6| Menunggu

164 24 12
                                    

Edisi Repost
23.8.23

Semoga kalian suka, bantu doa yang terbaik buat cerita ini ya🥰

Semoga kalian suka, bantu doa yang terbaik buat cerita ini ya🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ada banyak hal yang selalu ditutupi, namun selalu berharap pada kemungkinan jika semuanya akan baik-baik saja.

::::

Iris mata Jeslin melebar melihat pria tinggi berkulit sawo matang, berjalan menyusuri koridor lantai dua, dengan sweater navy yang selalu menggantung di leher.

"Skyland," panggil Jeslin lantang.

Skyland tersentak, melihat Jeslin berlari begitu cepat, menatap pria itu dengan binar dimata. Berbanding terbalik dengan Skyland pria itu terlihat sangat cemas. Sedikit menunduk menatap lekat manik Jeslin.

"Baju lo, kenapa basah?" ada nada khawatir yang tersembunyi dalam ucapan Skyland. Satu gerakan cepat Skyland langsung melepas kasar sweater navy yang tergantung di lehernya.

"Pakai. Jangan dilepas sebelum baju lo bener-bener kering?" Skyland semakin cemas, mengikatkan lengan sweater itu di leher Jeslin, hingga dada gadis itu bisa tertutup sempurna. Skyland lagi-lagi menunduk menatap Jeslin teduh.

Perasaan cemas itu tidak kunjung hilang.

"Pertama kenapa baju lo basah, kedua kenapa lo keliatan senang banget?" Skyland bertanya sungguh-sungguh namun senyum di wajah Jeslin juga tidak kunjung pudar. Melihat gadis itu tetap tersenyum, perlahan rasa cemas yang sedari tadi ia rasakan luntur begitu saja.

"Enggak penting. Intinya sekarang gue seneng banget Sky."

Sungguh ini pertama kali Skyland melihat Jeslin sangat senang, binar tulus di kedua manik gadis itu terlihat begitu kentara. Skyland tidak bertanya lagi. Mendengar jawaban Jeslin seperti itu dirinya sudah bisa menebak jika memang Jeslin enggan menceritakan secara gamblang.

Sudut bibir Skyland langsung tersenyum manis, membuat mata sipit pria itu ikut tersenyum.

"Jes, ini pertama kalinya gue liat lo sesenang ini," Skyland berucap lembut, sesekali merapikan poni tipis Jeslin yang terlihat berantakan. Pipi Jeslin bersemu, jemarinya spontan saja mencubit kedua pipi.

"Sky gue bener-bener seneng." Lagi Jeslin berucap menggebu-gebu.

Skyland menyipitkan mata, mengusap dagunya sendiri, ia jadi sangat penasaran.

"Ini pacar Jimin seneng kenapa?"

"IH SKYLAND!"

"Iya-iya. Enggak lagi-lagi. Yang penting pacar Jimin senang," goda Skyland bermaksud membuat gadis itu menceritakan pada dirinya, ada sedikit kecewa yang Skyland sembunyikan ketika Jeslin melotot sambil menahan senyum.

Kalau seperti ini Jeslin sungguh tidak mau bercerita.

"Skyland, sana pergi, jangan godain gue terus!" usir Jeslin dengan senyum malu-malu yang muncul di sudut pipinya.

Hopeless [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang