Part 22 : first day!

742 32 0
                                    

Now playing : Locked away (R.city ft Adam Levine)

"If I got locked away, and we lost it all today

Tell me honestly.." *Niki*

"Won't you still love me the same.."

Kumatikan i-pod yang ada di saku-ku, aku memandang sinis ke pintu kamarku maksudku ke orang yang berada di depan pintu kamarku. Orang itu tersenyum geli setelah menyambung lirik lagu yang barusan kunyanyikan.

"What a great morning for you Miss Shiina. Menyedot debu sambil beryanyi seolah-olah ini konsermu! Jika kau tak keberatan aku akan dengan senang hati menyewa Sydney opera house untukmu." Si pirang memasang wajah yaangg paliiing kusuka *salah* kubenci maksudku! Cengiran ejekan itu lagi.

"Why didn't you knock the door first?!" Aku mengangkat penyedot debu keatas seolah-olah ingin melempari Shane dengan benda itu.

"Wow..wow.. calm down! Aku sudah mengetuk pintu, tapi kau terlalu sibuk bernyanyi bersama Adam levine!" Si pirang mengangkat tangan keatas meniru gerakan penjahat yang sedang menyerah. Kemudian tertawa.

"Apa yang kau inginkan?" Tanyaku cepat. Aku agak merasa malu mengetahui bahwa ia melihatku daydreaming.

"Aku hanya ingin mengecek, jam 9 kampus akan dimulai! Sebagai senior yang baik, aku hanya ingin mengingatkan" Shane menekankan kata mengingatkan.

"Terimakasih untuk perhatian yang TIDAK PERLU itu! Aku pasti ingat, kau kira aku berotak apa?"

"Koala." Shane terkikik geli melihat mataku yang sedari tadi ingin keluar.

Kuangkat kembali vacuum cleaner ditanganku, bersiap untuk melempar wajah nya yang menyebalkan itu. Pirang segera berlari keluar dari pintu kamarku *masih* tertawa.

Aku mendengus kesal kemudian berderap ke kamar mandi,

Terdengar suara laki-laki dari arah luar yang memanggil Shane, kurasa ia mungkin akan ke univ bersama temannya. Melihat si bodoh itu sudah membawa tas tadi. Ada sedikit rasa kesal di hatiku yang sedikit berharap bahwa kami akan pergi bareng *bersama Jannice tentunya*.

Segera ku enyahkan pikiran bodoh itu dengan membasahi tubuhku di shower.

***

Gerbang belakang UNSW sudah terlewati, berjalan kaki ke univ akan segera menjadi rutinitasku. Aku dan Jannice berjalan melewati taman belakang dan beralih ke centre part UNSW. Yang pertama terlintas dibenakku ialah tampilan orang orang disini =_= benar kata kak Hell! This is summer dude. Too much hot pants and croptee~

Kupandang Jannice yang sedari tadi melenggang santai di sampingku, dia tampak SANGAT santai! Sedangkan aku AGAK gugup. This is my first day, aku tak tau apa yang akan menantiku -_-

"Breath in... breath out...nik! Jangan terlalu gugup, takkan ada yang ingin memakanmu. Yah, kecuali jika kau bertemu Miranda! Jika ia tau bahwa kau, pendatang baru yang serumah dengan Shane.." tukas Jannice.

'Glekk' aku menelan ludah. Sayang nya dia sudah tau Jannice -_- dan kau belum tau kalau dia tau. T_T

"Umm..sebenarnya.."

Belum sempat aku memberitahukan yang sebenarnya pada Jannice seorang perempuan berteriak ke arah kami.

"JANNICE!" Perempuan langsing berdada besar itu menghampiri kami -_- panggil saja dia booby.

Si booby menoleh kearah ku "inikah anak baru yang serumah denganmu?" Senyumnya merekah membelah bibir tipis nan seksi itu.

Jannice mengangguk, dan booby langsung menjabat kedua tanganku.

"Deena Jackson" booby eh Deena mengayunkan tangannya.

Dan aku membalas ayunan itu "Umm..Niki! Niki Shiina!"

