Uwahh sekarang Jin ultah😍💜💜
Spam purple love di sini 💜Anggap saja part ini kado untuk Jin ya, hahah.
Kado istimewa yang gak akan pernah dia tau😭
Kebetulan juga part ini, acara ultah Hanna. Astaga kok bisa gitu ya 🤣
Maaf banget part ini panjang:")
Bacanya pelan-pelan aja/ dicicil mungkin hahaha
Warning: Part ini berisi keuwuan Skyland-Jeslin.
JAM BERAPA KALIAN BUKA PART INI?
---->Don't too be long
Happy reading 💜:::
Sebentar saja, semesta seolah ingin aku merasakan bahagia.
:::::
"Kenapa Kaenan mikir kalau gue Hanna?"
Jeslin bermonolog melihat punggung Kaenan yang telah lenyap diantara kerumunan.
Jeslin masih menyusuri ruangan itu, masih berusaha menemukan Rania, namun tetap saja nihil. Ia memilih melangkah menuju bar memesan satu pink smoothie. Terlihat ia memilih memainkan ponsel menunggu pesanannya tiba.
"Pink smoothie."
Suara berat bartender terdengar, jemari Jeslin sudah terjulur namun jemari lentik lebih dulu menarik gelas kaca itu. Jeslin diam saja, memilih untuk segera pergi dari sana, namun lagi seseorang menahan pundaknya. Gadis yang mengenakan gaun putih tulang itu menatap dalam manik Jeslin.
"Lo di sini?" bisiknya pelan.
Jeslin mengangguk pelan, meletakan jemari telunjuk di bibir seolah menyuruh gadis itu untuk diam. Jeslin melihat tiga pria datang mendekati Flower.
"Bunga," suara itu terdengar lebih dulu.
Jeslin dengan cepat memunggungi Flower, memilih pergi dari sana.
"Bung, kamu udah mesen?" Wayang bertanya, pria yang mengenakan tuxedo biru dongker itu menatap lekat pink smoothie yang ada di genggaman Flower.
"Lho pink smoothie, jadi keinget Jeslin." Yaffi yang tengah menikmati brownies cokelat itu ikut berceletuk.
"Jeslin kenapa di sini?" kali ini Kaenan yang berceletuk setengah berbisik melihat Jeslin berdiri sedikit jauh dari mereka.
Ia ingat betul jam yang Jeslin kenakan-jam yang sempat Skyland berikan.
"Itu Jeslin kan?" bisiknya lagi.
Flower di buat kaku, gadis itu tersenyum canggung, menggeleng gelisah, Flower semakin dibuat gugup ketika Kaenan menatap lekat punggung Jeslin yang betah memunggungi mereka. Jemari Kaenan ingin menjangkau pundak itu namun Flower langsung menyerahkan pink smoothie pada Kaenan.
"Hanna?" Suara Yaffi terdengar memanggil, pria itu terus melihat punggung Jeslin, dan menyebalkan kenapa Jeslin tidak pergi dari sana.
"Hanna? Perasaan tadi saya liat Hanna di deket kolam, kenapa tiba-tiba dia di sini?" Wayang lagi ikut heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless [REPOST]
Teen FictionRepost update rutin setiap Rabu, Jumat dan Minggu di jam 8 malam :"-) :::: Kita adalah kisah happy ending dengan epilog yang menyakitkan. :::: "Sakit." Bukan. Bukan lukanya namun perasaannya. Ia menarik napas panjang, dadanya teramat sesak, bahkan...