Aku harus membuat strategi! Aku harus tau apa yang ada didalam otak si bodoh itu,
terlebih apa yang dia pikirkan tentang diriku.Tapi bagaimana caranya? -_-
Hanyut dalam fikiran, aku tak menyadari bahwa Daneel sedang berkata sesuatu padaku.
"Jadi bagaimana? Kau mau ikut?" Daneel tersenyum antusias.
"hah? Apa?" Tanyaku tak mengerti.
"Yaampun willow-ku apasih yang sedang kau fikirkan sampai-sampai tidak mendengarku?" Daneel melipat kedua tangannya kemudian menghela nafas.
Terdengar geraman rendah dari Si pirang "ku? Dia bukan milikmu!" Mata Shane berkilat kesal.
"Dan dia juga bukan milikmu dude!" Tukas Daneel setengah melotot ke arah si pirang.
Dengan segera kulesatkan tubuhku diantara mereka, memutuskan sengatan listrik yang dipancarkan oleh keduanya.
"Tunggu!! Bukan ini masalahnya! Tolong jelaskan padaku dari awal lagi!"Daneel mengalihkan pandangannya padaku sementara Shane berdecak sebal.
"Aku tadi berkata bahwa aku ingin mengajak mu ke little bay sore ini setelah jam kuliah selesai. Apa kau bisa?" Daneel menyunggingkan senyum menawannya.
"Umm.. Baiklah, aku juga ingin melihat-lihat. Bagaimana dengan dia?" Aku melemparkan pandangan ke arah si pirang. Ekspresi nya seperti seseorang yang sedang menelan paku.
Kupikir ini kesempatan bagus, baru saja aku ingin mencari cara agar bisa mengetahui perasaan si pirang. Dengan bantuan Daneel pasti cepat atau lambat aku bisa membalas perlakuan Shane yang selalu menggoda ku.
"Aku akan ikut!" Shane mengumumkan.
Daneel mengerling "aku tidak mengajakmu!"
Shane mendengus, "Little bay bukan milikmu secara pribadi Mr.Jackson".
***
Aku menghela nafasku lagi, sementara Kyle sibuk memperhatikan Mr.Larry yang ia sebut-sebut sebagai lelaki sejati. Padahal yang kulihat darinya hanya tampang preman dengan hati hello kitty -_-
Kyle tergila-gila padanya, semenjak Mr.Larry menolongnya saat terjatuh dari tangga.
"Jangan menghela nafas terus! Lebih baik memperhatikan My Larry" gumam Kyle dengan mata masih tertuju ke depan.
Aku memutar bola mata ku.
"Aku hanya bingung pada Daneel dan Shane, akhir-akhir ini mereka seperti bulldog yang merebutkan tulang anjing saat bertemu. Bahkan mereka tidak ke kafetaria bersama lagi. Aku bingung apa yang terjadi dengan mereka". Untuk yang kesekian kalinya kuhela nafasku lagi.
"Mungkin mereka sedang cekcok karena berebut wanita" jawab Kyle santai tanpa mengalihkan pandangan dari Mr.Larry.
"Hah? Kurasa wanita yang memperebutkan mereka. Tadi Daneel mengajakku ke little bay, dan Mereka bertengkar seperti guguk yang kelaparan. Saling menggonggong" aku menelik langit-langit kelas, menebak-nebak apa yang membuat mereka seperti itu.
"Whattt?? Apa katamu tadi?" Kyle akhirnya menoleh kearah-ku.
"Mereka seperti guguk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deep in Blue
RomanceLove comes whenever it like Kapanpun, Dimanapun, Kepada siapapun tidak mengenal ras serta suku Cinta bisa datang dari belahan bumi manapun tak pernah kau sangka dan kau duga Namun ada cinta yang hanya menginginkan materi Begitulah menurut Niki Dikhi...