bab 29

76 5 0
                                    

hai temen - teman, seyuyur yuyurnya, waktu nulis ini aku masih dalam mode mager gais,

mager banget mau mandi, tapi airnya dingin kaya sikap dia ke aku, yasudahlah.

oke daripada berlama lama mendingan langsung aja kita masuk ke kehidupan Aretha.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasi kalian :)

***

Setibanya di sekolah, Aretha dan Arthur kembali seperti biasanya, menjadi couple goals SMA Galaxy.

Ketika sampai di kelas, Aretha kembali duduk di bangku sebelah Arthur, seharan penuh mereka habiskan bersama, seperti melepas rindu diantara keduanya.

***

Tidak terasa sudah beberapa hari ini hubungan keduanya berjalan dengan baik, seperti tidak ada gangguan antara keduanya.

Tentang kesehatan Aretha, tak jarang penyakit Aretha kambuh namun Aretha rutin mengonsumsi obat dan langsung memeriksakan dirinya ke dokter ketika obatnya habis. Masalah keluarganya, sampai saat ini perilaku Abraham dan juga Kenzie masih sama seperti sebelumnya.

Olimpiade Aretha kemarin pun sudah berjalan lancar, Aretha mendapatkan juara 2 karena ketika ia hendak menyelesaikan soalnya tiba –tiba saja sakit kepalanya kambuh. Sementara pertandingan basket SMA Galaxy masih sama, selalu menjadi juara di lapangan.

Hari ini merupakan hari ulang tahun pernikahan Dafina dan Adam, orang tua Arthur dan Arion, Aretha diundang ke pesta yang diadakan Dafina.

"Ar, nanti malem bunda ada pesta di rumah buat ngrayain ulang tahun pernikahan sama ayah, dan kamu diundang buat ikut." Ucap Arthur.

Aretha memang sebelumnya cukup dekat dengan Dafina, namun entah mengapa sekarang dafina begitu tidak menyukainya, Aretha juga tidak paham, mungkin dengan memenuhi undangan Dafina, akan melunturkan rasa tidak sukanya pada Aretha.

"Iya nanti aku dateng." Ucap Aretha.

"Nanti aku jemput kamu jam 7 malem ya Ar." Ucap Arthur kemudian hanya danggukiAretha dan dibalas dengan senyuman manisnya.

"Lo bisa seneng – seneng dulu sama Arthur kali ini, liat aja kejutan yang udah gue siapin buat lo jalang." Ucap seseorang yang sedang memantau mereka darikejauhan.

***

Malam harinya Arthur benar – benar menjemput Aretha, ketika Arthur masih sibuk dengan game di ponselnya, dia tidak sadar jka Aretha sudah berada didepannya.

"Arthur maaf nunggu lama." Ucap Aretha sambil berjalan ke arah Arthur.

Arthur yang merasa namanya dipanggil kemudian menatap ke Aretha, "Gapapa Ar, lagian ngga lam... cantik banget." Ucap Arthur ketika matanya sempura menatap ke Aretha.

" Ucap Arthur ketika matanya sempura menatap ke Aretha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngga lam? Kenapa ngga diterusin?" Tanya Aretha.

"Ngga penting Ar, kamu cantik banget, bahkan berkali – kali lebih cantik dari biasanya." Ucap Arthur yang langsung membuat pipi Aretha merona.

"yaudah ayo kita berangkat nanti ditunggu yang lain kan ngga enak kalo telat." Arthur masih terpaku di tempatnya.

"Arthur, kenapa malah ngalamun ayo." Ajak aretha kedua kalinya.

Arthur kemudian membukakan pintu untuk Aretha, namun malah dirinya yang memasuki kursi samping kemudi.

"Aku suruh bawa mobilnya?" Tanya Aretha heran.

"Hah? Kenapa Ar?" Tanya Arthur masih belum sadar.

"Arthur, kalo kamu duduk disitu aku yang bawa mobilnya?" Tanya Aretha.

"Oh, iya maaf Ar, kamu duduk disini aku keluar, aku yang bawa mobil." Ucap Arthur kemudian cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Gara – gara liat Aretha tampil beda bikin gue salting sampe memepermalukan diri sendiri kaya gini, bodoh lo Arthur." Batin Arthur.

"Kalo kamu lagi ngga konsen mending aku aja yang bawa." Ucap Aretha.

"Ngga kok Ar, silahkan duduk tuan puteri." Ucap Arthur kemudian mempersilahkan Aretha duduk di kursi yang tadi didudukinya.

***

Selama perjalanan tak henti –hentinya Arthur mencuri pandang ke arah Aretha.

"Sayang." Ucap Aretha sengaja menggoda Arthur yang tengah menatapnya.

Arthur yang kaget dengan anggilan Aretha kemudian menyampingkan mobilnya, fokusnya benar – benar hilang.

"Kamu bilang apa Ar?" Tanya Arthur seakan – akan pendengarannya bermasalah.

"Sayang, emnag kenapa ngga boleh?" Tanya Aretha.

"Jantung aku Ar, jantung aku." Ucap Arthur kemudian memegang dada kirinya.

"Jantung kamu kenapa Arthur? Ada masalah? Setau aku kamu ngga ada riwayat penyakit jantung." Ucap Aretha khawatir.

"Jantung aku pindah ke kaki kamu ngomong sayang." Ucap Arthur kemudian tersenyum menatap ke arah Aretha.

Aretha yang dilihatnya kemudian pipinya bersemu merah, "Ar, kamu kenapa, pusing? Kok pipi kamu merah banget." Ucap Arthur sengaja menggoda Aretha.

Niat hati ingin menggoda Arthur justru dirinyalah yang akhirnya kena batunya.

"Ayo jalan Arthur keburu telat." Ucap Aretha kemudian menatap ke arah luar jendela.

Melihat Aretha yang seperti itu Arthur kemudian tertawa kecil.

***

kalo kata author ni ya,  tenang sebelum badai, kalain paham ngga? sama author juga gapaham wkwk.

siapin mental buat part part selanjutnya, aku suka kalo aretha sedih.

mau bilang apa sama aretha?

mau bilang apa sama author?

mau bilang apa sama arthur?

mau bilang apa sama arion?

mau bilang apa sama temen - temen mereka?

jangan lupa tinggalin jejak di kolom komentar, makasih orang orang baik yang udah ngevote dan mampir di cerita ini, :')

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang