bab 25

87 3 0
                                    

hai hai hai semua,

aku nulis part ini waktu cuaca lagi mendung, rasanya dari tadi hujannya ditunggu ngga turun turun, mana suasana dingin, rasanya enak banget buat tidur.

nah daripada berlama lama mendingan kita langsung aja ke cerita Aretha.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak kalian di komentar ya, makasi kalian semua :)

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, maka seluruh siswa siswi SMA Galaxy mulai meninggalkan area sekolah dan kembali ke rumah masing – masing kecuali untuk anak – anak yang mengikuti ekstrakurikuler.

Karena minggu depan Aretha ditunjuk sekolah untuk maju pada olimpiase kimia, maka hari ini Aretha harus melakukan bimbingan.

Bersamaan dengan tim basket sekolah yang akan maju mewakili sekolah untuk melakukan pertangdingan dengan SMA Andromeda, maka para anggota tim basket juga melakukan latihan rutin sepulang sekolah.

Ketika Aretha berjalan menuju ruang guru untuk menemui guru kimianya, Aretha hampir terjatuh karena keseimbangannya tiba –tiba terganggu, namun beruntung ada seseorang dibelakangnya yang dengan sigap membantu Aretha.

"Arthur?" Ucap Aretha.

"Kamu gapapa Ar? masih pusing hm? Muka kamu masih pucet Ar, kita langsung pulang aja ya, aku anterin." Ucap Arthur penuh khawatir.

"Ga usah Arthur, aku gapapa, lagian aku mau ke ruang guru mau bimbingan olimpiade sama Bu Nina, kamu juga mau latihan kan." Tolak Aretha sambil tersenyum.

Tanpa aba – aba Arthur memeluk Aretha dengan sangat erat, seakan – akan dia tidak akan pernah menemui Aretha lagi. Aretha merindukan Arthurnya, Aretha sangat rindu, persetan dengan apa yang sudah Arthur lakukan pada Aretha kemarin, Aretha kemudian membalas pelukan Arthur.

"Aku minta maaf Ar, aku yang udah keterlaluan sama kamu, bahkan aku gapernah ada buat kamu ketika kamu butuh." Ucap Arthur kepada Aretha.

Aretha kemudian melepaskan pelukannya, "Gapapa Arthur, aku paham, janji jangan diulangin lagi?" ucap Aretha sambil mengajak Arthur menautkan kelingking mereka.

"Pulang sekolah aku anter ya?" Ucap Arthur pada Aretha.

"Tapi aku pulang sore Arthur, nanti kamu nunggunya lama." Ucap Aretha.

"Gapapa, bahkan aku rela nunggu kamu selama apapun itu sayang." Ucap Arthur pada Aretha.

Arthur harusnya sadar jika satu kata itu mampu mengubah letak jantung Aretha, bahkan muka Aretha sudah memerah menahan perasaannya.

"Muka kamu merah banget, kamu masih sakit?" Goda Arthur pada Aretha.

"Arthur ih nyebelin." Ucap Aretha kemudian memukul bahu Arthur mambuat Arthur melepaskan tawanya.

Bahkan tawa Arthur sangat jarang dia keluarkan meskipun di depan keluarga ataupun teman – temannya.

Arthur benar – benar beruntung memiki Aretha, Aretha tidak pernah menuntut banyak, Aretha bahkan sangat sabar menghadapi Arthur.

***

Ketika pulang sekolah Arthur benar – benar menepati janjinya untuk bulang bersama dengan Aretha. Melihat Arthur yang ssudah berdiri di samping motor hitamnya membuat jantung Aretha berdegup kencang.

Arthur yang melihat Aretha berjalan ke arahnya kemudian tersenyum dan mengambil helm untuk dia pakaikan kepada Aretha.

"Nunggu lama ya?" Tanya Aretha kemudian hanya dijawab dengan gelengan kepala.

"Arthur ih, aku nanya juga, kenapa Cuma geleng – geleng kepala si?"Ucap Aretha kemudian mengerucutkan bibirnya ke depan.

Arthur gemas dengan tingkah Aretha kemudian tertawa sambil mengacak puncak kepala Aretha, "ngga kok, yaudah langsung pulang apa makan dulu?" tanya Arthur.

"Pengen langsung pulang, takut papa sama bang Kenzie udah pulang, tapi mampir dulu ke warung boba sebelum pulang ya?" Ucap Aretha.

"Siap tuan putri." Ucap Arthur kemudian menaiki motornya.

Diam – diam ada seseorang yang sedang mengawasi keduanya dengan tangan terkepal.

(eh buset berasa kaya artis aja mereka sering banget diawasi)- author

***

Selama perjalanan pulang Aretha memeluk Arthur dengan sangat erat, Arthur hanya tersenyum di balik helm fullfacenya.

Aretha benar – benar tidak tau apa yang akan terjadi jika dia benar – benar pergi dan meninggalkan Arthur, atau lebih tepatnya Arthur yang meninggalkannya, entahlah hanya author yang tau.

Aretha berharap harinya akan berjalan dengan baik, cukup takdir yang selalu mempermainkannya, namun Aretha bisa apa selain menerimanya?

Hingga tak terasa Arthur sudah memberhentikan motornya di warung boba langganan Aretha, jangan ditanya lagi, Arthur hafal betul jika Aretha sangat menyukai minuman dengan kadar gula yang cukup tinggi tersebut.

Melihat pesananya datang Aretha mengerjapkan matanya layaknya anak kecil yang diberikan es krim kesukaannya, hal itu tentu membuat Arthur gemas, tanpa aba – aba, Arthur mengambil foto gadis itu.

Melihat pesananya datang Aretha mengerjapkan matanya layaknya anak kecil yang diberikan es krim kesukaannya, hal itu tentu membuat Arthur gemas, tanpa aba – aba, Arthur mengambil foto gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik," Gumam Arthur namun tak didengar Aretha karena gadis itu sudah fokus dengan minumannya.

Karena hari semakin sore, maka Arthur memutuskan untuk mengantarkan Aretha pulang. Meskipun Arthur masih ingin berlama – lama bersama Aretha namun dia tidak boleh egois,bagaimanapun juga Arthur tidak ingin gadisnya itu mendapatkan amarah Abraham maupun Kenzie.

"Kita pulang sekarang ya Ar, udah makin sore,nanti kamu pulangnya telat lagi." Ucap Arthur lembut.

"Ayo kita pulang, makasih buat hari ini Arthur." Ucap Aretha lalu mendongak menatap Arthur.

Arthur hanya mengangguk dan menggandeng tangan Aretha menuju parkiran.

***

yang masih setia di kubu arthur siapa?

mau bilang apa ke Arthur?

mau bilang apa ke Aretha?

mau bilang apa ke Arion?

mau bilang apa ke Author?

jangan lupa buat vote sama share cerita ini ke temen - temen kalian ya.

makasi orang orang baik :)

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang