3. Handuk

204 35 1
                                    

Nadya tak dapat fokus mengikuti materi yang diberikan. Pikirannya terus menerus mengingat kejadian yang baginya cukup memalukan.

Pandangan Nadya tanpa sengaja terarah ke pintu kelasnya yang terbuka. Terlihat sosok laki laki yang berdiri didekat pintu kelasnya yang tak lain adalah Zweitson. Zweitson menuliskan sebuah kalimat di kertas lalu memperlihatkannya kepada Nadya.

"Pulang sekolah lo bareng sama gua. "

Nadya menuliskan kata di buku miliknya lalu memperlihatkannya kepada Zweitson.

"Gak mau. "

Zweitson membalas kalimat Nadya lalu kembali mengangkat kertasnya.

"Gak ada penolakan. "

"Dasar cowok nyebelin. " ucap Nadya tanpa sadar berteriak

"Nadya, kenapa kamu teriak teriak."

"Itu bu saya.... "

"Sekarang kamu keluar, kamu tidak boleh ikut jam pelajaran saya. "

"Iya bu. " ucap Nadya berjalan keluar dari kelas

Nadya sangat kesal karna Zweitson membuat dirinya dikeluarkan dari kelas. Sementara itu Zweitson berdiri menunggu Nadya.

"Jadi artinya lo mau dong pulang bareng gua. "

"Ya pasti gak lah! Gara gara lo gua jadi dikeluarin dari kelas tahu gak. " ucap Nadya

"Bagus dong, itu artinya kan lo bisa temenin gua ke kantin. " ucap Zweitson

"Ogah, mending gua nunggu disini. " ucap Nadya

"Udah ya lo jangan nolak terus. " ucap Zweitson menarik Nadya

"Apaan sih narik narik, gua bilang kan gak mau. " ucap Nadya

"Gua gak pernah mendapat tolakan, jadi semua jawaban gua anggap iya. Gak ada kata tidak. " ucap Zweitson

"Aneh banget lo jadi cowok, orang gak mau kok dipaksa paksa. " ucap Nadya

"Biarin aja. Sekarang lo duduk dan bilang mau pesan apa. "

"Gua kenyang, gak mau pesan apa apa. "

"Oh oke. "

"Kenapa gua harus ketemu sama cowok kayak dia sih, bikin jengkel aja." ucap Nadya melihat Zweitson yang sedang sibuk memesan makanan

"Mumpung tuh cowok pergi gua kabur aja deh, malas juga kalau harus nemenin dia makan. "

Nadya perlahan pergi keluar dari kantin. Zweitson kembali menghampiri Nadya namun dia tak menemukannya.

"Kemana tuh cewek. "

"Lagi lagi kabur, kenapa sih susah banget dapetin tuh cewek. "

"Widih enak tuh makanannya. "

"Lo ambil aja Fik, gua gak nafsu makan. " ucap Zweitson

"Rezeki anak sholeh nih Fen, dapat makanan gratis." ucap Fiki

"Bagi dua dong, itu kan banyak." ucap Fenly

"Ya udah sini duduk. "

Zweitson pergi meninggalkan Fiki dan Fenly yang tampak asik dengan makanan yang diberikan olehnya. Zweitson berkeliling sekolah mencari keberadaan Nadya.

Nadya yang berlari tanpa sengaja menabrak seseorang hingga menumpahkan minuman kopi yang dibawanya.

"Maaf banget gua gak sengaja. Duh jadi kotor bajunya. " ucap Nadya berusaha membersihkan noda kopi

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang