H A I !👋
- H A P P Y R E A D I N G -
***
"Kakak, terus ponsel nya harus Ony apakan?"
Laki-laki itu kembali menggeram tertahan lalu memejamkan matanya sejenak dan kembali membuka matanya walau penglihatan nya agak mengabur dan dia tidak bisa melihat jelas wajah Ony.
"Telepon," Ucap nya pelan karena dia benar-benar kesulitan bicara apalagi bergerak.
Gadis mungil itu mengerjab-ngerjab polos lalu mengangguk mengerti, dia pun segera membuka ponsel laki-laki itu dan menekan aplikasi berlogo gagang telepon rumah. Mata bulat nya kembali mengerjab-ngerjab melihat deretan nama dan juga nomor dilayar itu.
Hingga manik matanya terhenti pada sebuah nama yang menurut nya aneh juga lucu, dia pun menekan nama itu dan menunggu hingga seseorang diseberang sana mengangkat nya.
Galenjing ...
"Napah?"
Tak berselang lama, suara serak khas orang bangun tidur pun terdengar dari seberang sana yang berhasil membuat Ony menoleh menatap laki-laki itu yang mengangguk singkat seakan mengizinkan Ony untuk berbicara.
"H-halo Kakak!"
Suara riang dari Ony berhasil membuat seseorang diseberang sana mengernyit lalu melihat kembali siapa yang menelpon nya tengah malam begini, dan ternyata sahabat nya tapi kenapa suaranya berubah jadi perempuan?
"Ini siapa? Temen gue nya mana?"
"Ini Ony, temen Kakak siapa? Kakak tampan tapi serem ya?"
Seseorang disana tergelak mendengar sebutan 'Kakak tampan tapi serem' dari bibir mungil Ony. Dia pun berdehem guna menetralkan suara nya sehabis tertawa.
"Iya, dia temen gue namanya Zegran. Temen gue nya mana?"
"Itu anu... Temen nya Kakak lagi mau mati," Ucap Ony dengan polos nya yang berhasil membuat seseorang diseberang sana terbelalak dan refleks langsung terduduk.
Tak berbeda dengan laki-laki itu yang bernama Zegran, dia pun kaget juga kesal mendengar ucapan Ony tapi dia tak bisa melawan karena tenaga nya benar-benar terkuras habis.
"APA?! Lo dimana sekarang? Cepet kasih tau alamat nya!!"
Ony meringis pelan saat mendengar suara gerasak-gerusuk dari seberang sana, "Ony tidak tau ini dimana."
"Astaga! Kasih tau gue ciri-ciri tempat lo sekarang!"
"Disini banyak pohon terus gelap, udah deh."
Seseorang diseberang sana menepuk kening nya frustasi mendengar jawaban polos dari Ony, "Ya Tuhan! Yang bener lo lagi dimana sekarang?!"
"Bentar Ony tanya Kakak tampan tapi serem dulu!"
Ony pun menjauhkan sedikit ponsel itu dari telinga nya lalu mendekat ke arah Zegran yang memilih untuk memejamkan matanya menahan rasa sakit disekujur tubuh nya.
"Kakak, ini dimana?" Tanya Ony seraya menusuk-nusuk lengan Zegran agar mau membuka matanya.
"Jalan Merpati n-nomor dua ratus tujuh," Jawab Zegran dengan mata yang masih tertutup.
Ony mengangguk lalu segera mendekat kan kembali ponsel itu ke telinga nya, "Ony ada dijalan burung Merpati nomor dua kosong tujuh, Kakak!"
"Oke, gue kesana sekarang dan lo harus pastiin kalo Zegran gak kesakitan. Paham?!"
"Paham, Kakak!"
Tutt.
Setelah panggilan terputus, Ony pun segera menaruh ponsel itu didekat Zegran. Dia menatap lamat-lamat wajah tampan Zegran yang tertutup luka lebam-lebam itu, bahkan Ony sudah melupakan tentang luka dikepala nya yang tadi terasa pening.
"Pastiin kalo Zegran gak kesakitan!"
Ucapan seseorang diseberang sana kembali terngiang dipikiran Ony, gadis mungil itu mengerjab polos seraya mengingat kembali tentang apa yang Mamih nya lakukan kalau dia sedang terluka.
Kalau Ony jatuh pasti Mamih tiup tiup lutut nya Ony, terus sembuh deh walau masih sakit. Batin Ony seraya melirik ke arah luka-luka diwajah dan beberapa dilengan laki-laki itu.
