bab 28

80 5 0
                                    

hai temen - teman, seyuyur yuyurnya, waktu nulis ini aku masih dalam mode mager gais,

mager banget mau mandi, tapi airnya dingin kaya sikap dia ke aku, yasudahlah.

oke daripada berlama lama mendingan langsung aja kita masuk ke kehidupan Aretha.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasi kalian :)

***

"Bajingan Lo!" Ucap Arthur sambil terus memukul Arion.

"Arthur stop, jangan kaya anak kecil." Ucap Aretha menengahi.

"Anak kecil kamu bilang?" Arthur lalu menatap Aretha.

"Apa jangan – jangan kamu suka sama Arion?" tanya Arthur.

Aretha hanya menggeleng. Aretha benar benar takut jika Arthur sedang marah.

"JAWAB ARETHA! KAMU SUKA SAMA ARION? BAHKAN SEHARIAN KALIAN BOLOS SEKOLAH DAN JALAN BERDUA?" bentak Arthur.

"Dia cewe, ngga seharusnya lo ngebentak dia Thur, lo mikir pake otak!" Ucap Arion jengah.

"Lo ngga usah ikut campur urusan gue sama Aretha!" Ucap Arthur.

Untung kondisi warung saat ini sedang sepi sehingga mereka tidak menjadi tontonan.

"Lo ngga tau ceritanya, lo gausah marah – marah sama Aretha goblok!" Ucap Arion.

Arthur kemudian menarik tangan Aretha dan mendudukannya di motor hitam kesayangannya, kemudia Arthur melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, bahkan Arthur tidak peduli dengan raut wajah Aretha yang tampak sangat ketakutan.

"Arthur plis jangan kaya gini, jangan kenceng – kenceng, aku takut Arthur." Ucap Aretha memohon namun sama sekali tidak digubris oleh Arthur.

Arthur benar – benar seperti orang yang sedang kesetanan, cemburu dan emosi sedang menguasai dirinya hingga Arthur sama sekali tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini.

Aretha benar – benar takut jika terjadi sesuatu yang tidak diiinginkan. 

***

Sampai Arthur mengantarkan Aretha hingga depan rumahnya, Arthur masih memendam emosi yang sudah sangat memuncak.

Aretha yang turun dan akan langsung masuk ke dalam rumahnya, namun tangannya dicekaln oleh Arthur.

"Jelasin." Ucap Arthur penuh penekanan.

"Bahkan mungkin aku jelasin ke kamu sekalipun kamu gabakalan percaya. Arion tadi pagi mau nganter aku ke sekolah padahal aku ngarepin seseorang yang jauh lebih memprioritasin cewe lain, tapi malah terjadi sesuatu yang ngga direncana." Ucap Aretha kemudian meepaskan cekalan tangan Arthur dan langsung memasuki rumahnya.

"ARGHHH!" Teriak Arthur sambil memukul bagian depan motornya.

"Maafin gue Ar, ngga seharusnya gue emosi kaya tadi." Lirih Arthur ketika Aretha sudah memasuki rumahnya.

Selama perjalanan pikiran Arthur penuh dengan Aretha, entah mengapa Arthur sangat emosi ketika Aretha sangat dekat dengan laki –laki lain, bahkan kembarannya sendiri.

Pikiran Arthur kalit, hingga hampir beberapa kali dirinya hendak terjatuh, namun dengan cekatan Arthur dapat menghindarinya.

Bahkan sampai di rumah pun Arthur masih tetap bingung, dia merasa khawatir dan sangat bersalah, Aretha gadis yang sangat dia sayangi namun karena satu kesalahan yang mungkin berawal darinya ia bentak.

Flashback on ...

Tadi ketika Arthur akan pulang ke rumah, langkahnya dihentikan mendadak oleh seorang perempuan,

"Lo nyari Aretha?" Tanyanya.

"Lo tau dimana Aretha?" Tanya Arthur balik.

"Aretha lagi sama Arion di warung boba langganan Artetha." Jawabnya kemudian mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkannya kepada Arthur.

Terlihat jelas disana Aretha sedang memesan dan ditungguioleh Arion di sampingnya.

"Brengsek." Umpat Arthur kemudian tanpa ragu langsung meninggalkan pelataran sekolah.

Flashback off ...

Arthur harusnya bertanya dengan baik – baik pada Aretha, terlebih gadis itu sedang rapuh karena peringai keluarganya,tidak seharusnya Arthur membentak ataupun kasar padanya, Arthur menyadari kesalahannya. Akhirnya, Arthur bertekat untuk langsung meminta maaf pada Aretha esok hari.

***

Keesokan harinya di sekolah, Arthur benar – benar memenuhi keinginanya, Arthur sengaja menjemput Aretha menuju sekolah.

Ketika sampai di gerbang rumah Aretha, Arthur menunggu Aretha keluar, seperti biasanya gadis itu pasti berangkat pagi menghindari dirinya terlambat ke sekolah.

Ketika Aretha keluar dari rumah Arthur kemudian menyodorkan buket bunga dan juga coklat.

Aretha yang nampak kebingungan dengan adanya Arthur yang tiba – tiba.

"Ngapain?" Tanya Aretha.

"Aku minta maaf soal kemarin Ar, aku bener – bener nyesel." Ucap Arthur memohon.

"Aku takut sama kamu yang kaya kemaren Arthur, aku gaada apa – apa sama Arion, apalagi perasaan." Ucap Aretha menunduk.

"Iya Ar, aku percaya maafin aku ya." Ucap Arthur namun Aretha masih menundukan kepalanya.

"Jangan nunduk mulu, nanti mahkota kamu jatuh." Ucap Arthur kemudian membawa Aretha ke pelukannya.

Aretha memang begitu luluh dengan Arthur, Aretha seakan – akan hanyut akan kasih sayang dan pesona Arthur yang diberikan padanya.

"Sekarang kita berangkat ya, nanti telat." Ucap Arthur pada Aretha.

Aretha hanya mengangguk dan tersenyum, kemudian langsung menaiki motor hitam kesayangan Arthur.

***

akhirnya aretha sama arthur baikan lagi,

kalian tim mana, arthur aretha apa arion aretha?

mau ngomong apa sama arertha?

mau ngomong apa sama arthur?

mau ngomong apa sama arion?

mau ngomong apa sama temen - temen mereka?

jangan lupa vote dan tinggalin jejak di koemntar.

makasi orang - orang baik :)

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang