bab 24

71 2 0
                                    

hai hai hai semua,

aku nulis part ini waktu cuaca lagi mendung, rasanya dari tadi hujannya ditunggu ngga turun turun, mana suasana dingin, rasanya enak banget buat tidur.

nah daripada berlama lama mendingan kita langsung aja ke cerita Aretha.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak kalian di komentar ya, makasi kalian semua :)

***

Arthur kemudian berlari meninggalkan ruang kelas dan menuju UKS, Arthur sangan khawatir dengan kondisi Aretha saat ini.

Namun ketika Arthur berada di pintu UKS, dilihatnya wajah Aretha yang pucat dan masih memejamkan matanya.

Saat Arthur hendak memasuki UKS, tiba – tiba ponselnya berbunyi menandakan adanya panggilan masuk.

 "..."

"Iya Arthur jagain kok bun."

"..."

"Iya bunda tenang aja."

"..."

"Iya bun Arthur samperin sekarang."

Arthur kemudian mematikan teleponnya dan berjalan menjauhi UKS. Pada saat itu juga bel masuk berbunyi.

"Kalian ke kelas aja, biar gue yang jagain Aretha disini." Ucap Arion.

"Jangan dimacem – macemin si Aretha, awas aja lo!" Ucap Bella.

"Gue ngga bakalan macem - macem, paling satu macem." Ucap Arion santai kemudian mendapat pelototan dari teman -temannya.

"Becanda elah, gitu aja dibawa serius." Ucap Arion.

"Habisnya lo gapernah bercanda sekalinya bercanda kaya serius banget!" Ucap Aruna kemudian diangguki oleh teman - temannya.

Kemudian teman – temannya pun pergi meninggalkan Aretha dan Arion di dalam UKS.

"Bangun dong Ar, lo ngga cape ngebo mulu?" Tanya Arion kepada Aretha yang masih setia memejamkan matanya.

Hingga beberapa saat kemudian Aretha bangun, Aretha bersyukur pandangannya kini sudah lebih baik daripada tadi. Dan pusing di kepalanya juga sudah berkurang.

"Ion, lo yang bawa gue kesini?" Tanya Aretha ketika sudah sadar.

"Bukan Ar, tapi angin yang bawa lo kesini." Ucap Arion.

"Gue beneran nanya, kenapa lo malah bercanda si?" Ucap Aretha yang masih lemas.

"Oh iya, lo belum sarapan ya?" Tanya Arion kemudian dangguki oleh Aretha.

"Tadi gue buru – buru ke sekolah sampe ngga sempet sarapan." Dusta Aretha kemudian tersenyum.

"Makasih." Ucap Aretha ketika sudah menghabiskan bubur yang Arion berikan padanya.

Arion hanya berdehem dan menganggukan kepalanya, entah mengapa Arion merasa jantungnya bekerja berkali – kali lipat lebih cepat jika melihat senyum manis Aretha.

***

Sedangkan di kelas, Arthur sama sekali tidak bisa memusatkan pikirannya pada pelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Pikiran Arthur selalu menuju Aretha, Arthur sangat khawatir, namun tidak bisa menemuinya karena dia harus menemani Cleo yang magnya kambuh.

Bel istirahat pertama berbunyi, banyak anak – anak SMA Galaxy yang mulai memenuhi kantin untuk mengisi perutnya setelah menghabiskan beberapa jam untuk menyimak materi dari guru.

"Mau ke kantin apa mau aku beliin makanan?" Tanya Arthur kepada Cleo.

"Kamu disini aja, jangan kemana – mana, perut aku sakit Arthur." Ucap Cleo.

Arthur hanya mengangguk dan kembali medudukan diri ke kursi samping Cleo. Arthur masih menerawang bagaimana keadaan Aretha saat ini, apa masih pingsan, apa gadis itu sudah sadar?

Arthur benar – benar bimbang, sebenernya Aretha kenapa?

*** 

jadi kalian ada di kubu mana? Arion atau Arthur?

jangan lupa tinggalin jejak di komentar ya.

jangan lupa kasih vote biar aku makin semangat,,

sayang kalian :*

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang