31| Kelabu kembali Datang

91 10 9
                                    

Hallo:")

Kalian ternyata gak ada nungguin cerita ku ya:") Yaudah gak apa-apa kok. Pacar nya si Jimin ini kuat. Kuat banget. Pokoknya gak mau berhenti berusaha sebelum punya buku sendiri😭

Aduh maaf malah curhat.

Ok don't too be long
Happy reading 💜

—HOPELESS—

Semesta juga ingin, kamu menikmati rasa sakitnya.

Seharian ini hujan tidak kunjung reda. Kaenan masih betah menunggu di rumah sakit, sekali pun Yaffi sudah di pindahkan keruang rawat, namun keadaan Yaffi sangat mengenaskan—benturan keras tepat di otak kecil menyulitkan Yaffi untuk sadarkan diri.

Kaenan tidak bisa memberi jawaban kepada orang tua Yaffi yang selalu menanyakan alasan kenapa Yaffi bisa jatuh dari tangga. Kaenan hanya diam, mendengar suara isak tangis ibu Yaffi. Dalam pelukan suami, tangis wanita itu tidak kunjung reda.

Pria tinggi itu, bersandar pada tembok, baju pria itu masih penuh dengan darah, wajahnya tampak kacau, jemari tebal pria itu memijit pangkal hidung, pening terasa menghantam berat kepalanya.

Jeslin enggak akan bisa lolos dari Yassi.

Kaenan membatin, napasnya terasa tercekat setiap kali memikirkan Jeslin, semuanya terasa begitu rumit dan menyesakkan.

“Kaenan, siapa gadis yang bernama Jeslin?”

Mario—ayah Yaffi bersuara. Pria itu melepas pelukan sang istri, menatap Kaenan lekat-lekat.

“Kenapa om?”

“Yassi baru saja mengirim pesan jika gadis yang bernama Jeslin harus di penjara, dengan tuntutan dia yang sudah membuat Yaffi seperti ini.”

Tubuh Kaenan menegang, ia melihat Yaffi yang terbaring begitu lemah. Sudut bibirnya tertarik getir, kali ini ia kembali menatap Mario.

“Om, akan berpikir dua kali untuk memenjarakan Jeslin.”

Alis Mario tertaut begitu tajam, semakin penasaran dengan gadis yang bernama Jeslin.

“Melawan Jeslin, sama saja melawan bos anda sendiri—“

“Maksud kamu?”

“Jeslin putri tunggal dari Bani Nugraha Ganendra.”

Mario diam, ia terlihat sangat terkejut mendengar tururan Kaenan. Pria paruh baya itu bahkan tidak mengetahui jika pimpinan perusahaannya memiliki seorang putri tunggal. Ia tidak bicara lagi, Kaenan benar, melawan Jeslin sama saja melawan bosnya sendiri, dan kali ini pikiran Mario semakin kalut.

—HOPELESS—


[Papa]
Anak menyusahkan.

Jeslin diam, rasa sesak langsung menjalar dalam ulu hatinya. Ia baru saja membaca notif yang baru ia terima. Gadis itu tengah mengikuti pelajaran biologi, di bawah kolong meja, ia mengetik balasan.

[Jeslin]
Iya kenapa?
Anak menyusahkan ini, anak Papa!

Buliran bening langsung jatuh tanpa bisa Jeslin cegah. Sudut bibirnya tersenyum kecut. Ayahnya sudah tahu berita itu artinya tunggu saja reaksi Rania, karena mereka berdua yang paling pandai menambah luka dalam hati Jeslin.

Hopeless [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang