25| Pelampiasan

108 13 58
                                    

Haloo....

Udah makan?

Part panjang bacanya pelan-pelan aja ya

Wkwkwk

Makasih masih mau baca ceritaku.

Kalau suka ama cerita Hopeless ajakin teman kalian buat ikutan baca dong.

Ok gak apa-apa, kalau views nya masih dikit asal ada kalian udah aku bakal nulis terus kok.

Part awal ada manis-manisnya tapi bukan gulali wkwkw

Don't too be long
Happy reading 💜

:::

Aku mencintaimu, tapi kamu tidak cukup special.

:

::

Ting....

Ponsel Jeslin berbunyi. Gadis itu mengikat rambut asal sebelum mengecek benda pipih itu.

Skyland: Kangen lo Jes.

Sudut bibir Jeslin tersenyum kecil.

"Perasaan tadik udah ketemu, udah kangen aja," gadis itu bergumam. Namun jemarinya menari mengetik balasan.

Jeslin: Apa sih kangen kangen kita gak pacaran.

Skyland: Tapi lo suka gue kan?

Jeslin berdecak. Jemarinya mencubit pipi kiri terlihat salah tingkah.

Ponselnya kembali berdenting.

Skyland: Gue sebucin ini ama lo Jes

Dalam diam Jeslin menahan diri agar tidak berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam diam Jeslin menahan diri agar tidak berteriak. Ia senang, sangat. Bahkan ketika mereka tidak memiliki hubungan Skyland seolah mengikat gadis itu dalam zona nyaman.

Jeslin: Makasih udah milih mencintai gue Sky.

***

JESLIN sudah berdiri di barisan pertama mendengarkan arahan pak Buni meski sesekali gadis itu memainkan kulit di bagian siku Wayang-yang ada di sampingnya. Wayang tidak pernah menegur dirinya.

"Sekarang kalian tanding, pilih pasangan masing-masing."

Suara pak Buni menginterupsi. Pria paruh baya itu sudah siap dengan pulpen dan catatannya-mencatat nama pasangan. Gadis kuncir kuda itu tersenyum miring.

Hopeless [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang