bab 30

94 4 0
                                    

hai temen - teman, seyuyur yuyurnya, waktu nulis ini aku masih dalam mode mager gais,

mager banget mau mandi, tapi airnya dingin kaya sikap dia ke aku, yasudahlah.

oke daripada berlama lama mendingan langsung aja kita masuk ke kehidupan Aretha.

jangan lupa vote sama tinggalin jejak di kolom komentar ya, makasi kalian :)

***

Sesampainya di rumah Arthur sudah banyak tamu – tamu yang berdatangan, termasuk teman – temannya. Bahkan disana ada teman – teman Aretha juga.

"WIH NENG RETHA CANTIK AMAT!" Seru Leon ketika Aretha dan Arthur berjalan ke arah mereka.

Aretha hanya tersenyum menanggapi Leon, sudah biasa baginya jika Leon banyak tingkah seperti itu, namun berbeda dengan Arthur, justru laki – laki itu melempar tatapan maut kepada Leon agar tidak mengganggu Aretha.

"Gajadi godain pawangnya ganas kaya singa upin ipin." Ucap Leon Asal.

"Emang upin ipin punya singa?" Tanya Yura.

"Ada bahkan gede banget sekali ngap kelar hidup lo Yur." Ucap Bella gemas dengan tingkah temannya satu itu, kemudian diiringi tawa teman – temannya.

Kemudian Dafina datang ke arah Aretha dengan Cleo disampingnya.

"Aretha sudah sampai?" Ucap Dafina kepada Aretha.

"Iya tante, baru aja." Jawab Aretha sambil tersenyum manis.

"Yaudah kalo gitu kalian nikmatin pestanya ya, tante sama Cleo mau sambut tamu yang lain." Ucap Dafina.

Aretha kemudian mengangguk dan terdiam, menyadari raut Aretha yang berubah, seketika Arthur menggenggam tangan Aretha berharap gadisnya tetap merasa aman bersamanya.

***

Dipertengahan acara, ketika selesai acara memotong kue, Dafina kemudian naik ke atas panggung guna memberikan sebuah pengumuman penting.

Semua mata tertuju pada Dafina.

"Baiklah berhubung ini merupakan hari yang menyenangkan dan membahagiakan bagi saya dan keluarga, maka saya akan mengumumkan kabar gembira kepada kalian semua." Ucap Dafina sambil menatap ke arah tamu.

"Sebelumnya saya minta untuk anak pertama saya, Arthur dan juga Cleo untuk maju ke depan." Sambung Dafina.

Arthur yang sedang berdiri bersama Aretha kemudian melepaskan genggamannya, sambil menatap ke arah Aretha.

Tatapan Aretha yang seakan meminta sebuah penjelasan hanya mendapat gelengan kepala dari Arthur, Arthur benar – benar tidak tau apa yang apak dilakukan bundanya di depan para tamu.

Ketika Arthur dan Cleo maju kedepan, Dafina meneruskan ucapannya, "hari ini saya saya akan memperkenalkan kepada kalian semua, bahwasanya saya meresmikan hubungan Cleo dan Arthur dan menyatakan bahwa mereka resmi bertunangan." Ucap Dafina kemudian mendapat tepuk tangan dari para tamu.

Arthur yang mendengarnya begitu kaget, pasalnya Dafina tidak pernah sekalipun menyinggung tentang pertunangan apalagi bersama Cleo. Arthur kemudian menatap ke arah Aretha yang tengah berlari keluar rumahnya.

Arthur hendak mengejar Aretha, namun tangannya dicekal oleh Dafina agar dirinya tidak pergi dari panggung, Arthur hanya bisa pasrah.

Sementara Arion melihat Aretha yang berlari langsung mengejarnya, tak peduli akan tatapan sekitar, baginya saat ini Aretha lebih penting, terlebih lagi Aretha tidak boleh stress dan banyak pikiran karena akan memperngaruhi kesehatannya.

Arion melihat sekeliling rumahnya namun sama sekali dia tidak menemukan Aretha.

"Lo kemana Ar." Ucap Arion bermonolog.

Tanpa babibu Arion kemudian mengeluarkan mobilnya dari garasi dan bertekat untuk mencari Aretha.

***

"Tolong jangan apa – apakan saya, saya mohon." Ucap Aretha.

"Kami hanya ingin bermain dengamu gadis cantik." Ucap salah satu preman kemudian menarik baju atas Aretha hingga terkoyak.

"Saya mohon, jangan!" Ucap Aretha.

"Kalo kamu nurut kita ngga bakalan nyakitin kamu." Ucap preman yang lain.

"TOLONG!" Teriak Aretha.

"Percuma kamu meminta tolong, jalan ini sepi tidak akan ada yang bisa menolongmu, hahaha" Ucap preman dengan kepala botak yang dengan cepat semakin merobek baju Aretha.

Aretha benar – benar takut, Aretha hanya bisa berdoa agar seseoang dapat menolongnya.

Ketika Arion sampai di jalan yang begitu sepi dia melihat sekelompok pria mabuk sedang mengganggu seorang gadis disana, dilihatnya gadis itu ternyata dia adalah Aretha, sesoang yang sangat dikhawatirkannya.

Arion kemudian langsung menabrakan mobilnya hingga menabrak preman yang sedang mengganggunya, tanpa aba –aba Arion kemudian langsung memukili mereka satu persatu, untunglah mereka dalam keadaan mabuk, jadi mudah untuk membuat mereka terkapar, terlebih lagi Arion sempat menabrakkan mobilnya ke arah mereka.

Melihat kondisi Aretha yang tengah ketakutan, Arion kemudian berjalan ke arahnya, dilihatnya baju Aretha yang sudah terkoyak dan jauh dari kata baik – baik saja, Arion kemudian melepaskan jasnya dan memakaikannya ke Aretha.

Dibawanya Aretha menjauhi lokasi tersebut.

***

Selama perjalanan Aretha hanya terisak, entah menangisi masalah yang mana Aretha sendiri tidak tau, begitu banyak masalah yang ada di hidupnya.

"Ar, kita langsung pulang ya." Ucap Arion

Aretha hanya mengangguk, tidak ingin mengganggu Aretha, Arion kemudian melajukan mobilnya guna mengantarkan Aretha pulang dengan selamat.

Arion benar – benar merasa khawatir melihat keadaan Aretha yang sangat tidak baik.

Perjalanan penuh dengan keheingan sampai mereka tiba di rumah Aretha dengan selamat, Aretha yang enggan membuka mulutnya kemudian langsung turun meninggalkan mobil Arion tanpa membuka suara.

Arion paham dengan keadaan Aretha kemudian langsung pergi meninggalkan rumah Aretha.

***

arion udah kaya pahlawan kemalaman, 

mau ngomong apa sama aretha?

mau ngomong apa sama arthur?

mau ngomong apa sama arion?

mau ngomong apa sama dafina?

mau ngomong apa sama temen - temen mereka?

jangan lupa vote sama tinggalin jejak di kolom komentar,

see u orang -orang baik :)


ARETHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang