BQ CP-69

7.4K 421 7
                                    

HOLLA,, BABY QUEEN KEMBALI 

BANYAK BANGET YANG JADI PEMBACA GELAP

JADI SEDIH -__-"

.

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA READERS

SELAMAT MEMBACA ({})


Pagi ini terlihat matahari lebih terang dari hari sebelumnya. Al yang sudah segar karena mandi pagi kini sudah terlihat duduk disamping ranjang menunggu prilly kembali dari alam bawah sadarnya. Ali begitu sabar akan prilly, apalagi setelah keputusan sepihak dari prilly yang membuatnya semakin ingin membuktikan atas cintanya. Bukankah hidup harus aja perjuangan dan pengorbanan, maka dari itu ali akan melakukannya hanya untuk membuat cintanya utuh kembali.

Dinda yang sudah rapi dengan jaket kulitnya mendekati ali dan berpamit untuk pergi, begitupun dengan adit. Ali yang sama sekali tak memikirkan hal lain selain kesadaran prilly hanya bisa mengangguk pertanda mengiyakan. Adit dan dinda yang mengerti akhirnya langsung pergi untuk melanjutkan misinya yaitu menmui rara. Dinda sudah menyiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi, seperti halnya kejadian saat pertunangan ali dengan prilly. Dinda mengerahkan banyak orang untuk membantunya dan menyiasati kemungkinan yang akan terjadi.

Dinda dan adit menancap mogenya menuju suatu rumah tua, semalam adit mengirimkan pesan kepada pemilik yang sudah meneror prilly untuk mengadakan pertemuan rahasia dirumah tua yang diiyakan oleh peneror. Dinda dan adit menunggu peneror yang tak lain adalah raara didepan rumah tua, cukup lama akhirnya suara mobilpun terdengar. Dinda dan adit yang tadinya masih bersantai di atas moge kini turun dan berdiri menunggu rara keluar dari mobil.

Rara dengan muka liciknya keluar dari mobil dengan pakaiannya yang minim. Rara menatap adit dan dinda intens, serta memperhatikan sekitar karena rara berfikir adit dan dinda akan membawa pasukan mogenya.

"apa yang lo mau.." tanya dinda

"hah,,lucu sekali bukankah kalian tau apa yang gue mau, gue hanya mau ali.." jawab rara sinis

"bukankah lo tau, ali hanya milik prilly?" sahut adit

"kata siapa? Ali hanya milik gue, dia ditakdirkan hanya untuk gue bukan orang lain apalagi prilly sahabat lo.." rara tak terima

"oh ya, pede sekali. Bukankah lo ditolak mentah-mentah oleh ali, bahkan bani sekalipun. Lo gak inget bagaimana dulu lo dicaci sama anak-anak karena ditolak oleh bani,, apa lo mau mengulang hal yang sama? Ditolak dan dicaci banyak orang?" ancam adit

"kalian mengancam ? kalian lupa siapa bokap gue? Gue bisa beli semua mulut orang yang caci gue, jadi gue gak khawatir akan hal itu.."rara menyombongkan harta kekayaan orang tuanya

"wow,, bagaimana kalau ternyata lo gak bisa beli mulut mereka dengan uang yang lo punya? Siapa tau bokap lo bangkrut.." celetuk dinda

"hahahha mana mungkin, sampai 7 turunanpun gak bakal habisin uang bokap gue? Oh atau mungkin kalian iri dengan kekayaan gue? Atau mungkin mulut kalian mau gue beli juga?" rara mengambil uang ratusan ribu didalam tasnya dengan jumlah banyak, memamerkan tepat dihadapan dinda dan adit lalu melemparkan uang itu pada muka dinda dan adit.

"cih,, sombong sekali. Bae-baek lo nanti gak ada uang, gue sarankan pungutin ni uang dari pada lo nanti jadi gelandangan." Adit sinis

Kring...kring....

Baby Queen !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang