Teman baru ?

286 24 2
                                    

Sore ini begitu sejuk, udara mulai terasa dingin, apakah ini pertanda mau turun hujan??

Ya benar saja, diluar sana terlihat para daun dan rerumputan pasrah degan cucuran air yang begitu deras dari langit. Bahkan udara diluar terlihat begitu kencang menerba, menggoyangkan kasar beberapa rerumputan dihalaman rumah.

Hemm lagi dan lagi prilly hanya termenung, bersantai dengan segelas coklat panas dan buku-buku novel miliknya, duduk manis dipojok dengan pandangan yang tertuju pada halaman belakang.

"andai gue kerja, mungkin gue gak seboring ini"lirih prilly

Prilly terlihat mulai scrol-scrol handphonenya, mencari nama salah satu sahabatnya yang selalu ada buat prilly.

tutttt...tutttt...tutttt.....

"hallo prill?" suara disebrang terdengar jelas

"hemm ya hallo al, lo sibuk gak?" tanya prilly

"enggak,kenapa? ada yang bisa gue bantu?" tanya al yang sampai sekarang selalu setia dengerin cerita prilly

"boseen,..?" prilly mulai mengadu

"masih sama?, terus gimana mau keluar??" tawar al

"lo tau kan?" celoteh prilly dengan cemberutnya

"ali?, udahlah gampang itu, gue jemput sekrang ya, lo siap-siap.." ucap al langsung mematikan telfonnya

"hall..hallo al, kok dimatiin sih.." kesal prilly sembari menjauhkan handphonennya dari gendang telinga

Prilly beranjak dari tempat duduk dan bersiap untuk keluar dengan al. Ini menjadi kesempatan prilly bahkan andalan prilly dengan bantuan al untuk bisa keluar. Ya memang cuma al dan lagi lagi alghazali yang selalu bisa bantu dia dan selalu dapat izin oleh suaminya untuk keluar kandang.

lima belas menit sudah prilly bersiap, prilly tidak terlalu menor untuk berdandan, dia hanya perlu mengganti baju rumahan dengan outfit diluar rumah. Tak perlu pake bedak tebal cukup dengan satu usapan lipstik nude di bibir mungilnya sudah jelas terlihat cantiknya yang menawan.

Prilly memutuskan untuk menunggu al didepan rumah, tempat duduk berwarna putih yang berada pas disamping pintu depan. Sembari menunggu al prilly sangat sibuk denga layar handphonenya, mencari inspirasi untuk makanan yang akan dia lahap hari ini bersama sahabatnya al.

Tin...Tin...

Tak selang lama dari itu, Al sudah berada di depan rumah mewah milik prilly. Prilly yang tau bahwa itu Al, dia langsung beranjak dan memasuki mobil milik sahabatnya.

"Cemberut amat?" ledek al

"udah tau kan, bosen gue, jadi kita mau kemana?" tanya prilly

"lo mau kemana?" tanya al balik

"gak tau? gue nurut aja deh sama lo, btw makasih ya al. lagi-lagi lo adalah andalan gue ketika keluar rumah, cuma lo satu-satunya dari sekian temen gue yang dapat kepercayaan penuh sama suami gue hemmm pakai pelet apa sih lo?" canda prilly pada al

"gilak, gak perlu pakai pelet lah, lihat senyum gue yang menawan ini semua orang pasti leleh layaknya ice cream hahahah.." canda al balik

"pede lu, hemmm gue jadi inget bani ya al, biasanya dia yang selalu ada, dan semenjak dia pergi lo yang gantiin dia buat jagain gue.."prilly sedikit murung

"sudah gak usah dibahas, dia udah bahagia. btw lo udah makan?" tanya al mengalihkan pembicaraan

"udah sih roti doang, mau makan?" tanya prilly

"ke cafe gue aja yuk. gak jauh sih dari sini, gimana?" tawar al

"oke boss, gue mah ngikut aja apa kata boss ya gak, secara udah punya berapa cabang lo, sumpah iri gue sama lo, lo bisa berkembang pesat sedangkan gue, gini-gini aja.." lirih prilly

"lo harus bersyukur kali prill, gak usa kerja aja lo gak kekurangan apapun, gue kalau punya istri juga pasti gak bakal gue izinin buat kerja, ngapain? udah dirumah aja manjain diri?" jawab al

"gue bukan gak bersyukur bego, cuma ali itu terlalu membatasi gue al, sampai-sampai ibarat nafas nih cuma sampe tenggorokan doang gak sampe perut..ngerti gak?" celoteh prilly

"semua juga demi kebaikan lo prill, dia laki-laki yang bertanggung jawab, dia gak mau lo sakit, dan pastinya dia gak mau lo kembali jadi masalalu lo yang lair dan hah gak bermutu hahaha..." al tertawa kegirangan

"gila ya lo, lo juga sama gak bermutu juga, gue berharap sih, suatu saat dia bakal luluh dan ngasih ruang gerak sedikit aja buat gue, pasti gue bahagia banget...." harapan prilly

"ngarep lo, udah ah cerewet mulu, udah sampai ni, turun..."ucap al setelah memakirkan mobilnya

"iya iya. galak amat pak.." ucap prilly sembali keluar mobil.

Woooww......

Pandangan yang cukup menakjubkan terlihat dari manik mata prilly. Prilly begitu kagum dengan cafe yang berada didepanya saat ini. Tatanan ruang yang begitu rapi, spot foto yang begitu banyak, pantes banyak banget cabe-cabean yang mampir kesini, uppsss maaf bukan tapi kalangan muda yang mendominasi cafe ini.

"masuk yuk.." ajak al

Al menuntun prilly memasuki cafe. Sudah menjadi hal biasa buat prily dan al bergandengan tangan. Al hanya ingin menjaga prilly, tidak lebih dari itu.

"haii al.." sapa salah satu partner al dalam berbisnis

"hai bro, eh kenalin sahabat gue prilly..." ucap al sembari membawa sahabatnya

"hai, gue riski.." ucap riski sembari mengulurkan tangannya

"hai, prilly.."jawab prilly membalas uluran tangan riski

"bentar deh, kayaknya kita pernah ketemu gak sih?" tanya prilly sembari mengigat masalalu

"hemm, kita pernah ketemu waktu undangan makan malam sama team investor sama orang tua kita.." ucap riski

"kan bener, berarti IQ gue gak turun, buktinya gue masih inget banget.." girang prilly membuat al dan riski tertawa

"ada yang lucuu? lo ngeledek gue, gak suka ah, jahat lo.." ucap prilly cemberut

"kaga, siapa juga sih yang ledekin lo, kita cuma ketawa aja lihat itu orang noh yang disana ya gak ki..." jawab al mencari sasaran untuk menghindari amukan prilly

"awas aja lu..." ancam prilly


------------------++++++++ TBC

siapakah riski??? 🤔
bisakah riski menjadi teman baru buat prilly??🧐
akankah ali mengizinkan prilly mempunyai teman baru??😱

jangan lupa votenya ya teman-teman 😘😘😘🥺

Baby Queen !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang