BQ CP-71

7.3K 380 20
                                    


Baby queen kembali :-)

Hey kalian readers kesayangan, seneng banget banyak respon dari kalian mengenai kelanjutan baby queen.

Gitu donk sering-sering komen pasti bakalan lebih semangt buat nulis.
saran kalian bakalan aku tampung, dan aku tertarik dengan cerita rumah tangga aliprilly.
semoga keinginan kalian terwujud...

sering-sering komen dan vote ya :-)

Makasihhhhh :-* :-*

SELAMAT MEMBACA =)

.

.

.


Dreeeet.....dreeetttt........

Ali terlonjak kaget dengan getaran handphone yang berada disakunya. Ali mengambil handphone dari saku dan melihat sekilas layar handphone lalu menggeser layar kekanan. Bani dan gritte hanya memandangi ali dengan penasaran.

"hallo..." sapa ali dibalik layar

"li,, alex dan rara kabur, tapi ali tenang om dan anak bawahan om udah turun jalanan buat nyari alex.."

"apa?kabur? kenapa bisa? Arrghhh,, sgeera kerahkan semua bawahnmu, ali gak mau tau pokoknya mereka harus dihukum mati.." pekik ali frustasi

Tut...tutt...tuuut..

(sambungan telfon terputus)

Ali membanting handphone begitu saja, membuat bani dan gritte mengerutkan dahi melihat ali memijit kepalanya. Ali nampak begitu frustasi setelah mendapatkan telfon yang entah dari siapa. Siapakah yang dimaksud ali dalam telfon? Kenapa ali begitu frustasi memikirkan ucapan seseorang yang telah menlfonnya dan memberikan kabar tersebut ? ah enta

hlah yang terpenting itu sama sekali tak ali inginkan, dan tak akan ali membiarkannya. Jika hanya nyawa bisa melindungi kekasihnya, maka ali akan lakukan itu.

"alex kabur.." pekik bani setelah mendengar pembicaraan ali dan om hasan polisi yang menangkap alex. Ali hanya menjawab dengan anggukan pertanda membenarkan omongan bani. Ali memijit keningnya yang terasa sangat pening. Baru saja kondisi prilly membaik, apa ujian cinta mereka sebegitu besarnya, apa mungkin pernikahannya akan diundur untuk kedua kalinya. Tidak..tidak ali sangat tidak ingin itu terjadi.

Ting...tong...

Bel rumah berbunyi, ali mengangkat tubuhnya untuk berjalan membukakan pintu utama. Ali memekik melihat papa wijaya sudah berada didepan rumah dengan kopernya. Ali menyalami papa mertuanya dan mempersilahkan masuk. Papa wijaya dan ali memasuki rumah ali, namun seketika pandangan papa wijaya mengarah dengan sosok dua orang yang duduk disosa bernuansa putih itu. Senyum wijaya melebar melihat bani dan gritte kembali ke jakarta.

"akhirnya, kamu balik.. om sangat senang dengan kedatangan kamu kembali bani" suara papa wijaya dan langsung merentangkan tangannya memeluk bani. Ya papa wijaya sudah menganggap bani seperti putranya sendiri, karena sejak kecil bani terus menjaga prilly. Bahkan adanya perjodohan yang dulu direncanakan antara dua keluarga, namun cinta putrinya bukan untuk bani, melainkan untuk ali.

"bani juga sangat senang bisa kembali kesini om,," ucap bani menanggapi omongan wijaya, yang tengah memeluknya. Getir, entah kenapa ali sedikit merasa iri dengan keakrapan wijaya dengan bani. Begitu lekat, namun ali tetap bersyukur karena sebentar lali ali akan menjadi bagian dari keluarga wijaya latuconsina.

"dimana putri papa ali.." tanya wijaya pada ali. Ali sedikit tercengang dengan omongan wijaya barusan, dia menyebut "papa" bukan "om". Ali menyunggingkan senyumnya, senyum kebahagiaan itu tandanya ali benar-benar sudah dianggap bagian dari wijaya latuconsina.

Baby Queen !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang