Alih-alih bermalas-malasan di atas kasur yang empuk dan menikmati hari Minggu, Harsa sudah sibuk dengan aktivitasnya sejak pukul 6 pagi. Mulai dari menyiapkan bahan-bahan makanan yang ada di dalam kulkas dan kemudian memasaknya dalam porsi yang banyak. Sebab hari ini bukan hanya Harsa saja yang akan menikmati makanannya sendiri, melainkan ayah, Mavin, dan juga Caka. Ya, setelah seminggu lebih dirawat di rumah sakit, akhirnya Caka dan Mavin diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Betapa senangnya Harsa ketika semalam mendengar kabar tersebut dari ayah melalui sambungan telepon. Akhirnya, Harsa tak merasa kesepian lagi di rumah yang besar ini seorang diri.
Cukup memakan waktu lama bagi Harsa untuk menyiapkan semua makanan itu, hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7. Harsa kemudian menghidangkan makanan dan menatanya di atas meja makan. Tak lupa ia mengakhiri kegiatannya di dapur dengan membersihkan peralatan masak yang ia gunakan tadi.
"Beres!" ucap Harsa yang tampak puas sembari melepas celemek berwarna merah dengan gambar beruang lucu dan menggantungnya dekat pintu masuk dapur.
Harsa kemudian membawa langkahnya meninggalkan area dapur sembari menyingsingkan lengan kaos hitamnya yang pendek hingga memperlihatkan pangkal lengannya yang tak berotot. Mengendus-endus bagian keteknya dan berakhir tersenyum sendiri sembari bergumam, "Masih wangi."
Setelahnya Harsa mulai membersihkan setiap ruangan yang ada di rumahnya itu. Rumahnya yang cukup besar dan luas itu seolah tak masalah bagi Harsa. Dengan vacuum cleaner yang sudah sedia di tangannya dan juga headphone yang sudah melekat di kepalanya siap menemani Harsa dengan playlist lagu yang ceria dan penuh semangat. Oke, Harsa siap membersihkan rumah ini sampai bersih, kalau perlu sampai kinclong kata Harsa.
"Rumah aja aku rawat dengan baik, apalagi kamu..." ucap Harsa yang berakhir terkekeh sendiri.
Selagi Harsa menuntun benda penyedot debu itu untuk bekerja, tak jarang pula tubuh Harsa ikut bergoyang mengikuti irama musik yang tengah didengarnya. Mulutnya juga terkadang tak sengaja bersuara keras dan menyanyikan potongan lirik dari lagu yang didengarnya. Dan kalau Harsa boleh jujur, Harsa merasa kalau suaranya itu lumayan enak untuk di dengar. Nggak masalah 'kan memuji diri sendiri?
"I will dive into you... uuu.. uuuu..."
"I will dive into you..."
Harsa tak pernah merasa sesenang ini ketika membersihkan rumah atau menyiapkan makanan seperti tadi. Ah, mungkin karena hari ini adalah hari kepulangan Mavin dan Caka, membuat Harsa menjadi bersemangat dan menjadikan hari ini lebih spesial dari hari biasa-biasanya. Harsa tersenyum membayangkan rencana seperti apa yang akan ia lakukan nanti malam bersama saudara-saudaranya. Sebab sudah lama sekali rasanya Harsa tidak berkumpul dengan saudara-saudaranya itu.
Setelah selesai beres-beres di lantai satu, Harsa kemudian berpindah ke lantai dua. Sebenarnya masih ada beberapa tempat yang belum Harsa bersihkan, seperti ruang kerja ayah dan juga kamar lama ayah dan bunda. Namun karena ruangan tersebut dikunci dan kuncinya dibawa sama ayah, jadi Harsa tak bisa masuk ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI BALIK HARSA || HAECHAN
FanficTentang Harsa yang selalu menunjukkan senyumnya, namun selalu menyembunyikan kesedihannya. "Bunda, berapa banyak air mata yang harus aku keluarkan di dunia ini?"