Luka Kakaknya terlalu banyak! Nanti Ony kehabisan napas kalau tiup-tiup, terus Ony harus apa ya? Emm... Mamih suka kiss-kiss Ony kalau Ony sakit! Batin Ony lagi.
Seakan sudah mendapatkan sebuah ide cemerlang, Ony pun segera mendekat ke arah Zegran terbaring lalu memposisikan kedua tangan nya kerahang tegas Zegran agar laki-laki itu menghadap ke arah nya hingga terdengar suara...
Krek!
Zegran meringis didalam hati saat rasa ngilu begitu ketara dileher nya, dia hendak membuka mata namun terurung kala dia merasakan sebuah benda kenyal mengecup kedua pipi nya, kening, hidung, juga dagu. Laki-laki yang masih aut-autan itu terdiam mematung atas tindakan Ony.
Sedangkan Ony, gadis mungil itu menatap bingung pada bibir Zegran. Mamih nya memang selalu mengecup wajah nya saat dia mengeluh sakit tapi tidak pernah dibibir, nah sekarang dia bingung harus mencium bibir itu atau tidak.
Tapi karena dibibir Zegran ada luka tepatnya disudut bibir, dia pun memutuskan untuk mengecup bibir Zegran yang berhasil membuat Zegran menegang disertai dengan degub jantung nya yang menggila.
Ony? Dia malah bertepuk tangan riang setelah berhasil mengecup seluruh wajah Zegran, dia pikir Zegran sudah sembuh karena ciuman nya padahal Zegran sedang panas dingin dibuat nya.
"Yeay! Kakak pasti sudah sembuh kar-"
Gukk Gukk
Ucapan Ony terpotong kala suara anjing terdengar, secara refleks, Ony bangkit dari duduk nya karena masih trauma akan kejadian dimana Asep mengejarnya dan berakhir dirinya yang terlambat ngerem terus menabrak pohon deh.
GUKK!
GUKK!
Suara anjing itu semakin keras yang berhasil membuat Ony kalang kabut, dia pun segera memajukan kaki nya kedepan dengan wajah pucat pasi. Ony benar-benar ketakutan!
"KAKAK, ONY HARUS PERGI! MAAFIN ONY KARENA TIDAK BISA TEMANI KAKAK! DADAH KAKAK!"
Ony berteriak seraya berlari menjauh yang berhasil membuat Zegran membuka mata dengan dahi berkerut, tapi tak lama dia kembali memejamkan mata karena kesadaran nya mulai menipis.
Kembali ke Ony, gadis mungil itu kini tengah mengatur napas nya kala suara anjing itu sudah tak terdengar lagi. Dengan dahi berkerut, Ony menatap kiri kanan yang sangat asing dipenglihatan nya dan ini adalah jalanan yang tak pernah dia lewati.
"Ony dimana? Sssh, kenapa kepala Ony semakin sakit?"
Ony mengangkat tangan nya ke atas lalu menyentuh kening nya yang terasa lembab, dia kembali terbelalak kala menyadari kalau kening nya mengeluarkan darah. Tatapan nya beralih pada baju yang dia kenakan, bahkan pakaian nya juga dipenuhi oleh bercak darah yang sudah mengering.
Untung nya, Ony itu tidak phobia darah. Jadi dia masih bisa biasa saja walau tubuh nya banyak sisa darah mengering, yang jadi utama nya sekarang adalah rasa pusing dikepala nya yang semakin menjadi jadi.
Gadis mungil itu meringis seraya terduduk dengan mata memburam karena pandangan nya mulai tertutup tetesan darah dari kening nya, rasa pusing dikepala nya semakin menjadi hingga membuat nya terjatuh diatas aspal dengan keadaan tengkurap.
Mata bulat nya mulai terpejam bersamaan dengan pendengaran nya yang berdegung juga tubuh nya yang mati rasa, setelah nya hanya kegelapan yang bisa Ony lihat.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/280723506-288-k770136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Cute Girl [TERBIT]
Fantasia[OPEN PRE-ORDER] Transmigration Cute Girl to be Precious Cute Girl Elony atau yang kerap disapa dengan nama Ony adalah seorang gadis mungil berwajah lucu nan menggemaskan dengan pipi chubby berona alami, dan juga sosok gadis mungil yang banyak disuk...