Aku tak percaya iniApa mungkin aku salah dengar?
Cekikikan dua orang muda-mudi di koridor membuat dadaku sesak. Mereka tak tau bahwa aku mengamati mereka dari kelas kosong didepan koridor.
Aku terkejut bukan karena suara mereka, tapi perihal yang sedang mereka bicarakan.
Aku tau siapa mereka! sangat tau!
Laki-laki dengan rambut trap dan lengan seragam yang digulung itu sudah pasti Andrew, cinta pertamaku dari tingkat sekolah dasar yang sekarang menjadi pacarku ku.
Dan yang satunya lagi adalah teman sekelas ku Shiera Zenina. Pernah dengar tentang iklan sunsilk? Nah perempuan ini merupakan salah satu model iklan tersebut. Aku tak tau berapa banyak waktu dan uang yang dihabiskan olehnya untuk ke salon merawat rambut berkilaunya yang membuatku harus memakai kacamata anti-UV.
"Haha sayang, sudah kubilang aku hanya mencintaimu kan? Niki itu hanya penyokong buatku! Kau tau kan apa tujuanku dari awal? Aku ingin mendapatkan harta ayahnya." Andrew tertawa renyah,
sementara mataku perih mendengarnya."Well, Nikmatilah hari kelulusan kita di SMA ini dengan menertawakan si bodoh itu!" Si perempuan menggelung rambutnya sambil tertawa juga. Pipiku panas.
Air mataku sudah tak terbendung lagi, sepertinya sudah meluap ke segala arah, dadaku sesak, seperti ada paku yang menancap.
Sungguh! Aku ingin sekali menonjok wajah kedua orang itu! Tapi tidak! Aku tak bisa menampakkan wajahku yang seperti ini pada si keparat itu. TIDAK AKAN! Andrew sialan, betapa aku mempercayainya selama 3 tahun ini.
Awalnya kuharap kelulusan ku ini dapat kurayakan bersama Andrew, namun sekarang di hari kelulusan ini, kebusukkan nya malah terungkap jelas dengan mata kepala ku sendiri.
Aku menyukainya dari tingkat sekolah dasar dan kupikir ia juga menyukaiku ketika ia menyatakan cinta nya padaku saat masuk ke SMA. Namun ternyata? Dia ingin harta orangtua ku.
Dan sekarang aku baru merasa betapa bodohnya diriku ini.
Siaalllll! Siaaalll! Siaallll!
Kucondongkan kepalaku ke atas agar air mataku berhenti menetes.
Entah mengapa aku sadar bahwa air mataku sungguh tersia-siakan jika aku menangisi laki-laki itu.
Kukirim segera short message kepada bajingan itu "KITA PUTUS! JANGAN TANYA AKU MENGAPA! TANYALAH PADA DIRIMU SENDIRI DAN SHIERA! KEPARAT!"
Kukeluarkan kartu Sim dari handphone ku, dan kudaratkan kakiku dengan keras diatasnya"krakk" bunyi patahan.
Aku benci Andrew, Aku benci keparat itu! Aku benci laki-laki! Semua laki-laki itu bullshitt!!
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep in Blue
RomanceLove comes whenever it like Kapanpun, Dimanapun, Kepada siapapun tidak mengenal ras serta suku Cinta bisa datang dari belahan bumi manapun tak pernah kau sangka dan kau duga Namun ada cinta yang hanya menginginkan materi Begitulah menurut Niki Dikhi...