bab 23

74 2 0
                                    

hai hai hai semua,

aku nulis part ini waktu cuaca lagi mendung, rasanya dari tadi hujannya ditunggu ngga turun turun, mana suasana dingin, rasanya enak banget buat tidur.

nah daripada berlama lama mendingan kita langsung aja ke cerita Aretha.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak kalian di komentar ya, makasi kalian semua :)

***

Di kamarnya Aretha resah menatap ke arah ponselnya, yang Aretha lihat adalah pesan dari Arthur, namun memang Aretha berniat untuk tidak membukanya.

Aretha merindukan Arthur, Aretha ingin Arthur selalu ada untuknya, katakanlah Aretha egois namun itulah kenyataannya.

Hingga tengah malah Aretha masih belum bisa memejamkan matanya, fikirannya terus berkelana, Aretha khawatir akan apa yang dia hadapi di hari esok, Aretha takut saat dia bangun dan tubuhnya sudah tidak berfungsi.

Bahkan setiap hari Aretha harus mengonsumsi obat yang dapat merusak fungsi ginjalnya karena jumlah obat yang banyak juga termasuk ke dalam obat keras.

Hingga tiba – tiba sakit kepala menyerang Aretha hingga gadis itu terpejam, bukan karena ia tertidur namun karena kehilangan kesadarannya.

***

Pagi harinya Aretha terbangun dengan keadaan yang tidak baik – baik saja, pandangan matanya mengabur sehingga menyultkannya untuk melihat sekeliling. Aretha tetap memaksakan diri untuk berangkat sekolah meskipun dia cukup kesulitan.

Bagi Aretha, sekolah merupakan salah satu tempat favoritnya karena ketika di sekolah dirinya merasa hidup, merasakan kasih sayang dari teman – teman serta pacarnya.

***

Ketika Aretha sampai di sekolahnya, Aretha akan menyeberang menuju gerbang sekolahnya, namun Aretha masih dengan pandangan yang mengabur hingga tidak melihat jika ada motor yang hampir menabraknya.

Motor itu pun berhenti dengan jarak yang sangat dekat dengan Aretha, kemudian Aretha meminta maaf atas kecerobohannya.

"Aretha, kamu gapapa?" Tanya Arthur, sang pengendara motor itu.

"Aku gapapa, maaf aku tadi asal nyebrang ngga liat kanan kiri." Ucap Aretha lalu berdiri.

"Biar aku bantu Ar," Ucap Arthur kemudian membantu Aretha berdiri.

Namun ketika Arthur akan memapah Aretha seseorang menyelanya, "Arthur ayo nanti keburu telat masuknya." Ucap Cleo.

Aretha langsung menepis tangan Arthur dan melanjutkan jalannya menuju gerbang sekolah. Entah mengapa setiap ada Arthur, disitu juga ada Cleo, apa hubungan mereka berdua pun Aretha tak paham, yang jelas Aretha cemburu.

Arthur hendak mengejar Aretha namun Cleo mencekal tangannya dan mengisyaratkan agar segera memasuki sekolah dengan motornya, Arthur kemudian mengangguk dan mulai menaiki motornya kembali.

***

Keadaan kelas sudah cukup ramai ketika Arthur dan Cleo memasuki kelasnya, namun Arthur tidak menemukan Aretha didalam kelas padahal Aretha tadi masuk lebih dahulu ke sekolah sebelum dia namun kemana gadis itu sekarang.

"Ayo, kenapa bengong?" Tanya Cleo kemudian hanya dijawab dengan gelengan kepala.

"Aretha ngga bareng lo Thur?" Tanya Aruna kepada Arthur.

"Ngga, emang belum dateng?" Tanya Arthur balik.

"Kalo udah dateng mana mungkin ditanyain." Ketus Bella.

"Lo sekarang perasaan nempel mulu sama si Cleo, lupa sama pacar sendiri ya Thur?" Tanya Alika.

Arthur hanya diam dan melanjutkan langkahnya menuju bangkunya. Cleo kemudian duduk di samping Arthur, "Boleh kan?" Tanya Cleo.

Arthur ingin menolak namun sekali lagi Arthur gagal akhirnya Arthur mengiyakan keinginan Cleo.

Selang beberapa menit kemudian, datanglah Aretha menuju kelasnya, namun kondisi Aretha tidak cukup baik – baik saja, Aretha berulang kali mengerjapkan matanya namun hasilnya nihil, matanya tetap menatap buram sekitar.

Ketika Aretha berjalan menuju bangkunya namun Aretha justru terjatuh tidak sadarkan diri.

"ARETHA!" Teriak Yura kemudian menghampiri Aretha.

Mendengar teriakan Yura kemudian teman – teman Aretha mulai menatap ke arah Aretha.

Arion dengan sigap mengangkat tubuh Aretha dan membawanya menuju UKS.

Arthur yang melihat itu menjadi geram, Arthur mati – matian menahan cemburu di hatinya ketika kembarannya sendiri menggendong pacarnya di depan mata kepalanya sendiri.

***

Sampai di UKS Arion kemudian membaringkan tubuh Aretha diatas tempat tidur di UKS, kemudian datanglah teman – temannya ke UKS.

"Aretha kenapa bisa mendadak pingsan si?" Tanya Aruna.

"Namanya juga manusia, ya jelas bisa lah." Ujar Leo.

"Muka Aretha pucet banget, apa jangan – jangan Aretha belum sarapan ya makanya dia lemes terus pingsan." Ucap Xeno.

"Yaudah kalo gitu gue beliin bubur dulu buat Aretha, nanti gue anter kesini." Ucap Gino kemudian melesat meninggalkan UKS.

***

jadi gimana temen temen? 

udah ada yang mulai emosi sama si arthur? apa masih tetep sama arthur?

mau bilang apa kalo seandainya kalian jadi aretha?

jangan lupa buat vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya,

makasi orang - orang baik :)

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang