18. Kenangan Buruk

157 28 4
                                    

Nadya terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya yang kosong, dimana dirinya saat ini?

"Kok sepi banget, gua ada dimana ya?" ucap Nadya berjalan menyusuri tempatnya saat ini

Nadya melihat sebuah keluarga yang sedang asik berfoto bersama. Tawa dan canda terlihat di raut wajah mereka. Air mata Nadya perlahan menetes melihat hal didepannya.

"Selamat ulang tahun ya Nadya sayang. "

"Selamat ulang tahun ya adikku tersayang."

"Makasih papa dan kakak. "

"Anak mama sudah 16 tahun aja ya, tahun depan udah 17 tahun. "

"Tapi kelakuannya masih kayak bocah."

"Ih apaan sih kak, rese banget. "

"Jangan cepat gede ya, nanti gak ada lagi yang harus kakak isengin. "

"Mama, papa, lihat tuh kakak. "

"Kakak, gak boleh begitu ya. "

"Hehehehe, iya pa maaf ya. Nadya, maafin kakak ya. "

"Aku sayang kakak. "

"Udah sekarang kita foto bersama yuk."

Hati Nadya begitu sakit melihat kembali kenangan tersebut. Saat dirinya membalikan badan terlihat kembali sebuah kenangan dihadapannya.

"Kamu jahat mas, ternyata selama ini kamu selingkuh dibelakang aku. "

"Kamu dengar penjelasan aku dulu, dia yang deketin aku. "

"Bohong!! Aku sudah tidak percaya sama kamu. Aku mau cerai dari kamu."

"Ma, pa, semuanya bisa dibicarakan baik baik. "

"Oke kalau kamu mau cerai, sekarang kamu pergi dari rumah ini. "

"Oke aku akan pergi."

"Mama jangan pergi...." teriak Nadya mengejar sang mama

Nadya terlambat, mobil mamanya sudah melaju pergi meninggalkan rumah. Nadya menangis melihat kepergian mamanya.

"Nadya, udah ya jangan nangis lagi. "

"Mama kak, mama pergi meninggalkan kita. " ucap Nadya

"Mama hanya sedang terbawa emosi, kita tunggu emosinya mereda dulu ya."

"Kak aku takut. "

"Gak usah takut ya. "

Tak lama kemudian terdengar suara telepon rumah yang berdering. Papa Nadya mengangkat telepon tersebut dan berteriak.

Dengan cepat Nadya dan kakaknya diajak pergi ke suatu tempat. Nadya mulai gelisah melihat papanya yang mengebut membawa mobilnya.

Mereka tiba di rumah sakit dan berlari menuju ruang pemeriksaan. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Dokter, bagaimana keadaan istri saya?"

"Kecelakaannya begitu hebat, istri bapak mengalami benturan hebat dan dinyatakan meninggal dunia ditempat."

"Dokter bohong! Mama saya gak mungkin meninggal. MAMA SAYA MASIH HIDUP KAN DOK? DOKTER KENAPA DIAM? BILANG KALAU MAMA SAYA MASIH HIDUP! "

"Nadya, kamu harus bisa merelakan kepergian mama... "

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang