06 | Cute Girl

81K 8.5K 242
                                    

H A I !👋

- H A P P Y R E A D I N G -

***

"Eughh..."

Lenguhan gadis mungil itu terdengar begitu parau bersamaan dengan mata bulat nya yang mengerjab-ngerjab menyesuaikan dengan cahaya lampu yang menyorot terang ke retina matanya, setelah memastikan penglihatan nya tak mengabur, gadis mungil itu pun langsung melirik ke kiri kanan mencari seseorang yang mungkin dia kenali.

Tapi pada kenyataan nya, dia hanya sendirian disebuah ruangan berdominan warna putih dengan bau obat-obatan yang sangat menyengat. Tanpa berpikir pun, Ony sudah tahu kalau ruangan tempat nya berada sekarang adalah rumah sakit yang ntah rumah sakit di Kota mana.

Tangan nya yang tak dipasang infus pun tergerak menyentuh dahi nya yang terasa berdenyut, dia meringis pelan sebelum akhirnya mata bulat itu berkaca-kaca karena mengingat kejadian kemarin, dimana dia sendirian ditempat gelap juga dia melihat banyak bercak darah kering dipakaian nya.

"Hiks, Ony dimana lagi sekarang? Hiks, kemarin Ony s-sendiri hiks sekarang sendiri lagi hiks."

Air mata terus turun membasahi pipi chubby nya, juga matanya yang mulai sembab, dan hidung mancung nan mungil nya yang memerah. Dia mengusap hidung nya dengan punggung tangan nya lalu segera mendudukan dirinya diatas brangkar.

"Hiks, Ony pengen pipis."

Masih dengan isak tangis nya, Ony mencoba bangkit disisa tenaga nya, tidak lupa dia membawa tiang infusnya lalu berjalan dengan pelan menuju kamar mandi. Setiba nya dikamar mandi, Ony dibuat terkejut karena pantulan wajah dicermin yang jelas bukan wajah nya.

"Ih itu siapa? Kok rambut nya merah terus kenapa kepala nya diperban, ih serem!"

Ony bergidik ngeri melihat kepala nya yang diperban melalui pantulan cermin, dan Ony belum menyadari kalau jiwa nya kini berada diraga orang lain. Karena merasa bingung, Ony pun lebih dekat ke cermin dan gerakan nya juga terpantul dicermin.

"Ih kok kamu ikutin, Ony sih!"

"Jangan ikutin, Ony ish!"

"Ih kamu ngeselin ya!"

Ony mengerucutkan bibir nya kesal dan pantulan dicermin juga sama seperti dirinya, dan hal itu berhasil membuat Ony kesal bukan main. Ony pun semakin mendekatkan wajah nya ke depan cermin karena merasa ada yang janggal.

Hingga tatapan nya terhenti pada sebuah titik berwarna hitam yang sangat kecil tapi Ony si pemilik tatapan tajam alias bisa melihat hal kecil dari jauh pun tentu menyadari tentang titik hitam yang sangat janggal itu. Dia memiringkan kepala nya sedikit lalu tangan nya yang tak terpasang infus pun mulai bergerak menyentuh titik hitam itu.

Ony pun menarik sebuah benang yang ada diujung titik hitam itu hingga sebuah topeng wajah yang menutupi dari area dagu ke bawah mata pun terlepas, dan seketika Ony terbelalak kaget melihat wajah nya yang sudah berubah. Ini bukan wajah yang pertama kali dia lihat!

Kesimpulan nya, ternyata Clava memakai topeng kulit yang warna nya sama persis seperti kulit aslinya. Dia memakai topeng kulit itu hanya untuk menutupi wajah asli nya yang sangat menggemaskan, karena untuk menghindari kerusakan pada wajah nya juga.

Bukan tanpa alasan Clava memakai topeng kulit, karena dulu pernah ada yang hampir menyiram wajah nya dengan air keras, dan sejak saat itu, Clava selalu memakai topeng kulit juga make up diatas nya agar orang-orang tidak dengan mudah melukai wajah mulusnya.

"Wajah Kakak dicermin cantik!" Ucap Ony dengan riang seraya bertepuk tangan hingga tak menyadari kalau selang infus nya telah terlepas dari punggung tangan nya.

Ony meringis pelan saat darah mulai keluar dari punggung tangan nya, bersamaan juga dengan rasa pening dikepala nya yang kembali terasa. Ony jatuh terduduk didepan meja wastafel itu dengan punggung nya yang bersandar pada dinding hingga tak lama kegelapan mulai merenggut kesadaran nya.

***

Alam bawah sadar Ony.

Gadis mungil yang masih dengan pakaian khas rumah sakit nya itu tengah duduk termenung diatas sebuah batu besar dan didepan nya terdapat sebuah danau dengan air nya yang begitu damai juga tenang.

Ony, gadis mungil itu memilih diam karena lelah berteriak sejak tadi saat dia membuka mata dan ternyata dia terbaring diatas rerumputan, bahkan kini matanya sudah sembab juga hidung nya yang memerah karena terlalu lama menangis.

"Ony."

Panggilan dengan suara lembut itu berhasil membuat Ony menoleh lalu tersenyum lebar melihat ternyata ada orang lain disini selain dirinya, dan seseorang itu sangat cantik bahkan Ony saja sampai Insecure dibuat nya.

"Kakak cermin?! Ih Kakak siapa?" Tanya Ony seraya bangkit dari duduk nya dan berdiri berhadapan dengan gadis bergaun putih itu.

"Aku, Clava." Jawab nya disertai dengan senyuman tulus yang sejak lama telah hilang tapi kini sudah mulai kembali lagi.

"Kakak Kelapa? Wah Kakak cantik banget sama seperti wajah yang Ony lihat dicermin!" Pekik Ony dengan riang seraya tersenyum manis yang berhasil membuat Clava terkekeh gemas.

Hanya Ony yang memanggil Clava dengan sebutan 'kelapa' tanpa mendapatkan amarah gadis itu, lagian mana tega Clava memarahi Ony. Dia tidak akan pernah bisa memarahi gadis mungil nan menggemaskan itu.

"Ony, kalau aku bilang kamu sekarang jadi aku, kamu ngerti gak?" Tanya Clava dengan lembut.

Mata bulat itu mengerjab polos karena tak paham, "Tidak. Ony tidak mengerti, hehe."

"Transmigrasi, Ony tau apa itu transmigrasi?" Tanya Clava yang masih berusaha untuk tetap sabar.

Ony menggeleng, "Tidak. Miss Inna tidak pernah jelaskan tentang transmigrasi tapi kalau imigrasi, Ony tau."

"Kalau gitu biar aku jelasin, jadi transmigrasi itu bisa dibilang juga sebagai perpindahan jiwa. Jiwa Ony pindah ke raga aku karena jiwa aku telah pergi jauh, Ony sekarang paham?"

Ony menyengir, "Tidak hehe."

Refleks, Clava menepuk kening nya frustasi. "Intinya, Ony akan menetap diraga nya Clava juga keluarga Clava sekarang jadi keluarga Ony. Clava gak akan memberikan ingatan Clava pada Ony karena Clava mau Ony menjalankan hidup sebagai diri Ony sendiri bukan sebagai orang lain atau pun sebagai Clava. Ony, Clava sekarang memilih menyerah karena sudah lelah dengan segala nya jadi Clava minta buat Ony jagain raga Clava, Ony mengerti kan?"

"Kakak, Ony tidak mengerti." Ony mengerucutkan bibir nya kesal karena ucapan Clava terlalu berbelit untuk dirinya cerna dan pahami.

"Ony, jangan benci Abang nya Clava ya? Jangan benci Dava dan sahabat Clava juga, karena itu semua salah Clava bukan salah mereka. Clava terlalu bodoh dan gak bisa mengatur emosi Clava jadi semua nya hancur deh," Ucap Clava dengan tatapan sendu nya.

Mendengar ucapan Clava, Ony merasa sedikit terenyuh walau sebenarnya dia agak tidak mengerti dengan ucapan Clava, "Jadi nanti Ony akan ada diraga nya Clava, gitu?"

Clava menganguk sambil tersenyum.

***

Precious Cute Girl [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang