bab 33

79 5 0
                                    

hai gais, kembali lagi sama aku xixi

aku jarang banget update soalnya tugasnya bejibun banget, nah sekarang aku up ya,

nah sekalian aku pengen up sampe akhir aja deh biar ngga kepikiran wkwk, see u soon 

welcome back to Aretha's world xixi

jangan lupa buat pencet tombol vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasi kalian orang-orang baik muah

***

Semakin hari hubungan Aretha dan Arthur semakin renggang, semakin lama itu pula penyakit Aretha semakin parah.

Bahkan berkabar melalui telepon ataupun chatt saja jarang, Arthur memang semakin menjauhi Aretha, Aretha pun sama, Aretha selalu mejaga jarak dengan Arthur.

Bagi Aretha dia memiliki teman – teman yang baik dan banyak mengert dirinya, Aretha baru tahu jika teman –temannya sudah mengetahui masalah keluarganya karena memang mereka memilih terbuka pada Aretha.

Aretha sama sekali tidak keberatan jika teman – temannya menegtahui masalahnya, dia hanya merasa tidak enak karena tidak jujur pada mereka sejak awal, Aretha hanya takut jika teman – temannya akan bertindak cukup jauh untuk melindunginya.

Ketika istirahat seperti biasanya, Aretha dan teman – temannya sudah berada di kantin.

"Gue kebelet banget pengen ke toilet bentar." Pamit Aretha.

"Gausah lama – lama Ar, nanti setan toilet naksir sama lo!" Ucap Bella.

"Bentar doang, gue nitip bakso sama jus jambu ya." Ucap Aretha kemudian diacungi jempol oleh Aruna.

***

Setelah Aretha menyelesikan hajatnya, Aretha keluar dari bilik toilet untuk sekedar mencuci tangan dan merapikan penampilannya.

"Gue ternyata ngga salah buat jelek – jelekin jalang kaya lo didepan tante Dafina." Ucap Cleo sambil berdiri menyejajari Aretha.

Aretha yang terkejut dengan ucapan Cleo kemudian menatap ke arah Cleo, pasalnya Aretha hanyatau jika Cleo itu bersifat lemah lembut, Aretha bertanya tanya dalam benaknya, apakah yang saat ini dihadapkan pada Aretha adalah wajah asli Cleo?

"Dan lo tau, dengan bodohnya tante Dafina percaya sama gue kalo lo emang ngga sebanding sama keluarga Arthur, gue pikir cukup buat lo lepasin Arthur." Ucap Cleo pongah.

"Gue kira lo gadis polos Cle, ternyata wajah licik lo, lo sembunyiin lewat wajah innocent lo." Ucap Aretha jengah.

"Dan jangan salah, gue bakalan bilang ke tante Dafina kalo ternyata lo dibalik masalah ini, bahkan lo ngejelek – jelekin dia Cle, gue pikir kalo sampe Arthur tau lo dia bakalan marah sama lo." Sambung Aretha.

"Kita lihat apa yang bakalan terjadi, JALANG." Ucap Cleo kemudian menekankan kata jalang di akhir katanya.

"Gue gatakut sama lo." Ucap Aretha.

Kemudian Cleo sengaja menamparkan tangan Aretha kemudian menjatuhkan diri dan berteriak meminta tolong, sebelum orang – orang berkerumun di kamar mandi, Cleo menarik kaki Aretha agar seakan-akan Aretha sedang menginjak perut Cleo.

Ketika sudah ada beberapa orang yang berkumpul disana, Cleo kemudian menjerit kesakitan, namun senyum smirk ia timbulkan di wajahnya.

"Aku minta maaf Ar, aku sama sekali ngga tau tentang perjodohan aku sama Arthur, aku mohon Ar, maafin aku." Ucap Cleo.

***

Ketika di kantin teman-teman Aretha menyadari jika Aretha meninggalkan mereka cukup lama.

ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang