52 | Cute Girl

7K 874 106
                                    

H A I  !👋

— H A P P Y R E A D I N G —

***

Dugh!

Renzo yang baru saja mengantar Elodie sekolah, tanpa sengaja menabrak seorang perempuan. Karena tak enak hati, Renzo pun lekas membantu perempuan yang ditabraknya merapikan kembali tas perempuan itu. Lalu ketika perempuan itu mendongak, Renzo maupun si perempuan sama-sama tertegun melihat nya.

"Karen?"

"Pak Alfa?"

Seperkian detik, Renzo tersadar dari lamunan nya. Laki-laki itu tersenyum tipis, "Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?"

Reaksi Renzo yang tetap ramah padanya membuat Karen tersenyum kikuk, "Baik. Bapak sendiri gimana kabarnya?"

"Saya selalu baik, lalu bagaimana kabarnya Ilo?"

"Ilo? Ah, dia baik-baik saja."

Renzo mengangguk, "Baguslah. Kalau begitu, saya pamit karena ada jam mengajar."

Sepeninggalan Renzo, Karen terdiam sejenak. Seperti ada rasa yang aneh dihatinya saat bersitatap dengan mata Renzo. Seperti ada getaran aneh, dengan segera Karen menggeleng. Apa yang dia pikirkan?! Wanita itu pun lekas pergi menuju apotik didekat kampus lamanya.

Sementara disisi Elodie, gadis kecil itu tampak anteng menonton praktek renang didepannya dimana sekarang masih giliran Kakak kelas yaitu kelasnya Arxel. Saat tiba giliran Arxel, para perempuan yang menjadi fans bocah laki-laki itu langsung memekik, membuat Elodie yang duduk dipinggir kolam renang langsung menutup kedua telinganya.

Berisik sekali mereka, membuat Elodie terkejut saja, untungnya Elodie tidak terjun ke kolam karena posisi kedua kakinya berada didalam kolam sedangkan dirinya duduk dipinggir kolam. Terus memperhatikan Arxel yang tampak sangat jago berenang, berbeda dengan Elodie yang takut berenang tapi suka bermain air, aneh memang.

Yang anehnya, Arxel tidak berenang ke garis finis yang sudah disesuaikan, bocah laki-laki itu malah menghampiri Elodie. Memeluk pinggang kecil Elodie dengan posisi badannya yang berada diantara kedua kaki Elodie. Elodie menunduk, "Kakak kalah dong?"

Arxel mengangkat bahunya tak perduli, dia malah memilih untuk semakin merapatkan jaraknya dengan Elodie. "Kakak jangan dekat-dekat! Odie nanti basah,"

Sontak, Arxel mendengus. "Kau sudah basah, babi bodoh!"

Lagi-lagi Arxel memanggilnya babi, kenapa bocah laki-laki itu suka sekali menistakan dirinya sih? Kan Elodie sebal, "Odie marah sama Kakak!"

"Terus? Kamu pikir saya perduli? Nggak!" Arxel berenang menjauhi Elodie yang kini melengkungkan bibirnya kebawah dengan mata berkaca-kaca.

Menyebalkan sekali Arxel, saking menyebalkan nya, Elodie sampai kehabisan ide untuk membalasnya. Yang bisa Elodie lampiaskan atas kekesalan nya, hanya menangis. "Hiks, Kakak jahat sama Odie. Odie sedih,"

Dari belakang Elodie, Arxel menghela napasnya pelan. Dia berenang menjauh karena ingin naik ketepian, bukan pergi meninggalkan Elodie. Karena tak tega melihat Elodie yang menangis sesenggukan, Arxel pun menarik tangannya agar berdiri lalu memeluk erat Elodie yang dibalas tak kalah erat.

"Kakak jahat! Odie kesal!"

"Hm, maaf." Arxel mengusap bahu Elodie yang masih bergetar karena menangis.

Akhirnya, Elodie lelah juga. Dia pun merentangkan tangannya meminta digendong karena sudah tak kuat menahan kantuk. Untungnya, perbedaan tinggi keduanya cukup jauh. Karena meskipun raga Elodie sudah berusia 10 tahun, tubuhnya masih terlalu kecil dan pendek karena kurang nya gizi dikehidupan sebelum jiwa Elodie tempati, membuat Arxel kuat menggendongnya.

Precious Cute Girl [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang