epilog

266 11 0
                                    

hai semua, udah sampai di epilog ni, makasi buat kalian yang udah ngedukung cerita ini.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasih orang orang baik :)

***

Dafina kemudian memeluk Arthur, "Aretha ada dimana?" tanya Dafina.

"Aretha udah ngga ada bun," Ucap Arion kemudian badannya luruh seketika.

Arion akan lemah jika mengingat kematian gadis itu, gadis yang sudah mencuri hatinya bahkan sampai tidak tersisa untuk orang lain.

"Jangan jadiin kematian pacar gue sebagai bahan candaan, gue mohon gue pengen ketemu Aretha, gue tau gue brengsek, tapi ijinin gue buat ketemu Aretha." Ucap Arthur lemah.

Namun teman – temannya hanya diam sambil menahan tangisnya, dan tiba – tiba datang Kenzie ke dalam ruangan Arthur.

Melihat teman- temannya yang sangat kehilangan sungguh Arthur merasa bahwa ini bukanlah suatu candaan.

Kemudian, datanglah Kenzie ke dalam ruangan Arthur. Kenzie masuk ke dalam dengan keadaan yang sangat tidak baik.

"Gue mau ngasih pesan ini keArthur, ini titipan Aretha sebelum melakukan operasi. Aretha tidak hanya operasi pengangkatan tumor, atas perintah papa dokter berbohong kepada kalian jika operasi Aretha gagal, operassi Aretha bahkan berjalan lancar, namun Aretha mendonorkan jantungnya untuk Arthur atas keputusannya sendiri." Ucap Kenzie parau.

Semua orang yang berada di ruangan itu sangat terkejut, teman – temannya memnag mengira jika Aretha meninggal karena operasi yang dilaluinya, namun gadis itu justru meninggal karena mendonorkan jantungnya.

Seketika badan Arthur terasa seperti mati rasa, Aretha yang terakhir kali ingin bertemu dengannya bahkan dia tidak mau menemuinya.

Aretha yang selalu menjaga hatinya bahkan dengan tega Arthur ragukan. Dunia Arthur sangat kacau untuk saat ini.

"Jelasin!" Ucap Arion mewakilkan semua orang yang ada di ruangan itu.

Flashback on...

Malam itu sebelum Aretha melakukan operasi, Aretha sempat meminta Abraham dan Kenzie untuk menjaganya.

Setelah mendegar penuturan dokter jika Arthur membutuhkan donor jantung, Aretha kemudian berfikir untuk mendonorkan jantungya, apalagi besok operasi yang dijalankan Aretha sangat beresiko.

Aretha tidak ingin setelah operasi kemudian kehilangan ingatannya, Aretha kemudian bertekat untuk memberikan jantungnya kepada Arthur.

Abraham dan Kenzie semula menolak, namun Aretha tetap kekeuh dalam pendiriannya untuk memberikan jantungya, Abraham dan Kenzie kemudian setuju walaupun mereka sangat takut kehilangan Aretha.

Aretha ingin pendonoran jantungnya dirahasiakan, karena tidak mau teman – temannya marah kepada Arthur. Akhirnya Abraham sepakat dengan dokter Herman untuk mengatakan operasi Aretha gagal dihadapan teman – temannya.

Flashback off...

Dafina benar – benar merasa bersalah terhadap gadis yang sudah menolong nyawa putranya, bahkan dia tidak pernah bersikap baik kepada Aretha.

"Gue juga mau ngasih titipan Aretha buat Arthur." Sambung Kenzie.

Arthur kemudian mengambil flashdisk itu, Arthur kemudian meminta siapapun yang membawaa laptop disana untuk meminjamkannya padanya saat ini.

Video tersebut berisikan seorang gadis yang sudah terlihat sangat ringkih, terlihat sekali jika berat badan Aretha sudah banyak berkurang. Gadis itu mulai meraba – raba barang yang ada disampingnya, lalu terlihat jika dia sedang meminta tolong pada Kenzie untuk meletakan kameranya.

Arthur yang bingung kemudian menatap ke arah Kenzie, Kenzie yang paham arti tatapan Arthur kemudian menjelaskannnya.

"Penglihatan Aretha udah ngga berfungsi ketika dia bangun dari pingsannya selama seminggu, selama itu juga Aretha sama sekali tidak bisa melihat apapun, Aretha hanya berpura pura ketika menatap ke arah kalian seakan – akan dia melihat kalian, dia Cuma gamau kalian khawatir." Ucap Kenzie yang sudah bergetar hendak menangis.

"Bahkan ketika Aretha hendak melakukan operasi, malam harinya dia bukannya beristirahat namun sibuk membuat video itu, setelahnya Aretha tidak langsung terlelap untuk istirahat tapi dia memutar setiap pesan suara kalian untuknya, dengan keadaan Aretha yang begitu dengan bantuan saya, Aretha memutarnya satu – satu."

"Karena Aretha tau kondisi Arthur, maka Aretha memutar pesan suara yang sudah lama Arthur kirimkan padanya, mungkin sekitar sebulan yang lalu, dari sana saya semakin ragu untuk membiarkan Aretha mendonorkan jantungnya untuk laki – laki brengsek yang menyia –nyiakannya."

"Namun karena Aretha terlihat begitu tulus mencintai Arthur dan itu merupakan pesannya maka akhirnya saya dan papa mengijinkannya, sungguh berat melepaskan Aretha yang sudah kami terima kehadirannya, namun sepertinya tuhan lebih sayang dengan Aretha, bahkan beberapa kali Aretha bilang jika dia seringkali bertemu dengan wanita cantik di mimpinya yang dia sebut sebagai mama.' Sambung Kenzie hingga ceritanya selesai.

Sekuat apapun Kenzie, namun dia tidak bisa menyembunyikan betapa rapuhnya dia saat ini.

Teman – teman Aretha benar – benar tidak percaya jika gadis itu benar – benar menjaga perasaan mereka, mereka sahabatnya namun mereka sama sekali tidak mengetahui fakta itu.

Arthur kemudian melanjutkan putaran videonya.

"hai Arthur, apa kabar? Sehat – sehta ya kamu, Arthur, aku minta maaf ngga pernah terbuka sama kamu tentang penyakit aku, aku Cuma gamau bikin kamu khawatir dan kamu mau bertahan sama aku Cuma karena kasihan. Hey, kalo kamu udah liat video ini, kamu harus janji buat selalu jaga kesehatan kamu,

Kalo kamu kangen sama aku coba pegang dada kiri kamu, ada seseuatu yang berdetak disana, itu adalah aku, cukup aku yan pergi Arthur, kamu masih punya begitu banyak orang yang menyayangi kamu, kamu masih punya keluarga yang lengkap, teman – teman yang setia sama kamu,

Detak jantung didada kiri kamu bakalan nyrmangati kamu, itu adalah aku, anggep aku selalu ada buat kamu, kamu udah janji bakalan bikin aku selalu bahagia, kamu jaga rawat dan tetap sehat adalah cara biar kamu bisa bahagiain aku,

Makasih buat waktu kamu selama ini, aku sayang abnget sama kamu, bahkan ketika dunia membenci sekalipun kamu tetep ada Arthur, makasih buat semuanya, besok kalo aku udah ketemu sama mama, aku bakalan cerita, kalo kamu adalah laki – laki yang baik yang selalu ngejaga aku ketika aku terpuruk, ketika tidak ada seorangpun yang ada buat aku.

Arthur harus kuat, jangan suka marah – marah, aku takut kalo liat kamu lagi marah, nanti aku bakalan liatin kamu dari langit sama mama, Arthur harus ikhlas ya, Aretha janji bakalan sering mampir ke mimpi Arthur, makasih Arthur."

Tangis Arthur pecah, penyesalannya selama ini sudah tidak percaya dengan ucapan gadis itu. Arthur telah melakukan kesalahan yang mungkin tidak semua orang mau memaafkannya, namun Aretha, gadis itu justru menyerahkan kehidupannya untuk pria brengsek seperti dirinya.

Tidak ada lagi perhatian gadis itu, tidak ada lagi senyum manis dari bibir gadis itu, semuanya hanya tersisa dalam memori otaknya.

Aretha Chandra Mahawira, kini gadis itu telah menyelesaikan tugasnya di dunia, Aretha telah melepas semua beban hidupnya dan kini ia sudah bahagia di sana. 

***

selesai sudah,

makasi orang orang yang udah ngedukung cerita ini, kalian berarti banget :)

jangan lupa vote dan share cerita ini ke temen- temen kalian ya, makasi banyak semua.

author cukupin sampe disini ya, see u soon di lain cerita :)

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang