bab 39

125 4 0
                                    

hai gais, kembali lagi sama aku xixi

nah sekalian aku pengen up sampe akhir aja deh biar ngga kepikiran wkwk, komen ya kalo kalian setuju,

welcome back to Aretha's world xixi

jangan lupa buat pencet tombol vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasi kalian orang-orang baik muah

***

Keesokan harinya, seperti yang sudah dijadwalkan jika hari ini Aretha akan melakukan operasi pengangkatan tumor, namun sebelum itu, Aretha ingin melihat keadaan Artur terlebih dahulu lebih tepatnya mengetahui kondisi Arthur sebelum dirinya dioperasi.

Atas beberapa paksaan, akhirnya Dafina mengijinkan Aretha untuk menatap Arthur dari kaca depan ruangannya meskipun Aretha tidak bisa melihat Arthur, namun ia merasakan hawa dingin di sekitarnya.

Pagi ini teman – teman Aretha dan anggota inti Phoenix sengaja tidak masuk sekolah karena mereka ingin menemani Aretha melakukan operasi, mereka ingin menyalurkan energi positif mereka kepada Aretha.

Aretha kemudian memasuki ruang operasi, setelah sebelumnya memeluk erat keempat sahabat dan juga papa serta kakaknya.

Abraham menatap nyalang ruang operasi, begitupun Kenzie yang menatap ruangan tersebut dengan raut wajah yang tidak bisa didefinisikan.

***

Tepat diruangan lain, dokter Rian datang memberi kabar kepada Adam dan Dafina jika Arthur sudah mendapatkan donor jantung, karena waktu yang sudah semakin menjepit, akhirnya mereka langsung menyetujuinya.

Arthur kemudian dibawa ke dalam ruangan operasi yang bersampingan dengan Aretha.

***

Setelah berjam – jam Aretha dan Arthur melakukan operasi, akhirnya Arthur sudah selesai terlebih dahulu dan langsung dibawa ke UGD.

Teman – teman Aretha masih setia menunggui Aretha di depan ruang operasi. Kemudian selang beberapa lama akhirnya pintu ruangan terbuka dan menampikan dokter yang sudah selesai menjalankan operasinya.

"Maafkan kami, kami sudah berupaya semaksimal mungkin, namun operasi saudari Aretha begitu beresiko, Aretha tidak tertolong dan semua sudah berada diluar kendali kami, saat ini kita hanya bisa mendoakan agar Aretha tenang disana." Ucap dokter bernametag Herman kepada Abraham.

"Apa saya boleh melihat jasad adek saya dokter?" Tanya Kenzie dengan suara paraunya.

"Jasad?"Tanya Aruna.

"Bang jangan bilang Aretha udah ngga ada bang," Ucap Alika lemah.

"BANG LO BOLEH BENCI SAMA ARETHA TAPI JANGAN JADIIN KEMATIAN BUAT CANDAAN BANG!" Bentak Bella.

Kenzie kemudian menyibak kain putih yang menghalanginya, Kenzie menatap wajah damai Aretha untuk terakhir kalinya.

Teman – teman Aretha kemudian menjerit frustasi, mereka terkejut, baru beberapa jam yang lalu mereka masih melihat gadis itu tersenyum, namun saat ini yang mereka lihat adalah wajah gadis yang pucat.

Arion sudah kehilangan keseimbangan tubuhnya, Arion merasakan dunianya hancur, gadis yang sangat ia cintai kini harus meninggalkannya untuk selama – lamanya.

Jika boleh jujur Arion lebih memilih melihat gadis itu bahagia bersama pria lain daripada sama sekali tidak bisa melihatnya.

Bahkan anggota inti Phoenix tidak bisa menahan tangisnya,bagi mereka Aretha adalah sahabat yang baik, Aretha sangat tulus berteman bersama mereka, bahkan Aretha selalu memberikan energi positif bagi sekitarnya.

Sebelum membawa jasad Aretha, Abraham mengurus surat kemtian dan pengurusan jenazahnya. Jenazah Aretha akan disemayamkan di samping makam Kirana, mama Aretha.

***

Pada saat pemakaman Aretha dilakukan, semua orang merasa bahwa dunianya tidak baik – baik saja, bahkan seorang Arion yang dikenal memiliki hati batu, ketika hatinya mulai menghangat justru Aretha meninggalkannya untuk selamanya.

"Aretha Cuma tidur kenapa Aretha dimasukin ke tanah, Aretha ngga mati Aretha Cuma lagi istirahat." Ucap Bella sendu.

Bahkan teman – teman Aretha tidak kuasa untuk menahan tangisnya.

"BANG! ARETHA CUMA TIDUR BANG! ARETHA NGGA MUNGKIN TEGA NINGGALIN KITA!" Ucap Alika Frustasi ketika melihat peti Aretha yang sudah dimasukan ke liang lahat.

"Gue mohon, biarin Aretha tenang, udah cukup hidupnya berat, jangan buat dia berat ketika memasuki peristirahatannya." Ucap Arion kemudian.

Ketika pemakaman Aretha selesai, semua orang mulai pergi meninggalkan makam Aretha, kini hanya tersisa teman – temannya.

"Kita pulang dulu ya Ar,kita janji bakalan sering jengukin lo kesini." Ucap Aruna kemudian meninggalkan makam Aretha bersama teman – temannya.

Ketika semuanya sudah pulang, hanya tersisa Arion disana,"Gue pamit pulang Ar, gue janji bakalan sering jengukin lo kesini dan bawa bunga mawar kesukaan lo, gue sayang sama lo Ar, gue cinta sama lo, tapi gue terlalu pengecut buat akuin itu.

Bahkan disaat lo udah ngga ada, gue bahkan baru berani nyampein perasaan gue ke lo Ar," Ucap Arion kemudian mencium nisan Aretha.

***

Beberapa hari, Arthur mulai siuman, dan menyadari adanya pergerakan Cleo langsung mendekatinya, "Arethaa" lirih Arthur.

Cleo hanya mendengus sebal ketika nama pertama yang diucapkan Arthur adalah Aretha.

Dafina dan Adam yang sedari tadi ikut menunggui Arthur di dalam ruangan itu, kemudian langsung memanggil dokter.

Setelah dokter memeriksa keadaan Arthur, dokter berkata jika ini adalah sebuah keajaiban karena Arthur dengan mudah menerima tlansplantasinya dan sangat cepat siuman. Dokter menyarankan agar Arthur dipindahkan ke ruang rawat.

Namun setelah dipindahkan ke ruang rawat, Arthur kembali tidak sadarkan diri.

***

Di tempat lain Gino dengan tampang garangnya menemui seseorang, ketika orang itu sedang telepon dengan Cleo, Gino tidak sengaja mendengarnya dan setelah mengetahui kabar Arthur, Gino langsung menemui orang itu, untuk dimintai penjelasan.

***

hem kalian penasaran ngga sama endingnya?

sabar ya aku bakalan up kok, makasih kalian semua

jangan lupa vote cerita ini dan bagikan ke temen temen kalian ya,

makasih orang-orang baik :)

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang