bab 2

161 6 0
                                    

aloo temen temen semua, apa kabar ni kalian?

oh iya aku dari salah satu kota hijau di jawa tengah, kalo kalian dari mana aja?

makasih yang udah nyempetin waktu buat mampir kelapak ini :))

jangan lupa vote sama tinggalin jejak di komentar ya :))

***

"Guee..." baru akan bercerita ucapan Aretha terpotong akan kedatangan Arthur dan teman – temannya.

 "PAGII CEWEKNYA BANG LEON GANTENG BAK DEWA YUNANI!!" Tukas Leon sambil masuk kelas.

 "Dih najis!" Ucap Bella.

 "Jangan bilang najis siapa tau nanti jadi cinta! HAHAHAHHA!!" Ucap Raka sambil tertawa lebar.

Alika kemudian berdiri dari kursi Arthur dan membiarkan sang pemilik duduk di kursi miliknya.

"Aretha?" panggil Arthur, Aretha hanya diam dan tak menjawab panggilan Arthur karena Aretha takut Arhur akan marah dan khawatir akan kondisinya. 

Arthur yang menyadari panggilannya tak terjawab akhirnya menatap wajah pacarnya itu. 

"Muka kamu kenapa Ar?" Tanya Arthur, Aretha hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum manis. Arthur yang gemas akan tingkah pacarnya itu kemudian menarik tangan Aretha menuju taman belakang sekolah.

"Arethaa!" Panggil Aruna.

 "Udah gapapa Run, biarin Aretha pergi sama Arthur, lagian kondisi Aretha lagi kacau, biarin dia nenangin diri dulu,!" Ucap Bella lalu menarik tangan Aruna menuju tempat duduk mereka.

***

Arthur yang dari tadi menarik tangan Aretha kemudian mengajak Aretha untuk duduk di kursi taman.

 "Muka kamu kenapa hem?" Tanya Arthur lembut.

 "Aku gapapa Arthur, cuma kebentur lantai gara – gara waktu tidur aku jatuh." Jawab Aretha sambil mengeluarkan senyum manisnya, berharap Arthur tidak akan menanyai lebih lanjut lagi.

"Jangan bohong Ar, aku tau, papa kamu?" Tanya Arhur sambil mengelus pipi Aretha yang memar. Aretha hanya tersenyum sambil mengangguk.

Arthur memang sudah mengetahui jika papa dan kakaknya yang sangat tidak menginginkan kehadiran Aretha, bahkan Arthur tau jika keluarga Aretha selalu bermain tangan padanya.

Setiap kali Arthur mengatakan jika Aretha harus melaporkan papa dan kakanya karena kasus kekerasan Aretha akan menolaknya, karena bagaimanapun buruknya mereka, bagi Aretha mereka adalah segalanya.

 Aretha percaya bahwa papa dan kakaknya akan menerimanya, mungkin tidak sekarang namun suatu hari nanti.

"Lain kali kalo papa kamu kasar sama kamu, kamu bilang ke aku Ar," Ucap Arthur.

"Iya, tapi aku gapapa Arthur, beneran." Jawab Aretha.

"Ayo ikut aku Ar.!" Ucap Arthur sembari menarik tangan Aretha.

 "Kemana?" Tanya Aretha. Arthur masih belum menjawab dan tetap menarik tangan Aretha."Arthurrrr kita mau kemana?" Tanya Aretha kedua kalinya.

Arthur pun berhenti dan menatap Aretha sambil menampilkan senyum lembut.

 "Kita ke uks, aku gamau liat muka cantik pacar aku penuh lebam!".

Blush!

Entah mengapa meskipun sudah seringkali Arthur mengucapkan kata – kata manis namun Aretha tetap tersipu malu.

***

Ketika sampai di UKS, hanya ada salah satu anggota PMR yang sedang berjaga, karena Arthur tidak ingin Aretha merasa tidak nyaman, akhirnya Arthur meminta anggota PMR tersebut untuk keluar.

"Kenapa disuruh keluar?" Tanya Aretha.

"Aku takut, kamu nanti ngga nyaman kalo ada yang perhatiin kita. Sekarang kamu diem, duduk yang manis, biar aku kompres muka kamu." Ucap Arthur.

"Awshh, pelan – pelan Arthur, sakit." Ucap Aretha sambil memegang tangan Arthur.

Arthur kemudian hanya mengangguk dan memelankan kompresnya di muka Aretha. Aretha merasa sangat beruntung memiliki Arthur yang selalu ada untuknya.

 "Udah selesai Ar, kamu udah sarapan?" Tanya Arthur sambil meletakkan kompresannya ke nakas samping ranjang UKS.

Aretha hanya mengangguk kemudian tersenyum. 

"Arthur," Panggil Aretha kemudian menggantungkan kalimatnya.

Arthur kemudian menatap lekat Aretha.

 "Kenapa hem? Mau ngomong apa?" Ucap Arthur lembut.

"Janji jangan pernah ninggalin aku! Janji jangan pernah berubah! Janji jangan pernah pergi dari aku! Janji jangan pernah nyakitin aku! Janji buat nepatin semua janji kamu ke aku! Janji..."

Cup!

Arthur kemudian mengecup bibir Aretha, "Aku janji." Ucapnya kemudian tersenyum.

Aretha yang belum menyadari sepenuhnya tindakan Arthur kemudian berteriak "ARTHURRR KAMU AMBIL FIRST KISS AKU!".

Arthur kemudian tertawa dan berlari meninggalkan Aretha di dalam UKS.

Dibalik itu semua ada seseorang yang mendengar apa yang mereka lakukan dan mendengar apa yang mereka katakan sambil menampilkan senyum kecutnya.

 ***

halo gaiss, sampe sini masih aku kasih yang manis manis. tenang ngga semua adegannya manis kok, ada yang pahit pahit juga.

yang nungguin part sedih sabar dulu

bertahap yaa,

oh iya buat temen temen semua jangan lupa vote sama komen ya..

makasih orang - orang baik

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang