20. Marah

145 32 2
                                    

Setelah merasa cukup baik Nadya bersiap untuk pergi ke sekolah. Dia sudah merindukan suasana sekolah.
Nadya mengikat tali sepatunya lalu membuka pintu kamar kostnya.

"Pagi Nadya. "

"Lo pagi pagi udah nongol aja. " ucap Nadya

"Lo mau sekolah? " tanya Fiki

"Iya, gua udah kangen banget sama sekolah. " jawab Nadya

"Lo udah kuat? "

"Kuat banget malah. Udah yuk berangkat. " ajak Nadya

Seperti biasa Fiki mengendarai motor Nadya. Fiki melihat Nadya dari kaca spion lalu tersenyum. Tiba tiba Fiki mengambil kedua tangan Nadya lalu melingkarkannya dipinggangnya.

"Modus lo. " ucap Nadya

"Bukan modus, tapi gua takut lo nanti jatuh. " ucap Fiki

"Ya udah kalau gitu. "

Mereka pun tiba di parkiran. Fiki turun dari motor dan melepas helmnya lalu dia membantu Nadya melepaskan helmnya.

"Gua bisa sendiri kok. " ucap Nadya

"Gak apa apa kok. "

"Ya udah yuk ke kelas. "

Meisya menatap Fajri yang sedang asik berbincang didepan kelas. Rasanya begitu nyaman dapat menatap Fajri.

"Nadya, akhirnya lo sekolah juga. " ucap Fajri

"Kangen ya sama gua. " ucap Nadya

"Kok lo tumben barengan sama Fiki?" tanya Fenly

"Kebetulan tadi ketemu. Ya udah sekalian bareng. " jawab Fiki

"Oh begitu. "

"Gua masuk duluan ya. " ucap Nadya

"Nadya..... " panggil seseorang

Zweitson berteriak memanggil Nadya dan berlari menghampiri Nadya. Dirinya memeluk erat tubuh Nadya membuat Nadya bertanya tanya.

"Nad, lo kenapa gak ada kabar. Gua khawatir banget sama lo. " ucap Zweitson

"Sorry, gua harus masuk kedalam kelas." ucap Nadya melepaskan pelukan Zweitson

Zweitson terdiam mematung setelah Nadya begitu saya melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkannya. Zweitson merasa kesal dan berlari pergi meninggalkan teman temannya.

"Zweitson tunggu!!! "

Nadya duduk dibangkunya, tak lama kemudian seseorang menariknya keluar. Nadya dibawa kedalam toilet dan disiram dengan seember air.

"Dasar cewek genit! Sok kecakepan banget ya lo! "

"Apa maksud lo siram gua? " tanya Nadya

"Lo pake pelet apa sih, kok bisa bisanya Zweitson tergila gila sama lo." ucap Renata

"Gua gak pake pelet apa apa! Zweitson sendiri yang ngejar gua! " ketus Nadya

Nadya tak segan segan mendapatkan tamparan keras hingga membuatnya terjatuh.

"Gua mau lo jauhin Zweitson. " ucap Acha

"Tanpa lo suruh gua juga akan jauhin dia. " ucap Nadya

"Lo jadi cewek gak usah kegatelan, Zweitson itu pacar gua. Awas aja kalau gua masih lihat lo dekat dekat sama Zweitson." ucap Acha mencengkram kerah baju Nadya

"Ya udah yuk kita pergi. "

Nadya tak menyangka dirinya akan diperlakukan seperti ini. Dirinya memegang pipinya yang terasa sakit akibat tamparan keras dari Acha.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang