Dilihat berapa kalipun, University Of New South Wales benar-Benar luar biasa. Bagaimana lantai-lantai keramik berwarna peach pucat ini bisa setinggi dan se-megah ruangan kelas. Aku tak pernah masuk ke kelas dengan bangku memanjang membentuk lengkungan, per baris nya akan lebih tinggi, sehingga kita harus menaiki tangga tengah agar bisa mencapai bangku terbelakang.
Wow! Benar-benar khas orang luar Negeri. Mungkin akan asyik sekali jika aku duduk di bagian pojok dekat jendela, yang pas menghadap hamparan rumput hijau dan pepohonan belakang yang beberapa belas menit lalu aku dan Jannice lewati.
"Puas melihat calon ruang kelasmu?" Jannice merentangkan kedua tangan nya kesamping, memberikan kesan "I showed this to you".
Aku terkekeh pelan, "mungkin tidak sebelum aku menginap di kelas ini malam ini!" Candaku sambil mengangkat bahu.
Entah sejak kapan aku sering mengangkat bahu. Mungkin tertular oleh si Pirang tengil itu =_= ini menyebalkan betapa terinfluence nya diriku padanya. Padahal baru beberapa hari, tapi kebiasaan nya menular padaku. Sooo contagious.
"Dan kurasa kau tak akan puas sebelum melihat bagian depan universitas ini" Jannice berjalan ke arah pintu keluar, aku mengikuti langkahnya. Aku memang belum puas memandangi calon kelasku, tapi aku lebih penasaran dengan bagian depan sekolah ini. Pasti lebiiiih menakjubkan.
Aku dan Jannice masuk ke lift dari lantai 6 menuju lantai 1. Kemudian kami menyusuri pintu keluar gedung yang diatasnya terpampang besar 'Business and Management'. Ya! Aku dan Jannice baru saja masuk kedalam 'calon' tempat belajarku.
Kami berjalan memutar melewati kantin dan perpustakaan. Ada sedikit rasa gatal yang menjalar di tubuhku, gatal karena penasaran dengan makanan kantin nya. Sayangnya aku tak dapat masuk, karena tutup *ini musim libur* namun aku tak berpikir ini seperti kantin =_= malah kuanggap seperti restauran, dengan kursi-kursi kayu dan meja-meja yang kelihatan antik tersusun rapi didepan counter-counter makanan kantin yang *sayangnya*tutup -_-.
Aku dan Jannice terus berjalan, ketika hampir sampai ke depan sekali bagian universitas, kami melewati jalan menuju ke main gate, artinya sebentar lagi sampai ke gerbang utama.
Di kanan dan kiri nya terdapat taman dengan air pancur yang kecil, dan lebih lagi bukan taman rumput. Tapi taman bunga :D cool! Ada 2 tempat yang pasti kusinggahi disini. Taman rumput belakang, dan taman bunga depan. Tak kukira mereka punya taman luas begini.
Akhirnya kami sampai ke gapura utama, aku tercengang betapa megah dan besar nya gapura utama, berwarnakan perak dan bertuliskan WELCOME to UNSW. Wowwww!!!
Dibelakang gapura terdapat sebuah lencana, atau apalah itu. Besar sekali, berbentuk lingkaran dengan besi tipis masih berwarna perak. Aku mungkin bisa merosot di lingkaran itu. Well, suatu hari aku mungkin akan mencobanya.
"Well... kita sudah mengitari seluruh bagian penting universitas. Kau bisa berkelana sendiri ketika masuk ke bagian-bagian lainnya. Ini terlalu luas untuk kita kunjungi dalam waktu sehari" jannice mendengus dan tersenyum.
"Yeah, kurasa aku akan menjadi petualang sebuah universitas" aku menyipit, dan kami berdua sama-sama terkekeh,
Setelah itu, aku dan Jannice membeli crepes enak di luar universitas dan pulang dengan menggunakan bus ke rumah. Aku melihat jam di pergelangan tangan ku sudah pukul 12. Berarti kami berkeliling selama 4 jam. Well cukup lama walaupun kurasa belum cukup, aku ingin berkeliling lebih lagi T_T
Aku belum puas. *hiks*
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep in Blue
RomansLove comes whenever it like Kapanpun, Dimanapun, Kepada siapapun tidak mengenal ras serta suku Cinta bisa datang dari belahan bumi manapun tak pernah kau sangka dan kau duga Namun ada cinta yang hanya menginginkan materi Begitulah menurut Niki Dikhi...