"ARGH!"
"Kau berani sekali bermain denganku Tuan" seringai seorang pemuda tampan yang sedang menginjak dada pria paruh baya dibawahnya
"Lepaskan aku! Dasar pemuda tida... ARGH!" Pemuda itu semakin kuat menginjaknya
"Kau tahu Tuan, kau itu sangat menjijikkan! Seekor cacing yang berusaha menjadi ular. Sungguh menggelikan!" Tawa sang pemuda
"Aku tidak kenal siapa kau, brengsek! ARGH!" Kali ini tangan kanan pria paruh baya itu yang menjadi korban injakan sang pemuda.
"Kau tidak kenal aku?" Tanya pemuda itu dengan tatapan tidak percaya, "Wah! Ini sungguh menyenangkan!" Ujarnya bersemangat.
Pemuda itu berusaha mengatur napas, menahan euphorianya yang mulai meninggi, "Baiklah, aku akan memperkenalkan diriku padamu" seringai yang tercetak diwajah tampannya terlihat sangat mengerikan, "Dan sebagai gantinya aku akan mengumpulkan potongan jarimu satu persatu untuk setiap kata yang keluar dari mulutku. Bagaimana? Adil bukan?" Tanyanya sambil mengeluarkan sebuah belati dengan ukiran KJH di ganggangnya
"Kau gil...ARGH!"
"Berhentilah meneriaki kegilaanku! Kau ini sungguh berisik Pak Tua! Membuat telingaku sakit saja! Menyebalkan sekali!" Omel pemuda itu sambil memegang sebuah jari kelingking yang baru dipotongnya dan terkekeh senang. Darah segar mulai mengalir cukup deras dari tangan sang pria tua, "Perkenalkan..."
"ARGH!"
"Namaku..."
"ARGH!"
"Kim..."
"ARGH!"
"Jung..."
"ARGH!"
"Hyung" tawa pemuda itu semakin kuat seiring dengan perasaan senang melihat lima potong jari yang ada dihadapannya, "Jari manusia itu memang sangat indah dan unik seperti kata Mommy!" Serunya bersemangat
"Kau gila, dasar anak psikopat! Lepaskan aku brengsek!" napas pria tua itu semakin terengah karena nyeri hebat di tangannya.
"Seharusnya kau bersyukur bukan Daddy atau Mommyku yang datang, Tuan" kekeh Junghyung, "Kalau mereka yang datang, aku jamin seluruh anggota tubuhmu pasti sudah tercabik-cabik tidak berwujud mengingat kelakuanmu yang sudah sangat berlebihan" pemuda itu mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.
"Dasar keluarga psikopa...hmmmh!" Kaki Junghyung sudah menutup paksa mulut pria itu.
"Diamlah, aku sedang menelpon Mommyku! Dia tidak suka suara berisik! Ah, Mom..." ujar Junghyung begitu sapaan familiar terdengar dari ponselnya, "Koleksi apa yang ingin kau tambah?" Tanyanya enteng, "Mata dan gigi? Okay, I got that!" Kekehnya.
"Ah! Bisa tolong tanyakan pada Daddy, apa dia mau menjual organ pria tua ini Mom? Jika tidak bisakah aku mengambilnya untuk eksperimenku?" Hening sejenak dan tawa girang itu muncul, "Thank you Dad! Kau yang terbaik!" Pekiknya senang, "Aku tahu, Mom! Aku menyayangi kalian! Sampai jumpa saat makan malam!" Junghyung kemudian menutup teleponnya.
"Baiklah! Ayo kita bermain Pak Tua!" Seringai Junghyung mengerikan, "Bau darahmu benar-benar membuat adrenalinku semakin terpacu!" Tawanya
"KAU GILA, BRENGSEK!"
Dan permainan Junghyung dengan darahpun dimulai.
****
"Apa jadwalku hari ini, Mom?" Tanya Taehyung pada Jungkook yang sedang merapikan dasinya
"Di kantor, hanya menandatangai tumpukan berkas kerjasama seperti biasanya. Setelah makan malam, mungkin akan ada rapat di markas. Tinggal menunggu kabar dari Namjoon hyung saja" jawab Jungkook. Taehyung mengangguk singkat, "Setelah ini, minum tehmu selagi masih hangat Dad"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE BUNNY GUARD (SEASON 1 END) ✔ --- EVERLAST MY GUARD (SEASON 2)
FanfictionSaat seorang mafia tak tersentuh berhati iblis berubah karena bodyguard barunya. Seekor kelinci berotot dan bertato yang sangat kontras dengan wajahnya yang menggemaskan. "Orang lain boleh takut pada tatomu dan keahlianmu, tapi tidak denganku kelinc...