10. Permintaan Pertama

167 29 2
                                    

"Udah dong Fik galau mulu. " ucap Nadya

"Habisnya gimana Nad, gua cinta banget sama Maudy. " ucap Fiki

"Fik, cewek diluar sana masih banyak kali." ucap Nadya merangkul Fiki
"Udah sekarang kita berangkat sekolah aja gimana."

"Nebeng tapi ya. "

"Lo gak modal banget ya jadi cowok, emangnya motor lo kemana? " tanya Nadya

"Gua jual. "

"Buset, lo galau sampe jual motor. "

"Soalnya di motor itu banyak kenangan gua sama mantan. "

"Ya benar juga sih daripada kepikiran mantan terus kan. "

"Ya udah berangkat yuk, biar gua aja yang bawa. " ucap Fiki memasang helm

"Nanti helmnya jangan lupa dilepas ya. " ucap Nadya menaiki motor

"Gak akan lupa lagi asalkan kagak lo tarik. "

Fiki dan Nadya tiba disekolah, Fiki turun dari motor Nadya dan melepas helm yang dipakainya.

Terlihat sebuah motor baru saja parkir disamping motor Nadya. Fiki melihat kearah samping dan menemukan seseorang yang sedang melepas helm.

"Ternyata benar ya, bidadari beneran ada. " ucap Fiki menatap wanita disampingnya

Nadya melihat Fiki menatap cewek yang berdiri disamping motornya. Nadya dengan jahil menutup mata Fiki.

"Eh Nad kenapa ditutup mata gua."

"Habisnya lo liatin tuh cewek mesum banget. " ucap Nadya

"Gua tuh lagi menikmati ciptaan Tuhan tahu. " ucap Fiki

"Oh ya? Harus sampai gak kedip gitu lihatnya. " ucap Nadya

"Habisnya cantik banget Nad. Jantung gua deg degan parah. " ucap Fiki

"Naksir kali lo sama dia. " ucap Nadya

"Masa sih. "

"Udah ah gua mau ke kelas." ucap Nadya pergi meninggalkan Fiki

"Gua harus bisa kenalan sama tuh cewek. " ucap Fiki berlari menghampiri cewek tersebut

"Hai boleh kenalan? " tanya Fiki

Ucapan Fiki tak digubris oleh cewek tersebut. Fiki tak menyerah, dia terus mengajak cewek tersebut untuk berkenalan.

"Gua Fiki, anak kelas 12." ucap Fiki memperkenalkan diri

"Gua gak nanya apa apa tentang lo. "

"Akhirnya ngomong juga. Gua boleh tahu nama lo dan kelas lo? " tanya Fiki

"Gak! Sorry gua sibuk. "

Fiki ditinggal begitu saja, ini pertama kalinya dirinya ditolak oleh seorang cewek.

"Jadi begini rasanya ditolak. "

Fiki berjalan menuju kelasnya dengan lesu. Dirinya masih tak menyangka akan ditolak seperti itu.

"Kenapa lo? Telat dapat kiriman lagi?" tanya Fenly

"Tenang aja kali Fik, nanti lo kalau mau makan bisa di rumah gua, atau gak nanti gua traktir. " ucap Zweitson

"Bukan tentang itu Fen, Son. "

"Terus? " tanya Fenly dan Zweitson

"Gua baru putus sama pacar gua. " jawab Fiki

"Hah putus? Kapan jadiannya. " ucap Fenly

"Kok lo gak cerita kalau punya pacar." ucap Zweitson

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang