Haihai, apa kabar? Semoga sehat selalu ya.
Jangan lupa untuk Vote dan komen
Happy Reading ❤️
Hari demi hari pun berlalu, sudah hampir dua minggu orang tua Nara berada di Australia karena urusan pekerjaan, dan hari ini orang tuanya akan pulang kembali ke Jakarta. Maka dari itu, Nara menyibukkan Zero untuk membuat kejutan untuk kedua orang tuanya.
"Yang bener dong, Zer, ngaduk nya." Nara kesal kerena Zero mengaduk adonan kue yang terlihat tak minat.
"Iya Nar, lagian ngapain sih buat kejutan segala?" Tanya Zero dengan muka melas.
"Ihh yaudah deh, kalo kamu gak ikhlas pergi aja sana, aku bisa kerjain ini semua sendiri." Tutur Nara merajuk.
"Gitu kek Nar dari tadi." Ujar Zero sambil meregang kan tubuhnya yang terasa kaku.
"Nggak pengertian banget sih." Nara menggerutu kesal, sambil menghentak-hentakkan alat kue yang dipegangnya.
"Ngambek?" Ledek Zero.
"Apaan sih."
"Aku tuh perempuan kuat, no marengek no merajuk no menye-menye." Papar nya.
"Masa sih."
"Mau bukti?" Tantang Nara.
"Boleh." Tantang Zero balik.
Sebelum bersuara Nara menarik nafasnya dalam-dalam, "huufff-"
"Sebenernya banyak yang mau aku bilang, cuma untuk mempersingkat waktu aku bakal kasih dua contoh yang bakal ngerusak mental kamu-" Zero masih menunggu apa yang akan diucapkan Nara.
"Pertama kamu nggak pernah kasih aku uang nafkah, kedua setiap kamu minta main aku gak pernah nolak karena, anu kamu kecil jadi nggak berasa." Lanjut Nara bermonolog.
Glek.
Zero menelan ludah kasar, "bener kecil ternyata, gue pikir perasaan gue doang." Pikir Zero sedih.
"Boom." Ucap Zero berpura-pura mengalihkan perhatian.
"Kenapa, Kena mental?" Sarkas Nara.
"Nggak kok, aku cuma mau nyanyi doang." Elaknya, Nara menaikkan sebelah alis tanda ia bertanya.
"Boombayah."
"Boom,boom,boom, oppa."
"Yah,ya,ya,ya,ya,ya,ya, boom,boom,boom, boom bayah." Nyanyi Zero sembari berjoget ala girl group K-Pop black*ping.
"HAHAHA." Nara tertawa lepas melihat tingkah suaminya.
"Kamu seneng ngeliat aku kaya gitu." Ucap Zero cemberut.
"Haha iya, kamu lucu." Nara mengusap sudut matanya yang berair akibat terlalu banyak tertawa.
"Udah deh, Nar." Sahut Zero malu.
"Hemm, Zer." Panggil Nara.
"Apa?" Sahut Zero.
"Kayanya aku ngidam deh."
"Ngidam?"
"Iya, ngidam." Ulang Nara menyakinkan.
"Terus, kamu mau apa?" Tanya Zero.
"Kan kamu kaya nih.. beli gedung HYBE dong, biar bisa jumpa papa bear money-money kiyowok." Kata Nara sembari memasang wajah seimut mungkin.
"HAA?! Setau aku disana ada BETEES, TEEXTE, ENHEYPEN, SEPENTIN, NUES. Kenapa kamu malah mau liat si beruang darat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERO:Crazy Husband (END√)
Teen Fiction[𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓶𝓾𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓮𝓻𝓪𝔀𝓪𝓵 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓱𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻 𝓭𝓪𝓵𝓪𝓶 𝓼𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓮𝓼𝓪𝓵𝓪𝓷 : 𝓫𝓪𝓷𝓪𝔂𝓪] . Ini kisah tentang Azero Gevano Wingston, pemuda yang menghalalkan segala cara agar me...