12. Permintaan Kedua

148 29 5
                                    

Malam harinya saat Nadya sedang mengerjakan pr tiba tiba ponselnya berdering. Nadya melihat nomor yang tak dikenal.

"Siapa sih malam malam nelpon. Udah mana video call." ucap Nadya berpindah ke ranjang kamarnya lalu mengangkat telepon tersebut

Via video call on

"Halo Nadya..."

Nadya merasa terkejut dan tanpa sengaja melempar ponselnya. Nadya kembali mengambil ponselnya dan melihat orang yang berada dilayar ponselnya.

"Lo ngapain?" tanya Nadya

"Ya lagi video call lo lah. "

"Lo ngapain video call gua. " ucap Nadya

"Kangen."

"Lo dapat nomor gua darimana? Bukannya gua gak pernah kasih nomor gua?" ucap Nadya

"Dari Meisya. "

"Ya ampun Meisya. "

"Ya udah deh to the point aja, lo ngapain video call gua malam malam. " ucap Nadya

"Gua mau minta maaf sama lo, sorry tadi gua marah ke lo. "

"Ya ampun Son cuma mau minta maaf aja sampai video call gua. Lagian gua gak ngerasa lo marah sama gua."

"Ya intinya gua udah minta maaf ke lo. " ucap Zweitson

"Udah kan cuma mau minta maaf aja." ucap Nadya

"Ada lagi. "

"Apa lagi sih Zweitson?"

"Lo besok jemput gua. " ucap Zweitson

"Lo pikir gua tukang ojek lo apa. " ucap Nadya

"Lo harus ingat kalau lo gak bisa nolak dan kesepakatan itu berlaku selama satu bulan. " ucap Zweitson

"Gila lo satu bulan. " ucap Nadya

"Suruh siapa kalah. "

"Gua mau cuma dua minggu, gimana? "

"Oke deal. "

"Berarti besok lo harus jemput gua." ucap Zweitson

"Ada lagi gak? " tanya Nadya

"Gak ada lagi."

"Ya udah gua mau tidur. " ucap Nadya

"Eits jangan dimatiin dulu dong. " ucap Zweitson

"Gua udah ngantuk Son. " ucap Nadya

"Gua mau nemenin lo tidur, jadi lo kalau mau tidur gak apa apa. " ucap Zweitson

"Banyak maunya ya lo. " ucap Nadya menidurkan tubuhnya dan meletakan ponselnya dihadapannya

"Ya udah lo tidur. " ucap Zweitson

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang