Edisi Repost
111123
Aku pasti bisa buat;1. Ngasih cerita miming vote
2. Ninggalin minimal 2 komen di part ini
3. Bantu miming doa biar ceritanya ada aja baca:"()Kamu bisa yang mana lup? :::::
Halo Lup gimana kabarnya?
Btw Makasih udah mampir lagi.
Senengin aku dong Lup, balikin mood nulisku lagi caranya gampang banget, vote ceritaku dan spam komen. Udah seikhlasnya aja:")Ok don't too be long
Happy reading 💜***
Ternyata jatuh cinta sendiri juga sangat menyakitkan
:::
"I'm note fine but, it's oke,"
"Setidaknya lo masih paham gimana cara ketawa," tutur Skyland lembut.
"Lo tau gimana perasaan gue Sky," lirih Jeslin mengatakan.
Skyland diam, manik matanya masih menatap lekat wajah Jeslin yang betah menatap nanar hamparan langit biru. Buliran bening itu terus menetes. Skyland bahkan lupa entah sudah berapa kali ia menghapus buliran bening yang terus membekas di pipi Jeslin.
"Gue kecewa bukan sama dia, tapi sama diri gue sendiri," tutur Jeslin lagi.
Ia menunduk menatap ujung sepatunya. Jemari gadis itu terkepal seolah tengah menahan semua perasaan yang memaksa untuk keluar. Skyland diam, jemari tebal pria itu menarik pergelangan tangan Jeslin, menyelipkan jemarinya di selipan jemari mungil itu. Jeslin tersenyum getir lagi, namun Skyland membalas dengan senyum paling manis yang ia punya.
"Kalimat Hanna itu bener, justru itu gue marah Sky. Karena..mama...emang kecewa sama gue," sesak Jeslin mengatakan, ia menunduk menyembunyikan isak yang semakin memaksa mengudara.
Skyland diam, membawa gadis itu dalam dekapannya. Jemarinya memasang air pods berwarna ungu menyala di telinga kiri Jeslin, membiarkan gadis itu menikmati alunan lagu magic shop mengalun begitu lembut.
"Jangan lagi nyakitin diri lo dengan cara kaya gini," tutur Skyland lembut. Pria itu mengusap pelan helai rambut Jeslin menenangkan gadis itu dalam dekapannya.
"Kalau lo nangis muka lo jelek," cetus Skyland pelan. "Nanti Jimin enggak suka sama elo."
Jeslin melepas pelukannya, memicing melihat Skyland yang terlihat mengulum senyum, gadis itu menatap lekat manik Skyland.
"Nyebelin," katanya, membuang muka memilih menatap hamparan langit biru.
"Gue punya sesuatu buat lo," cetus Skyland menarik sesuatu yang terselip di saku celana. Sudut bibirnya tersenyum tipis menunjukan benda berantai itu pada Jeslin.
"Jam?" heran Jeslin.
Skyland mengangguk, menarik pergelangan kiri Jeslin memasangkan arloji berwarna rose gold itu di pergelangan gadis itu.
"Gue enggak suka makai jam Sky," keluh Jeslin menatap arloji itu yang sudah terpasang di pergelangan kirinya. Skyland tersenyum teduh menggenggam hangat pucuk jemari gadis itu.
"Tapi gue suka liat lo pakai jam ini Jes."
Jeslin diam, tersenyum tipis melihat arloji itu. Tidak terlalu buruk, pergelangannya yang selalu tampil polos kini sedikit lebih manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless [REPOST]
Teen FictionRepost update rutin setiap Rabu, Jumat dan Minggu di jam 8 malam :"-) :::: Kita adalah kisah happy ending dengan epilog yang menyakitkan. :::: "Sakit." Bukan. Bukan lukanya namun perasaannya. Ia menarik napas panjang, dadanya teramat sesak, bahkan...