hai hai haii!
ketemu lagi sama aku, author amatiran yang nekat nge publish cerita ini xixi,
ayok kita kembali mengarungi lautan aretha, mau pake kapal apa?
arion-aretha atau arthur-aretha? apa malah arthur-cleo?
jawab di kolom komentar ya, jangan lupa buat vote cerita ini, makasi semua..
***
Ting... Ting... Ting...
Bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh siswa SMA Galaxy berhamburan keluar kelas, ada yang langsung ke parkiran untuk mengambil kendaraan mereka, ada langsung menuju gerbang untuk menemui jemputan maupun menunggu kendaraan umum.
"Yang cewe – cewe emang pada bawa kendaraan?" Tanya Xeno ketika sudah di parkiran sekolah.
"Eh iya terus yang cewe – cewe gimana?" Tanya Gino.
"Yaudin kita bonceng aja. Sekalian anter pulang juga boleh." Ucap Aruna.
"Ayang Bella naik ke motor bang Leon ya!" Tawar Leon.
"Idih najiss gue ikut lo!" Ketus Bella.
"Terus lo mau bonceng siapa Bell? Kita udah ada boncengan semua,kecuali Arion sama Leon." Tanya Xeno.
Arion yang merasa dipanggil namanya kemudian langsung melajukan motornya meninggalkan parkiran sekolah.
"Fix bang Ion memudahkan pdkt si Leon!" Ujar Raka.
Kemudian mau tidak mau Bella menaiki motor Leon.
***
Ting tong! Ting tong! Ting tong!
"Pencetnya sekali aja goblok!" Ucap Gino kepada Raka.
"Ini sebagai bukti kalo gue semangat buat jengukin Aretha!" Jawab Raka.
"Berisik lo semua!" Ketus Arion.
Selang beberapa menit Bi Ijah membuka pintu dan mendapati teman – teman Aretha yang datang kemudian mempersilahkan mereka masuk.
"Eh temen – temennya neng Aretha ya? Silahkan masuk." Ucap Bi Ijah.
Kemudian mereka memasuki rumah Aretha yang begitu megah, dan memposisikan diri mereka di ruang tamu.
"Anjir gue baru kali ini kerumah Aretha, megah banget!" Ucap Leon.
"Diem lo gausah malu – maluin." Ucap Bella.
Bi Ijah kemudian memberikan cemilan dan minuman kepada teman – teman Aretha.
"Sebentar biar bibi panggilin neng Arethanya dulu, silahkan sambil dinikmati." Ujar Bi Ijah kemudian naik menuju kamar Aretha.
Setelah beberapa saat, Aretha kemudian turun menuju ruang tamu dan mendapati teman – temannya yang berada disana.
"ARETHAAA!" teriak Alika.
Aretha yang merasa terpanggil tersenyum manis ke arah teman – temannya.
"Neng Retha jangan senyum, dada bang Gino jadi dangdutan!" Seru Gino kemudian ditimbuk bantal oleh Arion agar terdiam.
"Bau – baunya ada yang bakalan saingan sama kembaran sendiri ni!" Sindir Raka. Arion yang merasa tersindir kemudian menatap tajam ke arah Raka dan membuatnya terdiam.
Aretha kemudian turun menuju ruang tamu dan mendapatkan pelukan dari keempat sahabatnya.
"Lo sakit apa Ar?" Tanya Aruna.
"Gue cuma kecapean, masuk angin biasa, besok juga udah berangkat sekolah lagi." Jawab Aretha sambil tersenyum.
Mereka kemudian mengobrol dan banyak bercerita, namun Aretha menatap sekeliling dan tidak menemukan seseorang yang ia nantikan.
"Nyari Arthur?" Tanya Arion yang sadar jika Aretha tengah menatap sekeliling.
Aretha kemudian mengangguk, sementara teman – teman Aretha saling tatap, entah akan jawab apa jika Aretha menanyakan Arthur sekarang.
"Arthur kemana?" Tanya Aretha.
"Nganu Ar, nganu, ituu si Arthur lagi nganu," Ucap Raka.
"Nganu? Nganu punya 1000 makna Rak, nganu apaan?" Tanya Aretha.
"Iya si Arthur lagi nganu sama nganu ke nganu jadinya nganu Ar." Jawab Gino.
Aretha yang merasa teman – teman Arthur tidak ada yang waras kemudian bertanya kepada Arion, karena menurutnya Arion saudara kembar Arthur, siapa tau Arion tau.
"Ion, Arthur kemana?" Tanya Aretha pelan sambil menatap Arion.
"Arthur nganter Cleo pulang gara – gara Cleo kepukul gua." Jawab Arion Santai kemudian meminum minumannya.
Deg!
Kesekian kelinya Aretha merasakan sesak di dadanya.
***
oke gais cukupin dulu, aku emang sengaja buat publish pendek per part ya, paling antara 700- 800 kata per partnya.
jadi gimana? masih setia sama kapal arthur-aretha, apa udah oleng ke kapal lain?
jangan lupa kasih vote ya temen - temen, makasih banyak kalian semua :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA
Teen FictionAretha, gadis cantik yang terlihat kuat namun memikul beban hidup yang berat. Semenjak lahir Aretha harus kehilangan ibunya, bahkan sampai di usia remajanya Aretha tak pernah mendapatkan kasih sayang keluarga. Sampai Aretha bertemu dengan Arthur...