Edisi Repost
123123
Tanggalnya bagus ya;")
Semoga certain ini banyak yang baca 💜::::::
PART PANJANG:"
2000++ kata::::::
Aku tidak suka melihatnya bahagia.
::::
“Tante Rania maafin Hanna ya.”
Suara Hanna terdengar lembut. Acara ulang tahun gadis itu sudah selesai sejam yang lalu. Sekarang gadis itu telah mengganti pakaiannya dan ikut duduk di sofa samping Rania.
“Maaf kenapa sayang?” tanya Rania begitu lembut. Jemari lentik Hanna bahkan tidak ragu memeluk hangat tubuh Rania. Wanita itu tersenyum getir, mengusap pelan rambut Hanna.
“Gara-gara Hanna, tante nampar Jeslin. Jeslin enggak salah tante, dia cuman iri aja sama Hanna,” tutur Hanna lembut, dalam pelukan itu senyum penuh kemenangan terpatri begitu jelas di setiap sudut bibir Hanna.
“Tante yang minta maaf, gara-gara putri tante kamu enggak bahagia di acara ulang tahun kamu,” balas Rania begitu lembutnya. Ia merasa nyaman tapi tidak senyaman sewaktu Jeslin berusaha memeluk dirinya.
“Kamu bilang enggak mau Jeslin dateng, justru itu tante juga enggak ngundang dia ke sini, tapi kenapa dia dateng Hanna, apa kamu yang berubah pikiran?”
“Enggak tante, Hanna sama sekali enggak ngundang Jeslin, karena Hanna tau kalau Jeslin dateng dia pasti ngerusak acara Hanna.”
“Kalau bukan kamu siapa yang ngundang dia, dari dulu Jeslin tidak akan pernah datang ke acara apa pun jika dirinya tidak diundang—“
“Jeslin enggak suka sama Hanna tante, dia enggak senang kalau Hanna bahagia,” potong Hanna kelewat cepat.
Rania diam, melonggarkan pelukannya membuat Hanna tersenyum kecut, gadis itu melepas pelukannya menatap manik Rania lekat.
“Sekarang Jeslin udah tau kan kalau tante bentar lagi nikah sama papa?”
Lagi Rania diam, sejatinya ia juga ingin mengatakan itu pada Jeslin, mengudang putrinya sendiri ke acara ulang tahun Hanna dan memperkenal Jeslin pada Rio—calon suaminya. Ia bahkan tidak pernah menyangka Jeslin malah merusak semua rencananya, terlebih Rio juga belum pernah bertemu dengan Jeslin, pria itu hanya tahu Jeslin putri Rania lewat foto saja.
Sejatinya Hanna tahu jika Jeslin putri Rania dan Rania juga tahu Hanna teman Jeslin, namun Hanna selalu mengatakan agar Rania tidak memberi tahu Jeslin tentang dirinya, ia ingin berkenalan dengan Jeslin sebagai seorang—calon saudara tiri. Terlebih saat kondisi Jeslin sangat terpuruk, ketika Bani dan Rania sepakat untuk tidak tinggal di satu atap yang sama membuat Jeslin merasa sendiri dan kehilangan.
Rania dan Rio setuju saja karena ia sungguh tidak ingin melihat kondisi Jeslin bertambah buruk. Namun semakin sering bersama Hanna, Rania semakin sering mendengar cerita Hanna tentang Jeslin yang sangat mengecewakan dirinya. Awalnya Rania tidak percaya Jeslin bisa menyakiti siapa pun ketiga gadis itu marah, namun setiap kali Hanna bercerita ia bahkan tidak mampu menemukan sorot kebohongan yang terpancar dalam tatapan teduh gadis itu.
“Makasih karena tante bolehin Hanna manggil tante dengan sebutan mama tadi. Temen-temen Hanna muji tante, katanya Hanna punya mama yang sayang banget sama Hanna, cepet ya tante proses nikahnya, Hanna udah enggak sabar manggil tante dengan sebutan mama,” tutur Hanna begitu teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless [REPOST]
Teen FictionRepost update rutin setiap Rabu, Jumat dan Minggu di jam 8 malam :"-) :::: Kita adalah kisah happy ending dengan epilog yang menyakitkan. :::: "Sakit." Bukan. Bukan lukanya namun perasaannya. Ia menarik napas panjang, dadanya teramat sesak, bahkan...