18| Gue Benci Hanna

115 13 12
                                    

Haloo lup💜

11 komen bisa gak ya?
Bisa yok bisa🤣

Seperti janjiku folowers tiktok ku 100 baru aku post, dan sekarang sudah wkwkkw.
Gak tau deh kalian ada follow aku apa enggak wkwkwk.

Ming: Siapa yang kangen Hanna?

Halle: Gue💙

Ming: Dih Halle pakek love biru

Halle: Karena gue sepercaya itu sama Hanna.

Jeslin: Tolong kresek mana gue mau muntah.

Halle: Bangsat!

Ming: Maaf ya Lup mereka emang suka cinta damai:")

Next

Don't too be long
Happy reading 💜

:::::

Aku akan menunggu rasa bahagia, hingga aku lupa bagaimana rasanya sakit.

::::

Semua mata memandang Jeslin sinis. Gadis dengan kardigan orange yang membalut tubuh semampai itu berhasil menjadi pusat perhatian. Kaca mata cokelat menutupi mata gadis itu di tambah masker dengan warna senada juga terlihat menutupi setengah wajahnya. Ia betah berjalan menuju aula. Setiap hari Jumat Jeslin tidak pernah absen untuk menempel sticky note di pohon harapan, sekarang pun tujuan gadis itu hanya aula.

Siulan menggoda terdengar kentara di telinga. Jeslin menghentikan langkah melihat kerumunan pria yang ia sendiri tidak kenal. Jemarinya tergerak membenarkan kaca mata yang sedikit turun.

"Apa lo pada liat-liat, enggak pernah ngeliat cewek cantik kaya gue?" Jeslin ketus tersenyum kecut meski tidak ada yang melihat senyum itu.

Bhuk..

Jeslin meringis merasakan pundaknya cukup nyeri. Ditatapnya Hanna yang tengah tersenyum penuh kemenangan.

"Jijik," cetusnya tanpa suara.

Hanna mengibasi pundaknya sendiri, ia berbalik melangkah meninggalkan Jeslin.

Namun bukan Jeslin namanya jika ia diam saja. Langkah Jeslin lebar menarik kasar pundak Hanna. Hanna terperanjat namun ia langsung memasang wajah tersakiti.

"Sakit Jes," pekik Hanna sengaja meninggikan suaranya. Beberapa orang sampai menjadikan mereka pusat perhatian.

"Enggak usah sok merasa tersakiti!" cetus Jeslin mendorong pelan pundak Hanna, namun gadis itu malah sengaja menjatuhkan tubuhnya cukup kuat membentur lantai.

"Kasar banget lo jadi cewek!"

"Iri lo sama Hanna!"

"Kemarin udah ngancurin acara ulang tahunnya, sekarang masih belum kapok cari gara-gara sama Hanna."

Sudut bibir Hanna menukik.

Jeslin hanya diam, memasang air pods dan dengan entang meninggikan volume ponsel, membuat suara di luar saja tenggelam begitu saja.

"Capek berurusan sama orang yang ODGJ kaya lo Han," desis Jeslin memilih berbalik melanjutkan langkah menuju aula.

Hanna diam, menatap nyalang punggung Jeslin, smirk kecil di sudut bibir gadis itu terlihat kentara.

Hopeless [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang