ya? "

"Ihhhh gak begitu. "

"Lagian cinta gua cuma buat lo." ucap Fiki membuat Nadya terdiam

"Fik? "

"Sorry udah bohongin lo. Soal pertanyaan lo waktu itu gua bohong, sejujurnya gua cinta sama lo. "

"Kenapa lo baru bilang? " tanya Nadya

"Gua bukan tipe perebut kok Nad, lagian kayaknya lo bahagia sama Zweitson. " jawab Fiki berusaha tersenyum

"Stop untuk menutupi rasa sakit lo dengan senyuman Fik. " ucap Nadya

"Gua gak apa apa kok. Justru gua senang lihat lo bahagia bersama sahabat gua, bagi gua lo adalah adik yang paling gua sayang. " ucap Fiki mengusap rambut Nadya

Nadya memeluk Fiki begitu erat membuat Fiki menjatuhkan air matanya. Sejujurnya hatinya telah begitu sakit.

"Lo terlalu sempurna untuk gua Nad."

"Gak Fik, justru lo yang terlalu sempurna buat gua. "
"Maaf karena gua belum bisa balas perasaan lo. "

"Lo gak ada niatan selingkuh? "

"Lo serius ngajak gua selingkuh. "

"Ya gak lah Nad, gua cuma bercanda. Lebih baik gua yang sakit daripada sahabat gua. "

"Cepat pulang ya. "

"Pasti, lo doain ya semoga gua disana kagak dinikahin. "

"Bercanda aja lo. "

"Ya udah gua pergi dulu ya. " ucap Fiki kembali mengusap rambut Nadya lalu secara tiba tiba dirinya mencium kening Nadya

"Jaga diri baik baik ya. "

Fiki berjalan pergi meninggalkan Nadya. Sementara itu Nadya terdiam, dirinya merasa kaget karena secara tiba tiba Fiki mencium keningnya.

"Yang tadi itu beneran gak sih? " ucap Nadya memegang keningnya

****

Zweitson membuka pintu gudang yang selama ini tak pernah dibukanya. Sejak kecil Zweitson dilarang untuk masuk kedalam gudang, dirinya begitu penasaran mengapa kedua orang tuanya melarangnya untuk masuk.

"Mumpung papa mama lagi gak ada gua masuk aja deh, sekalian mau cari barang. "

Nampak semua barang tertata dengan rapi didalam kardus. Zweitson menyalakan lampu gudang dan mulai melihat lihat barang yang terdapat didalam sana.

Zweitson menemukan sebuah figura yang berukuran cukup besar tertutup kain putih. Zweitson menarik kain putih tersebut dan bertanya tanya dengan foto yang terpasang difigura tersebut.

Zweitson kembali mencari sesuatu yang dapat menjawab pertanyaannya.  Zweitson menemukan kardus yang bertuliskan namanya. Zweitson membuka kardus tersebut dan melihat isi didalamnya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang