45 | Cute Girl

9.3K 1K 266
                                    

H A I  !👋

— H A P P Y R E A D I N G —

***

Elodie menyandarkan kepalanya didepan dada bidang sang Ayah, dia mendongak. "Odie rindu Mommy,"

Hening.

Suasana yang sebelumnya ramai juga ceria, berubah hening nan sunyi. Renzo dan Alarick menunduk, mereka merasakan perasaan yang sama seperti Elodie sedangkan Ethan, secara refleks menatap kearah Eliana yang kini menatap Elodie dengan tatapan sendu nya. Roderick? Pria itu terdiam, tak mampu berkata-kata.

Acara pernikahan keduanya harus terus terurung, akibat kesibukan keduanya juga Eliana yang mendadak ragu untuk menikah lagi dengan Roderick. Yang Eliana inginkan, cukup mereka fokus pada anak-anak tanpa adanya pernikahan. Eliana akan membeli rumah yang ada didepan mansion Roderick, dia akan sering ke mansion Roderick untuk merawat Putri lucunya.

Jelas Eliana sadar, seburuk apapun Eugene dimasa lalu, wanita itu tetap saja memiliki peran penting untuk Aakesh, Renzo, Alarick, dan Elodie. Tak mudah untuk Renzo dan Alarick menerima kehadiran wanita lain sebagai pengganti Ibu mereka, dan Eliana tak mau hal itu terjadi. Eliana pun menghambuskan napasnya pelan, dia berpindah duduk didekat Elodie.

"Nak, Odie mau kemakam Mommy?"

Tatapan Elodie beralih pada Eliana, Elodie mengangguk beberapa kali. "Mau, Odie rindu Mommy."

Mereka pun sepakat untuk berziarah bersama ke makam Eugene juga Wildan, membeli banyak bunga untuk menabur ke makam yang lainnya juga. Ketika sampai dimakam, ternyata kedatangan mereka bersamaan dengan datang nya Arga yang kini menatap bingung pada Roderick yang sedang mengendong seorang bocah perempuan.

Apakah itu anak Roderick? Tapi seingat Arga, Roderick tak memiliki anak sekecil itu. Anaknya rata-rata sudah SMA, menyadari kebingungan Arga, Ethan mengajaknya untuk berbicara berdua. Membiarkan yang lain berdoa dan menabur bunga. Usai menabur bunga, Elodie minta diturunkan dari gendongan Roderick.

Dia pun terduduk disamping makam Eugene, memeluk batu nisan yang bertuliskan nama Ibunya dengan erat, menangis dengan begitu pilu. "Hiks, Odie rindu Mommy. Maafkan Odie! Odie sungguh jahat! H-harusnya Mommy sehat! Odie saja yang sakit, Mommy jangan! Hiks,"

Roderick membuang pandangan nya kesembarang arah, dia tak bisa melihat Putrinya menangis sampai sesedih itu. "Mommy ingat? Mommy berusaha mati-matian untuk menjaga Odie sampai Odie lahir dengan sehat, tapi Tuhan berkata lain. Maafkan Odie yang tak bisa membalas perjuangan Mommy,"

Ketika pandangannya begitu liar kesana kemari, Roderick dibuat terpaku dengan sosok dua orang perempuan berbeda usia dengan baju putihnya, berdiri tak jauh darinya. Dua perempuan itu tersenyum manis kearah Roderick, membuat Roderick kian membeku dengan jantung yang berdetak dua kali lipat. Itu...

"Gene, Clava," lirihnya dengan tatapan sendu.

Kedua perempuan itu mengangguk, "Jaga Putri bungsu kita. Dia Putri bungsuku yang kelahiran nya sungguh aku perjuangkan, jangan kecewakan aku dan maafkan aku. Aku sudah bahagia di tempat lain bersama Putri kita, Clava. Aku akan menunggu mu dan anak-anak, kita akan bertemu ditempat lain, saat waktunya tiba."

"Rick, aku sungguh mencintaimu. Bukan terobsesi, sekali lagi, tolong cintai Putri bungsu kita setulus mungkin."

Bagian Clava yang kini tersenyum manis, "Akupun sudah bahagia. Pesan ku sama seperti Mommy, cintai lah Adek dengan setulus mungkin. Aku sangat menyayangi mu, Dad! Kami pamit, Bye!"

Precious Cute Girl [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang