"Appa! Jangan lakukan itu, Appa! Appa!" Teriakan Wonwoo menggema saat melihat sang ayah sedang membakar semua hasil gambar Jungkook tanpa perasaan. Ayahnya itu sedang berada dalam ruangan lukis ibunya. Jungkook juga ada disana. Sedang menangis kesakitan. Wonwoo mencoba membuka pintunya namun tidak berhasil.
"Appa! Hentikan! Aku mohon!"
"Hiks.. appa.. hiks... sakit! Jangan pukul lengan Kookie lagi appa! Sakit!" Tangisan Jungkook terdengar sangat memilukan.
"Bukankah sudah ku katakan untuk berhenti melakukan sesuatu yang membuatku teringat akan wanita jalang itu padamu? Apa harus kupatahkan tanganmu agar kau mengerti Jeon Jungkook!" Ujar sang ayah marah. Tangan kanan Jungkook benar-benar sudah terluka parah. Bahkan Jungkook sudah tidak bisa mengangkat lengannya lagi.
"Appa! Sakit! Ampuni Kookie! Sakit appa!"
"Jangan keluar dari tempat ini sampai aku mengijinkanmu keluar! Kau mengerti?" Sang ayah langsung keluar dan mengunci pintu ruangan itu dari luar, "Dan kau! Jangan coba-coba mengeluarkan Jungkook dari sana!" Ancam sang ayah pada Wonwoo, "Akan ku hukum kalian seberat-beratnya jika melanggar perintahku!"
Dua hari berlalu, Wonwoo benar-benar khawatir pada keadaan Jungkook. Pria tidak memberinya makan, hanya air putih saja itupun hanya segelas.
Wonwoo akhirnya membulatkan tekadnya, dia harus membawa Jungkook pergi apapun yang terjadi. Adiknya masih terlalu kecil untuk mengalami semua ini. Wonwoo mengendap di dalam kamar sang Ayah mencari kunci pintu ruang lukis. Setelah mendapatkannya Wonwoo segera berlari dan membuka pintu ruang lukis. Betapa terkejutnya Wonwoo melihat Jungkook yang tergolek lemah diatas lantai. Tanpa pikir panjang dia langsung mengangkat Jungkook dan berlari keluar.
"JEON WONWOO! KEMBALI KAU!" Teriakan sang ayah semakin membuat Wonwoo berlari kencang. Ayahnya mengejar mereka hingga kejalan raya. Wonwoo sungguh takut saat itu. Yang dia pikirkan hanya Jungkook dan keselamatannya.
"Appa..." lirih Jungkook saat melihat sang ayah sedang mengejar mereka.
"JEON WONWOO! JANGAN LA...."
BRUGH!
BRAKK!
Tabrakan itu terjadi begitu cepat, yang Wonwoo lihat hanyalah tubuh sang Ayah yang terlempar cukup jauh.
"APPA!"
Jungkook langsung terbangun dari tidurnya, "Kenapa aku bisa memimpikan laki-laki itu lagi?" Jungkook terengah, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Mimpi buruk itu selalu muncul setiap dia datang ke Busan. Mimpi tentang ayah kandungnya. Georgio Dellano, kakak kandung Lucas.
"Laki-laki bejat itu tidak pernah membiarkanku hidup tenang! Sial!"
Ini adalah salah satu rahasia besar Wonwoo dan Jungkook. Mereka bukanlah anak kandung Lucas Dellano dan Choi Raena. Hanya Mingyu dan anggota keluarga Dellano yang mengetahuinya sampai saat ini.
Karena sejak awal Choi Raena telah divonis tidak bisa memiliki anak oleh dokter kandungan pribadinya namun Lucas dan Raena sangat mengharapkan ada jagoan kecil di tengah-tengah mereka. Sampai kematian kakaknya yang tiba-tiba, Lucas melihat sebuah peluang saat itu. Lucas langsung berinisiatif membawa kedua anak kakaknya kedalam keluarga mereka. Wonwoo yang berusia 14 tahun dan Jungkook yang berusia 6 tahun. Kedua anak itu penuh dengan luka baik fisik maupun psikis. Jungkook bahkan mengalami luka yang cukup parah di lengan kanannya akibat perlakuan Georgio pada bocah itu. Lucas yang memang adalah seorang psikiater merawat keduanya dengan sangat telaten. Bahkan dia tidak segan mengajak dua teman psikiaternya untuk menyembuhkan luka psikis Wonwoo dan Jungkook. Menempatkan dirinya sebagai seorang DADDY yang bisa diandalkan oleh kedua anak itu. Begitupula Raena, dia begitu menyayangi Wonwoo dan Jungkook seperti anak yang dilahirkannya sendiri. Semua perhatian dan kasih sayang dicurahkannya untuk kedua anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE BUNNY GUARD (SEASON 1 END) ✔ --- EVERLAST MY GUARD (SEASON 2)
FanfictionSaat seorang mafia tak tersentuh berhati iblis berubah karena bodyguard barunya. Seekor kelinci berotot dan bertato yang sangat kontras dengan wajahnya yang menggemaskan. "Orang lain boleh takut pada tatomu dan keahlianmu, tapi tidak denganku kelinc...