BQ CP-33

10.9K 664 7
                                    

JANGAN LUPA VOTENYA YA .. :-*

KOMENNYA JUGA DITUNGGU HEHE ..

.

.


;;;;;;;;;;;;;;;; s k i p ;;;;;;;;;;;;;;;;;

30 menit perjalanan prilly dan ali menuju rumah prilly, tak ingin berlama karena memang sudah larut malam, ali memilih untuk langsung pulang. Prilly berjalan memasuki rumah dengan tak henntinya tersenyum, prilly terlihat begitu bahagia. Tapi berbeda dengan bani. Dilantai dua tepat dibalkon kamarnya terlihat bani yangs edang memainkan gitar yang ditemani oleh adit dan dinda disampingnya. Gitar mulai terdengar irama yang begitu sendu.

Bagaimana mestinya...
Membuatmu jatuh hati kepadaku
Tlah kutulis kan sejuta puisi
Meyakinkanmu membalas cintaku

Haruskah ku mati karena mu
Terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu
Haruskah kurelakan hidupku
Hanya demi cinta yg mungkin bisa membunuh ku
Hentikan denyut nadi jantung ku
Tanpa kautau betapa suci hatiku
Untuk memiliki mu

Adakah keikhasan
Dalam palung jiwamu mengetukku
Ajarkan mu bahasa perasaan
Hingga hatimu tak lagi membeku

Tiadakah ruang di hatimu untukku
Yang mungkin bisa 'tuk kusinggahi
Hanya sekedar penyejuk disaat ku layu
Ku tlah menantimu hingga akhir masa

bani sangat amat meratapi tiap jengkal lagu yang dia nyanyian, membuat adit dan dinda menatap sendu.

"dalem banget broo,, pake hati ya.. lo yang sbaar ya, mungkin prilly masi belum bisa memahami maksud lo.." ucap adit yang berada di samping bani

"hem,, gw gak papa dit, meskipun mungkin hati pirlly tak bisa lagi bahkan tak akan terbuka lagi buat gw,, gw akan selalu ada buat dia,, kapanpun yang dia mau, gw rela jadi pelarian prilly jika suatu saat cowok itu menyakitinya.." ucap bani pasrah

"he bro,, lo gak boleh gitu donk,, lo cowok kali, lo harus jaga reputasi cowok donk,," ucap adit yang gak terima

"sekarang apa perlu memikirkan reputasi dalam mencintai dit,, rasa cintaku ke prilly begitu besar,, dan aku gak peduli semua selagi itu berhubungan dengan prilly,, aku rela lakukan apapun sekalipun hanya sebatas pelarian buat prilly.." kekeh bani

"ban, gw tau lo cinta sama prily, tapi lo gak harus relain diri lo buat pelarian prilly.. bener kata adit lo itu cowok ban,, dan harusnya lo lebih bisamemilih dan menentukan hidup lo.. cinta gak harus seperti itu ban,, cinta adalah sebuah keikhlasan,, mengikhlaskan orang yang kita cinta bersama orang lain, membiarkan orang yang kita cintai bahagia,, kecuali jika suatu saat nanti prilly gak bahagia dengan ali.. tapi untuk saat ini lo harus belajar ikhlas ban.." sahut dinda dengan agak santai.

"jangan pernah putus asa ban,, jika memang lo lebih baik dari pada ali gw akan selalu dukung lo,, tapi balik lagi ke pirlly ban, bagaimanapun prilly yang menjalani,, kalau prilly lebih nyaman dengan ali,, kita gak bisa apa-apa selain mendukung dia dari belakang.. lo ngeerti kan maksud gw..?" tanya adit yanng disusul anggukan bani.

.

Disisi lain prilly terlihat celingukan mencari keberadaan dinda adit dan bani. Sampai akhirnya prilly memilih menuju lantai dua. Ya ke kamar bani dan adit. Benar saja mereka semua tengah berkumpul disana, prilly memasuki kamar dengan santainya.

"kalian dicariin dimana-mana taunya disini.." ucap prilly berjalan santai

"eh prill,,, baru pulang lo.. diajak kemana aja sama ali, sampai jam segini baru pulang untuk om andre dan tante sara belum pulang,, bisa mati lo kalau mereka sampe tau.." celetuk dinda

"gw udah mengantisipasi kali,, tadi sama ali diajak jalan-jalan gw bahagiaaa banget hari ini, ternyata dia so sweet banget tau din,, masak gw dinyanyiin, terus diajak dinner hemm pokonya seneng banget gw hari ini.." ucap prilly dengan bahagianya tanpa menyadari adanya bani. Adit yang memang berada disamping bani langsung menatap bani sendu, begitupun dinda. Bani hanya menunjukkan senyumnya pertanda dia baik-baik saja meskipun hatinya takbegitu baik. Prily yang baru menyadari akhirnya bungkam, tak ada sepatah katapun yang prilly ucap, hanya menatap bani sendu. Bani yang tak ingin terlihat tak biasa saja akhirnya angkat bicara.

"emm pril,, tadi gw buatin lo es krim, lo masi sama kaya dulu kan lebih suka es krim bikinan sendiri kaya es krim bikinan bang ben.." ucap bani dengan berjalan mendekati prilly

"serius lo ban,, aaaaaa maaauu, mana mana es krimnya.." jawab prily dengan begitu senangnya layaknya anak kecil yang membuat bani tersenyum lebar melihat kekasihnya eits ralat mantan kekasihnya yang tak lain adalah sahabat kecilnya. Sekilas sebelum berjalan bani sempat mengusap-usap rambut prilly dengn lembut, yang mmebuat prilly memandang bani tak berkedip.

"kalau lo lebih bahagia dnegan ali,, gw akan coba ikhlas pril,, tapi jika nanti ali buat lo sakit gw akan jadi orang pertama yang akan meminta tanggung jawabnya karena sudah nyakiti lo.." fikir bani dalam batinnya

"maafin gw ban,, maafin gw,, lo datang disaat gw udah jatuh cinta dengan yang lain, maafin gw.." fikir prilly sendu dalam batinnya.



Baby Queen !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang