HOLLA MAAF YA BARU NEXT..
MASI SIBUK BANGET DENGAN URUSAN KAMPUS..
seperti biasa jangan lupa vote dan komen ya hehe
.
Hari terus berganti, dua hari sudah prilly terdiam di kamar tanpa memasukkan sedikitpun makanan pada mulutnya. Rasa khawatir kedua orang tua prilly, kakak prilly,bani dinda, adit serta semua orang yang menghuni rumah pun berkecambuk. Prilly tak pernah seperti ini sebelumnya, tapi cinta prilly yang begitu besar untuk ali membuatya tak berkutik layaknya patung yang membisu.
Perlahan bani mencoba bicara dengan prilly dibalik pintu. Namun tak ada sedikitpun jawaban dari prilly. Sampai akhirnya bani memilih masuk kamar prilly lewat jendela. Lantai 3 yang menjulang tinggi bani lalui hanya untuk bisa bertemu dengan prilly. Berbagai usaha telah bani tempuh sampai akhirnya bani berada pada balkon kamar prilly. Diketuk pintu balkon yang terbuat dari kaca, namun hanya hening dan tak ada jawaban sedikitpun. Sampai akhirnya bani menggeser pintu perlahan,, awalnya bani memaksa membuka tapi bani sedikit lega karena ternyata pintu balkon tak terkunci. Dengan langkah cepat bani masuk ke kamar prilly. Dicari prilly menyeluruh kamar tapi tak didapati prilly. Kepanikan dan kekhawatiran bani semakin menjadi. Sampai akhirnya bani menemukan pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Dengan cepat bani mengetok pintu kamar mandi tapi tetap saja sedikit puntak ada jawaban hanya gremicik air yang terdengar. Sampai akhirnya bani dengan tenaga kepanikannya mendobrak pintu kamar mandi. Dan benar saja prilly tengah meringkuk dibawah cucuran air dari shower. Bani mematikan shower dan mendekat pada tubuh prilly. Dingin ya begitu dingin tubuh prilly.
Bani menangkup wajah prilly mengarahkan pada wajahnya. Begitu kaget dan shok saat bani melihat wajah prilly yang begitu pucat pasih. Sampai akhirnya disisa tenaga yang prilly miliki untuk melihat kearah bani seketika tenaga terkuras habis dan prilly tak sadarkan diri. Bani yang sedang panik semakin menjadi-jadi kepanikan yang bani rasakan. Dengan cepat bani membopong prilly dan membawanya menuju ruang kesehatan dirumah prilly. Pintu kamar prilly terbuka,, dan begitu kagetnya saat semua orang termasuk kedua orang tua prilly yang melihat bani tengah membopong prilly dengan kepanikannya.
Prilly kini tengah di tangani oleh dokter pribadi keluarga. Semua keluarga kini menunggu prilly diluar. Mama prilly tengah panik dengan kondisi prilly.
Satu jam berlalu,, dua jam kemudian prilly masih saja belum sadarkan diri. Kepanikan semakin menjadi-jadi sampai akhirnya prily dibawa ke rumah sakit. Dirumah sakit prilly ditangani oleh dokter dan dibantu beberapa perawat.
"sayang,, kmu harus kuat.."tangis mama prilly
"tante sabar tan,, bani yakin prilly akan baik-baik saja, prilly kuat tan," bani berusaha menenangkan
"ini salah tante, ini salah tante.. ban ini salah tante.. harusnya tante gak kekang queen.." penyesalan mama prilly
"semua sudah terjadi tan, kita berdoa semoga prilly baik-baik saja.." ucap bani
Flassback:
Malam setelah kejadian di sebuah rumah makan, prilly nampak begitu lusuh, mata yang begitu sembab, dan tak ada semangat sedikitpun. Bani terus menggandeng prilly menuju rumah, sedangkan kedua orang tua prilly yang memang pulang lebih dahulu menunggu kedatangan prilly di ruang tamu.
"assalamualaikum,," ucap bani yang mengandeng prilly
"queen dari mana saja kamu, malu-maluin mama papa tau gak, kamu gak mikir tadi banyak orang yang melihat kamu, dasar gak tau malu harusnya kamu sebagai cewek harus bisa jaga harga diri kamu, bukan malah ngejar-ngejar cowok sampai teriak-teriak dijalanan., mau ditaruh mana muka papa dan mama ini,," amarah mama prilly
"queen, mulai sekarang juga papa melarang kamu berhubungan dengan putra dari syarief.." papa prilly dnegan tegasnya
"kenapa pah, kenapa?? Prilly gak tau apa yang sebenarnya terjadi diantara mama papa dan orang tua ali, tapi apa salahnya mah pah, apa salah aku dan ali, kenapa kalian melarang hubungan aku dengan ali? Aku dan ali saling mencintai mah, ali cowok yang baik untuk prilly," ucap prilly yang memang tak setuju
Plaaak,,,,
Satu tamparan mendarat pada pipi prilly..
"mulai melawan kamu ya,, mama membesarkan kamu bukan untuk kamu lawan queen, dan apapun keputusan mama dan papa gak bisa diganggu gugat, kamu tetap tidak boleh berhubungan dengan putra dari keluarga syarief.." kekeh mama prilly
"kenapa mah??ini hidup aku terserah prilly mau jalan dengan siapa? Dan ini yang benar-benar aku mau? Aku cinta sama ali,, sekalipun mama melarag aku gak peduli.." jawab prilly dengan memegangi pipi kanannya.
"cinta? Tau apa kamu soal cinta, kamu masih kecil, memang orang hidup hanya dengan cinta..sudah jelas-jelas ada bani yang memiliki segalanya dan terbaik buat kamu, apalagi yang kamu cari?"
"yang aku cari?? Yang prilly cari hanya kenyamanan mah, prilly nyaman dengan ali, bukan berarti prilly tak nyaman dengan bani, nyaman prilly dengan bani hanya sebagai sahabat mah pah,, bukan sebagai orang yang ada dihati prilly.. " kekeh prilly dengan tangis
" dia sama sekali gak pantas buat kamu queen,," bentak papa prilly
"terus yang pantas buat prilly siapa pah,,?? Selama ini prilly selalu nurut dengan apa mau papa dan mama, sampai kuliah managemenpun prilly mau karna memang mama dan mama yang minta, walaupun sebenarnya prilly lebih memilih hukum, semua prilly lakukan untuk mama dan papa,, tapi untuk masalah hati maaf mah pah, prilly tetap akan pertahankan hubungan prilly dengan ali,, apapun resikonya.." amarah prilly dengan air mata yang terus mengalir
Plaaaak.....
Satu Tamparan kembali prilly rasakan pada pipinya,,
"tampar aja pah, kalau perlu sekalian bunuh prilly kalau memang itu buat papa dan mama bahagia, lebih baik prilly pergi selama-lamanya dari pada harus dikekang dan diatur oleh mama dan papa,.. prilly benci kalian" tangis prilly
Seketika prilly berlari menuju kamar dan mengunci rapat-rapat pintu kamar. Fikiran prilly benar-benar kacau.
Flassbackoff:
Kreeeeeeeeeeeeeeeeeek....
Pintu ruangan dimana prilly dirawat pun terbuka, mama prilly dan papa prilly dengan cepat melangkah dan mendekat kearah dokter yang telah menangani putrinya.
"bagimana dok, bagaimana kondisi putri saya" kepanikan mama prilly
"putri ibu alhmdllah baik-baik saja, dia hanya stress dan butuh banyak istirahat saran saya jangan terlalu dibebani dengan fikiran berat bu, semua hanya memperburuk sakit yang diderita oleh prilly.." jelas dokter
"sakit?? (pekik keluarga prilly bersamaan)
"prilly sakit apa dok??" tanya papa prilly yang memang tidak menau.
"apa kalian semua tidak tau dengan sakit yang diderita prilly" tanya balik dokter riyan
"tidak dok, kita sama seklai tidak tau dengan sakit prilly, prilly sakit apa dokter" histeris mama prilly
"lebih baik kita bicarakan diruangan saya, mari.." ajak dokter riyan yang langsung disusul kedua orang tua prilly dibelakangnya.
.
Beberapa menit berlalu, kini kedua orang tua prilly kembali keruangan prilly dirawat. Mama dan papa prilly sama sekali tak bergeming. Hanya bisa memandangi putrinya yang tengah terbujur lemah .
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Queen !!
Teen Fictionbaby queen adalah putri dari keluarga wijaya latuconsina, keluarga konglomerat yang memiliki perusahaan diberbagai negara. Nicolle alyansyah syarief adalah putra dari keluarga syarief, musuh bebuyutan dari keluarga latuconsina. dengan pertingka...