hai gais, kembali lagi sama aku xixi
aku jarang banget update soalnya tugasnya bejibun banget, nah sekarang aku up ya,
welcome back to Aretha's world xixi
jangan lupa buat pencet tombol vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasi kalian orang-orang baik muah
***
Ketika Aretha masuk ke dalam rumahnya, dia langsung dihadapkan oleh papa dan juga kakaknya, terlebih lagi melihat baju Aretha yang sudah terkoyak justru membuat keduanya begitu murka.
"ARETHA!" Teriak Kenzie memanggil adiknya,
Aretha benar – benar pasrah, entah apa yang akan dikatakan oleh keduanya kali ini.
"TERNYATA BENER, SELAMA INI LO JUAL DIRI ARETHA?" Ucap Kenzie.
"Aretha ngga pernah jual diri bang, Aretha ga pernah lakuin hal hina itu." Ucap Aretha.
Plak!
Abraham kemudian menampar Aretha dengan sangat keras bahkan membuat telinga Aretha berdengung begitu keras.
Aretha benar – benar merasa terpukul, bahkan sebelum dia menjelaskan kejadian yang sebenarnya Abraham dan Kenzie justru menghardiknya terlebih dahulu.
"SEKARANG KAMU MASUK KE KAMAR KAMU ARETHA!" Bentak Abraham kemudian mengusir Aretha.
Aretha benar – benar tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan, Aretha benar benar ingin menyerah pada takdir.
***
Di rumah Arthur sendiri, acara yang tadi digelar sudah selesai, para tamu juga sudah beranjak dari kediamannya.
Arthur masih berkumpul dengan keluarga Cleo dan keluarganya untuk membahas tentang kelanjutan pertunangannya.
Arthur sama sekali tidak menyangka jika Dafina akan berbuat begitu nekat dengan mengumumkan pertunangannya dengan Cleo secara dadakan.
Tak lama berselang, terlihat Arion yang memasuki rumahnya dengan keadaan yang sangat berantakan, sudut bibir arion berdarah karena meskipun dia bisa melumpuhkan preman preman yang mengganggu Aretha, dia terpukul oleh salah satu preman.
"Arion, sini duduk dulu nak, ada tamu." Ucap Dafina namun Arion sama sekali tidak tertarik dan langsung menuju kamarnya.
Arthur yang melihat Arion begitu kacau merasa yakin jika tadi Arion sempat bertemu dengan Aretha di jalan, dan memutuskan untuk menyusul Arion ke kamarnya.
"Arthur mau kemana? Disini ada keluarga Cleo yang akan membahas masa depan kamu, jangan kemana-mana nak." Ucap Dafina namun diabaikan begitu saja oleh Arthur.
Ketika Dafina emosi, Adam kemudian menatap Dafina agar kembali tenang, ada sirat kekesalan di mata Adam karena apa yang dilakukannya saat ini bahkan sama sekali tidak dia bicarakan dengannya.
"Saya rasa kita cukupkan dulu untuk pembahasan mengenai pertunangan Arthur dan Cleo, bisa kita bahas kembali lain waktu mengingat acara ini sama sekali tidak saya ketahui." Ucap Adam kemudian mempersilahkan keluarga Bagaspati meninggalkan rumahnya.
Di kamar Arion, Arthur langsung menemui Arion yang tengah melamun di sofa kamarnya, melihat Arthur datang Arion merasa geram.
"Arion, jelasin sama gue, Aretha ngga papa kan? Tadi lo ketemu Aretha di jalan kan? Apa dia selamat?" Tanya Arthur bertubi tubi.
"Cih, masih peduli lo sama Aretha? Bahkan setelah lo udah jadi tunangan orang lain lo masih mikirin Aretha?" Ucap Arion meremehkan.
"Bahkan buat lo nolak pertunangan konyol aja lo ngga sangup, gimana mau jagain Aretha?" Ucap Arion lagi.
"Jangan bilang lo ada rasa sama cewe gue!" Ucap Arthur geram.
"Cewek lo? Bukannya lo udah terikat sama orang lan? Dengan gampangnya lo bilang Aretha cewek lo? Gue emang suka sama Aretha, bahkan jauh sebelum lo pacaran sama dia!" Ucap Arion dengan santainya.
"Arion lo berani deketin cewek lo, gue ngga bakalain lepasin lo walaupun lo kembaran gue sekalipun." Ucap Arthur kemudian langsung meninggalkan Arion di kamarnya.
Ketika Arthur sampai di pintu Arion kemudian mengehntikan langkah Arthur dengan ucapannya, "Bahkan Aretha hampir dilecehin sama preman – preman lo ngga ada buat jagain dia, mental Aretha cukup tertekan sama keluarganya, pertunangan lo, dan bahkan dia hampir di perkosa. Gue harap lo sadar, karena kalo ngga gue yang bakalan jagain dia." Ucap Arion kemudian Arthur langsung melajukan langkahnya menuju kamarnya.
Arion kemudian menghdupkan ponselnya dan langsung menekan tombol telepon pada nomor Aretha, panggilannya dan hanya tersambung.
Arthur masih mencoba menelponya berkali – kali, namun ketika terdengar nada tersambung pada panggilannya yang entah ke berapa kali, panggilannya dimatikan.
"Ar, jangan bikin gue khawatir sama lo Ar." Ucap Arhur sambil mengacak rambutnya.
***
Di tempat lain tepat di kamarnya, Aretha yang melihat ada beberapa panggilan tak terjawab kemudian melihatnya arthurr^, Aretha memang sedang tidak mau diganggu oleh siapapun terlebih oleh Arthur, Aretha benar – benar kecewa padanya.
Arthur yang selalu pandai memainkan perasaaanya, kadang Aretha merasa menjadi perempuan yang paling beruntung, namun kadang Aretha merasa menjadi manusia yang bodoh karena bertahan pada laki-laki yang bahkan sam sekali tidak memegang janjinya.
Aretha memilih untuk mematikan teleponnya, namun tiba – tiba kepalanya terasa sangat sakit, Aretha mencoba mengambil obatnya kemudian meminumnya, setelah itu Aretha mencoba mengistirahatkkan badannya.
***
gimana sama part ini?
mau bilang apa sama aretha, arion, arthur, cleo dan teman teman mereka?
jangan lupa vote dan tinggalin jejak di kolom komentar, makasi kalian semua :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA
Teen FictionAretha, gadis cantik yang terlihat kuat namun memikul beban hidup yang berat. Semenjak lahir Aretha harus kehilangan ibunya, bahkan sampai di usia remajanya Aretha tak pernah mendapatkan kasih sayang keluarga. Sampai Aretha bertemu dengan Arthur...