BQ CP-57

12.4K 687 19
                                    


Holla,, kekey minta maaf ya readersbaru bisa next.. lagi fokus skripsi hehe tapii ini masih nyempetin nulis kok..

jangan lupaaa vote dan komennya ya,, biar semakin semangat nulis hehe

.

yuukk dibaca.. :-*

.

.

.


Pada suatu malam yang begitu dingin disusul dengan derasnya hujan, mama dan papa ali terus menerjang derasnya hujan demi sampai di villa dengan tepat waktu. Suara petir begitu menggelegar, kilatan petir membuat mama ali begitu takut dan khawatir dengan putranya dan kondisi prilly. Lantunan doa terus terucap dalam hati mama ali.

Divilla prilly terlihat sudah terlelap yang terus ditemani ali disampingnya. Sedangkan para sahabat prilly masih bersantai di ruang tamu.

Tok....tok...tok..

Suara ketokan pintu samar-samar terdengar, yang membuat para sahabat prilly begitu merasa takut. Pasalnya malam-malam dengan hujan yang begitu lebat masih saja ada yang bertamu,apalagi jam dinding menunjukkan pukul 11:40 malam.

Tok..tok...tokk...

Suara ketukan pintu begitu nyaring terdengar oleh telinga para sahabat prilly. Namun mereka hanya diam dan hanya memainkan mata dengan segala imajinasinya yang menuju film horor.

"dit lo bukak gih,," suruh gritte mendorong pelan adit yang berada disampingnya

"kenapa harus gw sih te, bani tuh.." timpal adit pada bani

"kenapa gw tiba-tiba merinding ya.." ucap bani yang memang sedari tadi begitu ketakutan

"iih,, kalian itu cowok ..dasar penakut.." gritte dengan berdiri dan melipat kedua tangannya didepan dengan gaya sok coolnya

"emang lo berani.."tanya bani santai

"hah.. enggak juga sih hehe..."gritte dengan cengegesan

"yaelah te,, saama aja kelles,, lo juga penakut.." celetuk adit dengan menirukan gaya lekong

"dit...sumpah ya,, jijik banget gw denger lo ngomong gitu.. kuping gw geli tau gak.." gritte dengan mengorek kupingnya dengan jadi telunjukknya

"hahahah canda te,,canda.. ya kali gw lekong beneran .." adit tersenyum malas

"kalian ini debat aja,, udah ah yuk bukain pintu, siapa tau itu tamu penting.."ajak mila

Adit, bani, mila dan gritte berjalan mengendap-endap menuju pintu utama, melangkah dengan pelan, berusaha melawan imajinasi bahwa yang datang bukanlah orang. Karena sangat tidak mungkin tamu datang disaat hujan yang begitu lebat dan diiringi suara gemuruh guntur.

Ali yang merasa prilly sudah terlelap memilih meninggalkan prilly dan berkumpul bersaama sahabatnya diruang tamu. Saat ali berjlan keluar, ali sempat tersenyum simpul melihat sahabatnya yang terlihat mengendap-endap. Ali yang penasaran pun berjalan menuju sahabatnya. Sampai pada akhirnya ali telah berada di belakang gritte yang memang berada diposisi paling belakang. Dimana didepan adalah mila,bani,adit dan gritte. Ali menempelkan tangannya pada bahu gritte. Gritte yang merada sesuatu pada bahunya, seketika badan gritte bergetar dan bulu kuduk berdiri seketika. Gritte menepuk-nepuk bahu adit dan memanggil adit dengan suara berbisik. Terdengar sangat ketakutan dari suara gritte tapi tak direspon oleh adit. Gritte terus memukul bahu adit dengan keras.

Baby Queen !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang