holla aku next lagi nih,,,
tulis pesan kalian ya setelah membaca parti ini
ditunggu vote dan komennya .. :-*
selamat membaca ;-D
.
.
.
.
ALI POV
Hari ini begitu cerah tapi entah kenapa tiba-tiba hujan deras mengguyur penjuru kota disertai petir yang menggelegar disana sini, membuat hati ini semakin tak karuan. Hari ini harusnya menjadi hari yang sangat bahagia untukku dan untuknya. Namun semua seperti mimpi, mimpi yang datang dalam sekejap mata. Aku tak bisa berbuat apa-apalagi selain terus berdoa dan menggengam tangannya, kuatkanlah dia. Ku genggam tangan yang tak berdaya, kurasakan detak nadi yang begitu melemah, tak bisakah kau bertahan untukku?.
Bunyi sirine yang terus menggema semakin membuatku tak menentu, mungkin kah ini hanya mimpi? Atau kenyataaan pahit yang harus aku hadapi. Aku tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Hidup memang tak semudah yang kita bayangkan, sering kali kita hanya ingin jalan yang lurus tanpa hambatan, namun pada kenyataanya begitu sangat tgaris, jalan tak semulus yang aku inginkan. Gadis mungilku terbaring tak berdaya dengan berbagai selang infus dan alat bantu pernafasan. Tuhan bolehkah aku menggantikannya?
Aku tak tau harus apalagi, aku tak peduli siapa aja yang berada di dalam ambulance ini. Aku peduli dengan satu yaitu gadis mungilku. Aku benar-benar sangat takut jika dia akan meninggalkanku. Aku terus memastikan monitor dan berharap semua akan terus baik. Ku pandangi raut muka pucat pasih, namun tak mengurangi kecantikannya sedikitpun.
TAP..TAP..TAP...
Beberapa menit berlalu kini ambulance yang aku tumpangi telah sampai di halaman rumah sakit, dengan cepat para suster mambantu menurunkan gadis mungilku, suster membawanya masuk melewati lorong yang tak kalah sepi, banyak sekali manusia yang terlantar menunggu saudara yang mungkin tengah sakit. Banyak mata yang tengah memperhatikanku yang mungkin sudah snagat kacau, tapi aku tak peduli sama sekali. Masa bodoh dengan semua orang, yang terpenting hanyalah gadis mungilku.
"mohon maaf pak, anda tidak diizinkan masuk.." begitulah suster mengatakan saat aku ingin masuk menemani gadis mungilku kekasihku dan juga calon ibu dari anak-anakku kelak.
Aku tak bisa memaksa karena aku percaya ini yang terbaik, dokter akan menangani prilly dengan baik dan allah pasti akaan mengobatinya akan menyembuhkannya. Ku sandarkan tubuhku pada tembok, ku usap kasar mukaku, namun tak lama aku merasakan ada yang memeluk,ku dengan getaran hebat, ya sepertinya dia menangis.
"mama.." lirihku saat mama tengah memelukku erat
"kamu yang sabar sayang, allah akan memberikan jalan yang terbaik untuk prilly, percayalah semua akan baik-baik saja,," ucap mama yang ingin aku tenang
"bagaimana semua akan baik-baik saja mah, prilly sedang tidak baik, pilly begitu tak baik mah, dia berjuang antara hidup dan mati mah, andai aku bisa mengobatinya, ali rela menyerahkan organ itu untuk kesembuhan prilly,, tapi apa dokter sama sekali tak mengizinkan, hanya karena aku masih hidup.."kekehku pada mama
"dokter ilham benar sayang, hanya orang yang tak memiliki waktu lagi yang bisa melakukan transflantasi itu, maka dari itu percayalah allah akan menolognya mungkin dari orang lain.. sekarang akmu tenangkan fikiran dulu ya sayang,, jangan sampai kamu ikutan sakit, kasihan prilly pasti sedih melihat kamu kaya gini, bangun yuk,, disana sudah ada sahabt-sahabat kamu yang nunggu.." ajak mamaku dan menuntunku pada para sahabatku
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Queen !!
Teen Fictionbaby queen adalah putri dari keluarga wijaya latuconsina, keluarga konglomerat yang memiliki perusahaan diberbagai negara. Nicolle alyansyah syarief adalah putra dari keluarga syarief, musuh bebuyutan dari keluarga latuconsina. dengan pertingka...