"Well nik.. jadi Dee ini teman sekelas ku in health faculty. Kau tau, sleepover's friend! Dee punya kakak laki-laki sepantaran Shane, mereka dekat selayaknya aku dan Dee." Tukas Jannice. Aku hanya ber-ooo-ria.

"Bagaimana jika kita mengantar Niki ke gedung business major dulu! Ini hari pertamanya, kurasa kita perlu mengantarnya." Jannice memutar wajahnya kearah Dee yang mengangguk dan berbalik menatapku cemas.

"Ooh.. Jannice.. thanks tapi aku bisa sendiri! Sungguh! Gedung yang disebelah selatan itu kan? Kau pernah mengajak ku kesana, ingat?" Aku menyilangkan tangan didepan wajahku, sungguh! Aku tak mau merepotkan Jannice dan Dee.

Jannice memincingkan matanya " well, are you sure you want to go alone?"

"Double sure!" Kulayangkan dua jempol kearahnya. "Kau tau.. aku bukan lagi anak TK yang harus diantar kemana-mana, dan aku bukan nenek-nenek jompo yang mudah melupakan tempat ok?"

Jannice terdiam sejenak dan menatap Dee yang mengangkat bahunya, "baiklah! Jangan tersesat ok? Temui aku saat lunch break di cafetaria."

Aku mengangguk cepat sembari memperhatikan Jannice yang pergi menuju ke gedung barat, gedung Health Departement. Sekali ia menoleh kebelakang, disusuli oleh Dee. Mereka melambaikan tangan kearahku.

Yeah! Let's go Nik! ~

Aku menaiki lift menuju lantai 6 gedung business and management setelah melengkapi data-data di lantai dasar. Sebelum itu aku mengedarkan pandanganku, kalau-kalau aku melihat si pirang di gedung ini, si bodoh itu kan sudah jadi senior ku disini. Tapi aku tak melihat dia dan mata indah *eh* aneh nya itu maksudku! dan sebenarnya apa peduliku sih?! =__=" enyahlah.

Aku memasuki kelas peach pucat yang waktu itu pernah aku dan Jannice datangi. Tak ada yang berubah, bangku yang meninggi di setiap bagian belakang, dan jendela dengan backyard view hanya aroma pengharum ruangan nya yang berubah, lemon. Aku tersenyum puas ketika aku menempati bangku ter-ujung yang dekat dengan jendela, belum ada yang menempati bagian yang sudah kutinting sejak pertama aku kesini, karena aku memang sengaja datang lebih awal untuk mendapatkan tempat ini. Perfect place to sit!

Pemandangan backyard dan pohon-pohon willow yang teduh mencuri perhatianku. Tanpa sadar bangku-bangku kosong yang lain sudah terisi oleh para mahasiswa baru yang berdatangan.

"Mind if I sit beside you?" Seorang perempuan bertanya, membuyarkan lamunanku. Aku berpaling dari halaman belakang melihat ke arah perempuan itu, mata coklatnya seakan tersenyum menatapku.

"Ah..sure sure" aku membalas senyuman nya, dan berandai-andai apakah ini artinya aku mendapatkan teman baru.

"Kyle hudson." Senyumnya mengembang makin lebar sembari mengulurkan tangan kearahku. Aku membalas uluran itu.

"Aku Niki shiina, call me Niki umm..Hudson?"

"Just call me Kyle. Nice to meet you Nik, kuharap kita bisa cepat akrab!"

Aku mengangguk senang. Kyle benar-benar orang yang ramah, aku sangat suka senyum nya yang mengembang, membuat pipi chubby nya menonjol. Aku menghabiskan jam 'pengenalan sekolah' dengan mengobrol bersama Kyle, dan aku juga berkenalan dengan beberapa murid lainnya.

Di kelasku kebanyakan merupakan pendatang, dan bukannya orang asli Aussie, kecuali Kyle dan sebagian kecil lainnya. Awalnya mereka menganggapku orang Jepang, namun ketika aku menjelaskan bahwa aku orang Indonesia, beberapa dari mereka kelihatan excited. Well Bali lovers! Apalagi Kyle yang menceritakan tentang liburan nya ke Bali, bahkan dia lebih tau tentang tempat itu daripada aku. Malu aku ×_×

~

Deep in BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang