BQ-Cp 7

16.3K 1K 0
                                    

hallo maaf ya baruu next..

jangan lupa vote ya .. ;-)


S

K

I

P

Sore menjelang malam,, malam menjelang pagi,, sekitar pukul 00:15 semua peserta dibangunkan dari tidurnya oleh panitia, acara selanjutnya adalah jerit malam. Semua peserta dikumpulkan di aula, ali selaku ketua pelaksana memberikan arahan untuk pesertanya atau anggota baru dari PA. Satu persatu peserta mulai berjalan memasuki kawasan jerit malam yaitu daerah kebun teh. Terlihat sangat gelap karena memang tak ada penerang sama sekali. Semua panitia sudah berjaga di post masing-masing, tapi tidak dengan ali,,, ali berjaga disetiap post karena memang dia ketua pelaksana sehingga mewajibkan untuk mengecek setiap post.

Mila berjalan duluan setelah gritte,, sedangkan prilly dengan urutan terakhirnya. Prilly terlihat sangat berani meskipun suasana sekitar sangat gelap gulita. Post satu... post dua,,post tiga dan post 4 telah prilly lalui,, berbagai tantangan dari panitia sudah dia lewati. Kini prilly menuju ke post selanjutnya yaitu post 5, dimana ada rara yang berjaga disana. Prilly terlihat sangat malas,, pasalnya akibat kejadian kemarin sangat membuat hatinya kesal. Prilly berjalan dengan santainya, yang membuat rara semakin jengkel.

"heh,,lo cepetan jalannya lemot banget sii,, " teriak rara yang melihat bahwa itu prilly. Tanpa menghiraukan prilly terus berjalan.

" lo itu ngeselin ya,, lancang lo, anggota baru aja belagu lo,, sok kecantikan,, dasar cewek murahan.." bentak rara dengan nada tingginya. Prilly yang mendengar hanya bisa diam, ya sebenarnya prilly berusaha menahan amarahnya,,

"coba kalau lo bukan panitia, uda gw bogem lo,," batin prilly dengan terus melihat rara. Rara yang merasa di awasi oleh prilly membuatnya semakin kesal.

"apa lo lihat-lihat,, mau bilang gw cantik,, hah semua orang juga tau kelles kalau gw cantik,, lo mah kaga ada apa-apanya dibanding gw.." ucap rara dengan pedenya. Prilly yang melihat hanya bisa diam malas,, ya sebenernya prilly sudah muak berhadapan dengan rara.

"heh lo,, jangan pernah sekali-kali deketin ali,, ali hanya milik gw,, bahkan orang tua gw bakal jodohin ali buat gw.. jadi jangan pernah lo deketin ali,, dan jangan pernah lo berharap sama ali,, cewek murahan.." rara mendorong prilly dengan menekankan kata cewek murahan. Prilly yang sedri tadi menahan amarah, kali ini membuatnya semakin muak.

"hey kaka rara tercantik, gw tekankan ya,, gw sama sekali ga pernah deketin ali, urusan lo dijodohin atau enggak bukan urusan gw,, dan sekali lagi jangan pernah sebut gw cewek murahan,, ya biasanya sih yang bilang ya yang emang murahan.." sindir prilly dengan santainya. Rara merasa sangat geram dengan perkataan prilly,, dengan kuat rara mendorong tubuh prilly yang membuat prilly tersungkur dan kepalanya tepat dipelipis membentur batu yang berada di samping prilly. Prilly hanya bisa meringis kesakitan... basah ya prilly merasa pelipisnya basah,, membuat tangannya mengusap kepalanya,, cairan yang awalnya sedikit berubah menjadi cairan yang mengalir cukup deras... rara yang melihat hanya bisa tertawa puas. Ali yang memang menuju post 5, melihat prilly sudah tersungkur di tanah.

"rasain lo,, sakit hah,,, emang gw segaja, makanya jadi cewek ga usah kecentilan,, dasar cewek murahan,," ucap rara kejam dengan mendorong prilly lagi. Ali yang melihat rara mendorong prilly membuatnya berjalan bahkan berlari menuju arah rara dan prilly.

"ada apa ini,,?? Astaga prilly,," tanya ali kaget yang melihat prilly tersungkur dengan memegang pelipisnya. Ali berusaha membantu prilly berdiri , tapi tangan ali ditangkis oleh prilly.

"ga usah sok peduli lo,, gw bisa sendiri.." ucap prilly jutek dengan berusaha berdiri.

"tapi prill pelipis lo berdarah.." pekik ali yang melihat pelipis prilly mengeluarkan cairan merah.

"Cuma luka kecil,, udah selesai kan dipost ini,, gw mau balik ke aula,, permisi,," prilly dengan berdiri dan berjalan menjauh,, tapi tangan ali menahan prilly sehingga membuat prilly menghentikan jalannya. Rara hanya bisa mematung melihat ali dan prilly.

"lepasin,, gak ,," prilly dengan berusaha melepas tangan ali yang sangat erat menggengam tangannya. Tapi tak direspon oleh ali,, ali tetap memegang erat tangan prilly yang sedikit membuat tangan prilly sakit.

"ra,, apa yang lo lakuin ke priilly,," tanya ali geram.

"gw..gw gak apa-apain dia,, dia tuh pakai acara jatuh segala,," elak rara.

"gak mungkin dia terjatuh gitu aja,, nih tanah gak licin ra,, jangan bohong sama gw,," bentak ali yang membuat rara sangat kaget. Prilly yang melihat ali murka, dengan cepat prilly melerai.

"lo ga usah marahin kak rara,,ini salah gw,, bukan salah kak rara,, jadi lo gak perlu bentak-bentak kak rara, dan satu lagi,, jangan pernah sok peduli sama gw,," prilly menghempaskan genggaman tangan ali, rara yang merasa di bela oleh prilly,, membuatnya semakin geram, bukan malah berterima kasih.

"awas aja lo prill,,," batin rara.

"tapi pril,,"

"dan tolong jauhi gw,," sahut prilly dengan berlalu dari ali dan rara.

Ali yang melihat prilly kian berlalu, membuatnya semakin pusing,, pasalnya sore tadi semua baik-baik saja bahkan mereka terlihat sangat dekat dengan bercerita dan tertawa bersama tanpa beban. Rara yang melihat prilly berllau membuatnya tersenyum sinis. Fikir licik arra timbul,, raara tak ingin kesempatan bersama ali sia-sia,, rara berpura-pura pingsan. Ali yang melihat rara dengan cepat menangkap tubuh rara,, tanpa basa-basi ali membopong rara menuju aula atau tenda kesehatan. Ali meliwati prilly begitu saja,, prilly yang melihat ali membopong rara membuatnya merasa sedih,, entah kenapa ,, apa mungkin prilly mulai jatuh cinta sama ali. Entah lah........, sesampai ali didepan prilly rara menoleh ke arah prilly membuka matanya dan menjulurkan lidahnya, yang membuat prilly semakin kesal.

"sial tu cewek,, bisa bisanya berpura-pura pingsan,, gw jadi ali ga sudi gw gendong-gendong tu cowok,, iiihh ngeselin banget si tu cewek,, ali juga dasar cowok tengil,," bete prilly manja yang menunjukkan kegemasannya jika orang melihatnya.

.

Berjalan dengan terus memegangi pelipisnya,, prilly dengan sekuat menahan sakit yang kian lama menjadi,, darah dari pelipisnya tak henti untuk mengalir. Yang membuatnya semakin panik sendiri, pasalnya baru kali ini berdarah dan sulit berhenti. Tanpa basa-basi prilly mempercepat langkahnya sekuat tenaga menuju aula,, meminta pertolongan,, boy yang melihat prilly dari kejauhan dengan berteriak minta tolong dengan cepat boy menghampiri prilly.

"prill lo kenapa,, pelipis lo berdarah,,"ucap boy panik (bayangin muka boy itu steffan william yak hihihi).

"tolong gw boy,," ucap prilly lirih. Tanpa basa basi boy kini memapah prilly dan berjalan menuju tenda kesehatan. Boy berteriak meminta tolong pihak kesehatan untuk segera menangani prilly. Kevin yang berada di dalam bersama mila terlihat kaget dan panik melihat muka prilly bahkan baju prilly yang berlumur darah,, ali yang melihat cukup tercengang. Ingin rasanya ali menolong prilly tapi apalah tangan ali ditahan oleh rara. Rara adalah sepantara ali, keluarga rara dan ali sangat kenal dekat,, tapii ali sama sekali tak melirik rara yang sudah sedari dulu menginginkan ali,, bahkan ali sempat menjalin hubungan bersama seorang cewek cantik selama 5 tahun.

"prill lo kenapa,, kenapa lo bisa gini,," mila dengan paniknya.

"gw gak papa,gw kepleset aja tadi,," jawab prilly dengan melirik ke arah ali dan rara. Rara yang melihat prilly meliriknya membuatnya menatap tajam ke arah prilly, tapi prilly hanya terlihat biasa dan tak merespon.

"prill nih udah gw perban,, semoga darahnya cepet mampet ya,, kalau merasa sakit lebih baik kita ke rumah sakit aja pril,," ucap kevin setelah menangani prilly.

"udah gw gak papa,, Cuma sedikit pusing,, istirahat juga bakal sembuh kok,, emmm sbelumnya maaf ya sudah sering merepotkan diacara kita ini,," ucap prilly dengan muka sendu.

"ya emang lo merepotkan kelles,," sahut rara yang berada disamping prilly, membuat semua mata tertuju pada rara,, rara yang merasa diawasi membuatnya memalingkan muka.


Baby Queen !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang