61 | Cute Girl

7.3K 718 434
                                    

H A I  !👋

— H A P P Y R E A D I N G —

***

Hari ulang tahun Piya akhirnya tiba juga, Elodie dengan balutan dress hitam selutut. Disempurnakan dengan perpotongan yang hanya sampai bahu, rambutnya yang dicepol rapi dengan beberapa helai rambut yang dibiarkan jatuh menghiasi sisi kiri kanan wajah Elodie.

Juga, sepatu tanpa hak berwarna senada yang digunakannya. Elodie pun turun dari mobil yang ditumpangi nya tatkala Renzo yang sudah turun lebih dahulu, memutari mobil lalu membuka pintu bagian Elodie. Elodie tersenyum kearah Renzo, menerima uluran tangannya dan berjalan beriringan dengan Renzo yang melingkari tangannya dipinggang Elodie.

Kedua nya selalu berhasil menarik perhatian setiap mata yang memandang, menciptakan decak kagum dan juga iri dari beberapa wanita yang memang menyukai ketampanan Renzo. Termasuk Piya yang semasa kecil dahulu, sempat berkoar-koar mengatakan jika dia menyukai Kakak laki-laki Elodie yang satu itu.

"Piya! Happy birthday!"

Perempuan dengan gaun mewahnya itu tersenyum lebar kearah Elodie, "Bestie guee! Thank you and selamat menikmati pesta malam ini!"

Setelah bercakap-cakap ringan dengan Piya, Elodie pun turun dan duduk disalah satu kursi yang tersedia. Sampai suara dering ponsel Renzo menganggu obrolan keduanya, "Dek. Abang angkat telepon sebentar ya?"

Renzo kembali lagi dengan wajah cemas, dia berkata jika kekasih nya masuk rumah sakit karena kecelakaan lalu lintas, membuat Renzo harus pergi saat ini juga. Elodie tak bisa menahan, dia pun membiarkan Renzo pergi dan berkata jika Elodie akan baik-baik saja sendirian di pesta ulang tahun sahabatnya ini.

"Tes! Tes! Okay! Selamat malam para tamu undangan! Nah kali ini saya sebagai pembawa acara ingin mengatakan jika malam ini tak hanya diadakan acara pesta ulang tahun saja, tapi ada juga acara pertunangan Kakak sepupu yang sedang berulang tahun malam ini! Beri tepuk tangan untuk kedua belah pihak keluarga!"

Kak Ar? Deg.

Disisi Arxel, cowok itu juga sama terkejutnya dengan Elodie. Dia menatap horor tangan sang Nenek yang menarik tangannya menaiki panggung dimana keluarga sepupu Piya berada disana. Diatas panggung, Arxel hanya bisa diam karena tak tau akan apa yang sebenarnya terjadi malam ini.

"Berkat Tuhan yang maha Esa, diusia tua saya ini, saya masih diberi kesempatan untuk menyaksikan acara pertunangan cucu saya, Axearxel bersama dengan si cantik, Jessika."

Mata Arxel memelotot kaget mendengarnya, "Nek?!" Arxel berbisik panik.

Tak ada obrolan apapun sebelumnya, mengapa sekarang bisa ada pertunangan tiba-tiba?! Sialan!! Arxel tak sengaja bersitatap dengan mata Elodie yang memandang nya dengan sorot berkaca-kaca. Kepanikan itu semakin melanda, Arxel menarik tangannya dari genggaman sang Nenek, berlari mengejar saat dia melihat Elodie berjalan cepat tanpa tujuan.

Didepan sana, Elodie hendak memasuki elevator sebelum Arxel sudah terlebih dahulu menahannya, memeluknya dari belakang dengan erat. "Jangan pergi," bisik Arxel dengan suara pelannya.

Elodie tak memberontak dalam dekapan Arxel, gadis itu malah menunduk, membiarkan air matanya terjatuh mengenai punggung tangan Arxel yang melingkari perutnya. Yang tentu saja, Arxel menyadari jika gadis itu menangis. Arxel pun memutar posisi, menarik Elodie kedekapannya, membiarkan gadis itu menangis didepan dada bidangnya.

"Kakak jahat! Hiks,"

Arxel mendaratkan bibirnya dipuncak kepala Elodie, "Maaf. Maafin gue,"

Seharusnya sejak awal, Arxel bisa memperjuangkan cintanya untuk Elodie. Bukan malah mundur dan membuat gadis itu sedih, Arxel tak henti merutuk dalam hati. Dia pun menggendong Elodie ala koala, memasuki elevator yang akan membawanya ke lantai atas dimana ada kamar yang memang sudah disiapkan untuk para tamu yang ingin bermalam disini.

Precious Cute Girl [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang