40. Kakak Adik Sama Saja

2.4K 299 11
                                    

Kerumunan tampak memenuhi papan pengumuman yang baru saja ditempelkan kertas yang berisi pemberitahuan mengenai hasil dari kasus dua hari yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerumunan tampak memenuhi papan pengumuman yang baru saja ditempelkan kertas yang berisi pemberitahuan mengenai hasil dari kasus dua hari yang lalu. Kasus dimana terjadi perkelahian antara Harsa dan Ferdian.

Orang-orang tampak berdesak-desakan demi menjawab rasa penasaran mereka akan hasil dari kasus tersebut. Ya, sebab mereka juga sudah lelah menebak-nebak hasilnya, terlebih ada banyak kabar burung yang mengatakan bahwa Harsa berakhir dibalik jeruji, mengingat kemarin anak itu tidak menampakan batang hidungnya di sekolah. Namun kabar tersebut berhasil dibantah setelah pagi ini mereka menemukan Harsa datang ke sekolah. Anak itu kini bahkan turut mengamati dengan seksama kertas pemberitahuan tersebut di tengah-tengah kerumunan.

Dari apa yang tertulis pada kertas yang ada di papan pengumuman, siswa yang bernama Ferdian Wijaya dikenakan sanksi skors selama 10 hari, sementara siswa yang bernama Abichandra Harsa Ardana dikenakan sanksi bersih-bersih selama 14 hari. Selain itu, keduanya diwajibkan untuk membuat surat perjanjian agar tidak melakukan perkelahian lagi di sekolah.

“Cuma Ferdian doang yang diskors? Si Harsa itu kok enggak?” bisik seseorang pada teman di sampingnya yang juga turut melihat kertas pengumuman tersebut. Dan entah kenapa bisik-bisik keduanya seolah sengaja dengan suara yang bahkan bisa di dengar oleh Harsa yang berdiri di belakang mereka. Sontak saja hal itu membuat Harsa menaruh atensi pada keduanya.

“Iya ya? Padahal kan Ferdian yang paling bonyok,” ucap anak itu tampak setuju.

“Gue bilang juga apa, duit selalu menang dalam menyelesaikan masalah,” balas anak itu sembari sekilas melirik ke belakang, tepat dimana Harsa menatap tajam ke arah mereka dengan kedua tangan yang sudah mengepal di bawah sana. Belum sempat Harsa melayangkan pukulannya—meskipun ia tak berniat melakukan itu, kedua siswa tadi sudah berlalu meninggalkan kerumunan yang perlahan mulai bubar.

“Mulut mereka bener-bener ya. Padahal mereka nggak tahu kebenarannya itu kayak gimana,” kesal Acha yang sejak tadi berdiri di samping Harsa dan ia juga turut mendengar apa yang dikatakan dua siswa tadi.

“Udahlah, Cha. Capek gue ngeladenin dua bocah kayak gitu. Nanti malah gue lagi yang masuk buku kasus,” balas Harsa. Kalaupun boleh dan diizinkan, Harsa ingin sekali memberikan pelajaran kepada orang-orang yang sudah berbicara tidak-tidak tentang dirinya. Tapi apa boleh buat, jika Harsa melawan mereka, yang ada Harsa lagi-lagi akan lepas kendali. Harsa tak ingin masuk buku kasus lagi dan mendapatkan hukuman yang lebih parah. Hal itu sudah cukup memalukan dan Harsa tidak ingin membuat malu ayah lagi.

Pada kejadian itu, kelihatannya memang Harsa yang terlihat bangsat hingga membuat anak orang babak belur. Tapi nyatanya semua itu Harsa lakukan bukan tanpa alasan. Begitupun dengan hasil keputusan hukuman yang diberikan pada dirinya maupun Ferdian.

DI BALIK HARSA || HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang